Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 23 ayat untuk Mereka ditangkap AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Bil 35:24) (ende)

Diandaikan si pembunuh sudah ditangkap oleh si penebus darah.

(0.81) (Rat 4:20) (ende)

Ajat ini menjindir nasib radja (nafas kehidupan) Sedekia, jang waktu ia melarikan diri, ditangkap oleh Babel.

(0.71) (Dan 11:25) (ende)

Antiochos IV menjerbu (th 170-160). Tentara Mesir dikalahkan; setjara kotor radja Ptolomaios ditangkap; ia belum dewasa.

(0.71) (Kel 16:13) (ende)

Setiap tahun pada masa tertentu burung-burung itu menempuh djarak djauh melalui laut. Sampai di daratan, mereka sudah lelah sehingga mudah sekali ditangkap (lihat Bil 11:31-32).

(0.62) (Rat 2:2) (ende: penggembalaan Jakub)

ialah negeri Juda, pedalaman, jang dibinasakan musuh "keradjaan dengan para pangerannja", ialah negeri Juda, radja dan kaum bangsawan. Radja Sedekia ditangkap dan sangat direndahkan oleh Nebukadnezar.

(0.52) (Ayb 36:1) (jerusalem: Berkatalah Elihu) Elifas sudah menyinggung, Ayu 5:17, dan menguraikan, Ayu 22:23-30, gagasan yang menjadi pokok utama uraian Elihu ini. Maksud uraian ini sukar ditangkap dan juga sukar mengatakan sejauh mana Elihu menyumbangkan pikiran baru.
(0.51) (Yer 39:11) (full: YEREMIA. )

Nas : Yer 39:11

Nebukadnezar niscaya pernah mendengar tentang nasihat Yeremia untuk tunduk kepada Babel, dan orang Babel memperlakukan dia dengan baik hati ketika mereka merebut Yerusalem. Ia diserahkan kepada perlindungan Gedalya, gubernur yang diangkat. Setelah dibebaskan, rupanya dengan tak sengaja Yeremia ditangkap lagi lalu dirantai, serta menantikan pengangkutan ke Babel; sekali lagi dia dibebaskan (Yer 40:1-6).

(0.45) (Yer 26:8) (full: ENGKAU HARUS MATI! )

Nas : Yer 26:8

Karena memberitakan firman Tuhan, Yeremia ditangkap oleh golongan agama yang mapan (yaitu, para imam dan nabi palsu), yang menuntut kematiannya. Para pemimpin agama sering kali menjadi pihak yang terus-menerus menentang mereka yang memanggil orang untuk kembali kepada iman alkitabiah dan kebenaran sejati; hal ini berlaku pada di zaman Yesus, dan juga akan berlaku pada hari-hari terakhir sebelum kedatangan-Nya.

(0.43) (Yer 40:1) (ende)

Agaknja Jeremia, jang telah dilepaskan (Yer 39:14), karena kekeliruan ditangkap kembali dan dibawa ke Rama, tempat para tawanan dikumpulkan untuk diangkut ke Babel. Sabda Allah, jang disindir disini, sesungguhnja tidak muntjul dalam teksnja. Baru dalam Yer 42:7 suatu sabda Allah terdapat. Rupa2nja djudul Yer 40:1 ini mengenai seluruh kisah jang termuat dalam pasal Mereka+ditangkap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">40-44.

(0.43) (Kel 19:19) (jerusalem: guruh) Harafiah: dalam (atau: melalui) suatu suara. Kata ini kalau berbentuk jamak selalu berarti: guruh, bdk Kel 19:16. Dalam bentuk tunggal seperti di sini, kata itu juga dapat berarti "guruh", tetapi juga dapat diartikan sebagai suara Allah yang "menjawab" dan dengan jelas dapat ditangkap Musa.
(0.43) (Dan 11:25) (jerusalem: #/TB Dan 11:25-26) menyinggung serangan pertama yang dilontarkan Antiokhus Epifanes melawan Filometor, raja Mesir (putera Kleopatra, kakak perempuan Antiokhus). Tersesat oleh nasehat-nasehat yang kurang tepat Filometor dapat ditangkap oleh Antiokhus. Ia diperlakukan dengan persahabatan semu. Antiokhus merampas negeri Mesir dan waktu kembali dari situ ia mengganas terhadap orang Yahudi, Dan 11:28.
(0.38) (2Raj 17:4) (jerusalem: So, raja Mesir) Seorang Firaun yang bernama So tidak dikenal. Kiranya naskah Ibrani perlu diperbaiki menjadi: ke Sais, kepada raja Mesir. Adapun Sais ialah nama sebuah kota di Delta sungai Nil, yang menjadi kediaman Firaun Tefnakht, yang memerintah sezaman dengan raja Hosea di Israel
(0.38) (2Raj 23:34) (jerusalem: Yoyakim) Nama Elyakim dan nama Yoyakim pada pokoknya searti, sebab yang pertama berarti: Allah meninggikan, dan yang kedua berarti TUHAN (YHWH) meninggikan. Yoyakim barangkali nama yang diberi dalam upacara penobatannya, bdk 2Ra 14:21+. Mungkin juga bahwa Nekho memberi nama baru itu sebagai tanda bahwa Yoyakim seorang raja taklukan, bdk juga 2Ra 24:17
(0.38) (Pkh 11:1) (jerusalem: Lemparkanlah rotimu...) Maksud ayat (peribahasa?) ini kurang jelas. Ada yang mengartikannya sehubungan dengan penangkapan ikan: melemparkan umpan ke dalam air, yang kembali berupa ikan yang ditangkap. Lain ahli menghubungkan dengan pelayanan: modal yang ditanam dalam perusahaan semacam itu kembali berupa untung. Nasehat untuk mengambil risiko itu menyatakan bahwa Pengkhotbah tidak bermaksud mematahkan semangat murid-muridnya. Tetapi ia mau memberi peringatan jangan-jangan murid-murid mengharapkan terlalu banyak; nanti akan kecewa saja.
(0.33) (Hak 13:1) (jerusalem) Kisah mengenai Simson ini berbeda coraknya dengan kisah-kisah lain yang tercantum dalam kitab Hakim. Diceritakan riwayat hidup seorang pahlawan setempat, mulai dengan kelahirannya sampai dengan meninggalnya. Pahlawan itu perkasa bagaikan raksasa, tetapi ia sekalipun lemah laksana seorang kanak-kanak. Ia membujuk perempuan-perempuan, tetapi sendiri tertipu oleh mereka. Berulang kali ia dapat mempermainkan orang Filistin, tetapi tidak berhasil membebaskan negerinya dari genggaman mereka. Kisah ini merupakan sebuah ceritera rakyat penuh lelucon pedas. Dengannya rakyat yang tidak berdaya membalas dendam kepada penindasnya yang ditertawakan. Berlawanan sedikit dengan ciri-ciri kerakyatan profan tsb kisah Simson memperkenalkan pahlawannya sebagai seseorang yang sejak kandungan ibunya dikuduskan kepada Tuhan dan justru kenazirannya itulah yang menjadi sumber kekuatannya. Sifat karismatis itu yang menjadi sebabnya mengapa riwayat hidup Simson dicantumkan di tengah-tengah riwayat-riwayat lain. Kisah Simson berupa kumpulan ceritera-ceritera pendek: Kelahiran Simson, Hak 13:2-25; perkawinannya dan teka tekinya, Hak 14:1-20; Simson dan orang Filistin, Hak 15:1-8,9-19; kata penutup pertama, Hak 13:20; Simson di kota Gaza, Hak 16:1-3; Simson dan Delila, Hak 16:4-21; Simson ditangkap dan mati, Hak 16:22-30; kata penutup kedua, Hak 16:31.
(0.30) (Yer 37:11) (sh: Lari dari tanggung jawab adalah tindakan destruktif (Senin, 7 Mei 2001))
Lari dari tanggung jawab adalah tindakan destruktif

Lari dari tanggung jawab adalah tindakan destruktif. Ketika pengepungan tentara Babel berhenti untuk sementara, Yeremia berusaha meninggalkan Yerusalem menuju ke daerah Benyamin untuk mengurus pembagian warisan di antara kaum keluarganya. Namun di pintu gerbang Benyamin, ia ditangkap oleh kepala penjaga dan dituduh mau menyeberang ke pihak Babel.

Khotbah Yeremia yang terus-menerus menyerukan agar orang- orang Yehuda menyerah kepada Babel telah menimbulkan kebencian terhadap Yeremia di hati para patriot bangsa. Dalam kemarahannya, mereka dan para pembantu raja memukul Yeremia dan menjebloskannya ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah yang sudah diubah menjadi penjara. Ketika mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan raja Zedekia, Yeremia tetap menyerukan berita yang sama dari Tuhan yaitu bahwa Babel akan menghancurkan Yerusalem karena itu ia tetap mendorong Zedekia untuk menyerah kepada Babel. Akibatnya ia tetap di penjara namun bukan di bawah tanah tapi di pelataran penjagaan. Reaksi para patriot bangsa itu sangat khas. Dalam keadaan stress karena kepungan tentara Babel, mereka justru menyalahkan Yeremia dan tidak menyadari bahwa situasi dan kondisi yang terjadi saat ini adalah tanggung jawab mereka karena tidak mau menaati firman Allah.

Menyalahkan orang lain adalah salah satu respons yang paling sia-sia dan menghasilkan kehancuran bagi diri sendiri dalam situasi dan kondisi apa pun. Satu- satunya respons yang benar dan bertanggungjawab adalah melihat dengan sejujur-jujurnya akar masalahnya, berani bertanggungjawab dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat dan benar. Bangsa Yehuda tetap menolak untuk bertanggungjawab atas tindakannya yang mendatangkan penghukuman Allah lewat tangan Nebukadnezar. Mereka menyalahkan Yeremia serta melampiaskan kemarahan dan frustasinya kepada Yeremia.

Renungkan: Lari dari tanggung jawab lalu mencari kambing hitam adalah respons yang akrab dengan hidup kita, baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun dalam kehidupan pribadi. Itu adalah respons yang tidak sehat dan justru bersifat destruktif sebab tidak pernah akan ada harapan untuk perbaikan, kecuali jika seseorang mau bertanggungjawab atas setiap tindakan yang ia lakukan sendiri.

(0.28) (Mzm 118:1) (full: UNTUK SELAMA-LAMANYA KASIH SETIA-NYA. )

Nas : Mazm 118:1-29

Mazmur ini memuji Tuhan karena kasih setia-Nya yang abadi bagi umat-Nya. Kata-kata ini mungkin yang terakhir dinyanyikan Yesus dan para murid sebelum Ia pergi ke Taman Getsemani di mana Ia ditangkap dan menuju kematian-Nya (bd. Mat 26:30; Mr 14:26). Nyanyian ini juga akan dinyanyikan sebelum kedatangan Kristus kembali pada akhir zaman (bd. ayat Mazm 118:26 dengan Mat 23:39). Ketika membaca Mazmur ini, renungkan apa yang kira-kira dipikirkan Kristus ketika Dia menyanyikan lagu ini untuk terakhir kalinya.

(0.28) (Mzm 56:1) (sh: Allah yang meluputkan! (Kamis, 10 Juni 2004))
Allah yang meluputkan!

Allah yang meluputkan! Dalam Mazmur 55 kita mendapat kesan bahwa Daud berada dalam kondisi yang sangat tertekan. Namun dalam mazmur ini kesan itu telah berubah dengan suatu sikap yang lebih percaya dan lebih yakin akan pertolongan Allah. Perhatikanlah beberapa kali Daud mengungkapkan keyakinan sekaligus kepercayaannya kepada Allah. Misalnya, "Aku ini percaya kepada-Mu"(ayat 4), "Firman-Nya kupuji" (ayat 5,11), "Kepada Allah aku percaya" (ayat 5,12), "Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku" (ayat Mereka+ditangkap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">6b, 12b). Ungkapan-ungkapan ini menunjukkan bahwa ia telah menang atas persoalan yang dihadapinya.

Judul di ayat Mereka+ditangkap+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1 menyebutkan bahwa mazmur ini adalah suatu refleksi atas pengalaman Daud ketika ia ditangkap oleh orang Filistin (lihat 1 Samuel 21:10-15). Waktu itu Daud berada dalam posisi terjepit. Karena setelah lepas dari kejaran Saul, ia ditangkap oleh pegawai-pegawai Akhis, raja kota Gat, musuh orang Israel. Ibarat ungkapan: lepas dari mulut singa masuk ke dalam mulut harimau. Situasi yang gawat seperti itu tidak membuat Daud kehilangan percayanya kepada Allah (ayat 12). Pada akhirnya toh ia terlepas dari tangan musuh-musuhnya. Walaupun kelepasannya disertai dengan berpura-pura gila (ayat 1 Samuel 21:13-15), namun ia berkeyakinan bahwa Allahlah yang melepaskannya (ayat 14). Tanpa campur tangan Allah, Daud yakin bahwa Akhis tidak akan begitu mudah menolak laporan para pegawainya.

Sebagai respons Daud atas penyelamatan Allah atas dirinya, Daud pun melaksanakan nazarnya dan membayar dengan korban syukurnya kepada Allah (ayat 13). Kita tidak tahu apa nazar Daud itu, tetapi yang pasti hidup Daud seterusnya dijalaninya dengan setia mengikut Dia dan dengan sukacita melayani-Nya.

Renungkanlah: Saat-saat Anda sudah kepepet, terjepit, dan tanpa asa, percayalah Allah tidak meninggalkan Anda. Berserulah, dan lihatlah pertolongan-Nya datang!

(0.26) (2Raj 17:1) (sh: Kesalahan yang berakibat kehancuran total (Kamis, 6 Juli 2000))
Kesalahan yang berakibat kehancuran total

Kesalahan yang berakibat kehancuran total. Siapakah manusia yang mau hidup dalam penderitaan karena tekanan berat dari kekuatan dan kuasa yang menindihnya? Sebab itu Hosea bin Ela, yang telah ditaklukkan oleh Tiglat-Pileser III dari Asyur, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman raja Asyur. Ia tidak mau lagi membayar upeti sebab ini adalah sistem yang mengeksploitasi bangsa Israel kepada kemiskinan. Karena itu ia menggalang aliansi dengan raja So dari Mesir.

Bila dievaluasi dari situasi politik internasional saat itu, pemberontakan Hosea bukannya tanpa pertimbangan. Ia sudah membuat perhitungan yang baik, telah menimbang-nimbang kekuatan yang ada padanya, dan perkiraan bantuan yang dapat diandalkan dari raja Mesir. Sebab saat itu negara Asyur sedang berkabung dengan meninggalnya raja Tiglat-Pileser III pada tahun 727 sM. Kematian seorang penguasa dapat disamakan sebagai sebuah kesempatan bagi negara-negara taklukan untuk memberontak. Namun ternyata perhitungan Hosea meleset dan ia sendiri ditangkap dan dibelenggu dalam penjara. Kini ia `tidak perlu' membayar upeti kepada Asyur. Sebab raja Salmaneser dari Asyur telah mengepung Samaria selama 3 tahun yang mengakibatkan sistem perekonomian kota itu hancur dan menjadi miskin. Ia menaklukkan seluruh Israel dan mengangkut rakyatnya sebagai `upeti' ke Asyur dan ditempatkan di Halah dan di kota-kota orang Madai. Bangsa Israel hancur total. Tidak saja rajanya ditawan dan tanah Israel diambil alih oleh Asyur, namun Israel sebagai sebuah bangsa sudah berakhir (Lo-ammi) dan tidak mengalami kasih sayang Allah (Lo-ruhamah).

Kesalahan utama Hosea adalah tidak menempatkan permasalahan yang dihadapinya dalam perspektif Allah dan konteks perjalanan sejarah kehidupan rohani dan moralitas bangsa Israel, yaitu bahwa penindasan yang dialaminya adalah hukuman Allah agar mereka bertobat dan dosa Israel telah mencapai titik kesabaran Allah. Karena itu memberontak dan membangun aliansi dengan Mesir adalah sama dengan menarik sebuah picu senapan yang meletus dengan pernyataan melupakan Allah secara total. Maka mereka layak menerima hukuman.

Renungkan: Kristen harus selalu menempatkan setiap masalah dalam perspektif Allah dan konteks perjalanan sejarah gereja di Indonesia. Jangan sampai Kristen mengalami Lo-ammi dan Lo-ruhamah.

(0.24) (Dan 5:30) (ende)

Tentang pembunuhan atas diri Belsjasar waktu Babel direbut tidak ada berita apa sadja dalam dokumen2 Parsi, jang setjara terperintji mentjeritakan perebutan itu. Menurut dokumen2 itu Babel diduduki tanpa pertempuran. Radja Nabonid telah melarikan diri, lalu ditangkap dan dibunuh diluar Babel. Tentang Belsjasar tidak dikatakan apa2. Hanja ahli2 sedjarah Junani kemudian tahu akan pertempuran dan bahwa Babel direbut sementara penduduknja berpesta. Rupa2nja si pengarang kisah Daniel bergantung pada tradisi itu, jang djuga disadurnja lagi sesuai dengan kisahnja sendiri. Mengenai kesulitan jang ditimbulkan ajat ini lihat kata pendahuluan. Orang tidak tahu apa2 tentang seorang radja "Darios", orang Media (Dan 6:11; 9:1; 6:2,9; 9:2). Pengganti radja terachir Babel ialah Cyrus, orang Parsi. Orang2 Media pada djaman keruntuhan Babel sudah mendjadi sebagian dari keradjaan Parsi. Semua soal jang ada dalam ajat ini (dan dilain tempat) hilang sama sekali dengan menerima bahwa berita2 kitab Daniel tidak memuat sedjarah. Agaknja Darios orang Media itu ditjiptakan sadja oleh si pengarang, berdasarkan pengetahuannja mengenai Darios I, radja Parsi. Si pengarang membutuhkan empat keradjaan sebelum keradjaan Antiochos IV, dan karenanja keradjaan Media itu ditjiptakannja sadja.



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA