Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

TUHAN sendiri mencerai-beraikan mereka, tak mau lagi Ia memandang mereka. Para imam tidak mereka hormati, dan orang-orang tua tidak mereka kasihani.

Serigalapun memberikan teteknya dan menyusui anak-anaknya, tetapi puteri bangsaku telah menjadi kejam seperti burung unta di padang pasir.

Orang yang diurapi TUHAN, nafas hidup kami, tertangkap dalam pelubang mereka, dia yang kami sangka: "Dalam naungannya kami akan hidup di antara bangsa-bangsa."

Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk.

Selalu mata kami merindukan pertolongan, tetapi sia-sia; dari menara penjagaan kami menanti-nantikan suatu bangsa yang tak dapat menolong.

Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku.

Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabung-Nya.

Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN.

Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.

Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?

Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!

Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni.

Mereka melemparkan aku hidup-hidup dalam lobang, melontari aku dengan batu.

"Engkau akan mengadakan pembalasan terhadap mereka, ya TUHAN, menurut perbuatan tangan mereka.

Engkau akan mengeraskan hati mereka; kiranya kutuk-Mu menimpa mereka!

Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda.

Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa!

Si lawan mengulurkan tangannya kepada segala harta bendanya; bahkan harus dilihatnya bagaimana bangsa-bangsa masuk ke dalam tempat kudusnya, padahal Engkau, ya TUHAN, telah melarang mereka untuk masuk jemaah-Mu.

Acuh tak acuhkah kamu sekalian yang berlalu? Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan seperti kesedihan yang ditimpakan TUHAN kepadaku, untuk membuat aku merana tatkala murka-Nya menyala-nyala!

Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur?", sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya.