Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."

dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.

Tetapi baru saja ia muncul, maka kerajaannya akan pecah dan terbagi-bagi menurut keempat mata angin dari langit, jatuh bukan kepada keturunannya, dan tanpa kekuasaan seperti yang dipunyainya; sebab kerajaannya akan runtuh dan menjadi milik orang-orang yang lain dari pada orang-orang ini.

Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

(41-7) Rapat hubungannya yang satu dengan yang lain, sehingga angin tidak dapat masuk;

Kedahsyatan mengejar dia seperti air bah, pada malam hari ia diterbangkan badai;

Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali.

(83-16) kejarlah mereka dengan badai-Mu, dan kejutkanlah mereka dengan puting beliung-Mu;

Ke lautan luas pendayungmu membawa engkau. Tetapi badai timur melandamu di tengah lautan.

Engkau meniup dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.

Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, --angin puting beliung--dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.

Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, --angin puting beliung--dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.

yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air, yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Mu, yang bergerak di atas sayap angin,

Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.

(62-10) Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang mulia. Pada neraca mereka naik ke atas, mereka sekalian lebih ringan dari pada angin.

Ke arah empat mata angin ditempatkan penunggu-penunggu pintu gerbang itu, yakni ke arah timur, barat, utara dan selatan.

Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.

Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.

Mereka membual, mengangkat sumpah dusta, mengikat perjanjian, sehingga tumbuh hukum seperti pohon upas di alur-alur ladang.

apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.