(1.00) | (Yoh 6:40) | (jerusalem: melihat Anak) "Melihat" Anak ialah menangkap dan mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh Anak diutus oleh Bapa, bdk Yoh 12:45; Yoh 14:9; Yoh 17:6+. |
(1.00) | (Yoh 8:14) | (jerusalem: ke mana Aku pergi) Anak sungguh-sungguh menjadi saksiNya tersendiri, oleh karena hanya Dia saja yang tahu rahasia asal sorgawiNya, bdk Mat 11:27 dsj. |
(0.95) | (Yoh 7:17) |
(full: BARANGSIAPA MAU MELAKUKAN KEHENDAK-NYA.
) Nas : Yoh 7:17 Iman yang sungguh-sungguh menyelamatkan serta pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman dari ajaran-Nya menuntut adanya kerinduan yang tulus untuk melakukan kehendak Allah. Percaya berarti membuat komitmen untuk taat (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA). |
(0.92) | (Yoh 19:6) |
(ende: Hendaklah kamu mengambil Dia dan menjalibkan Dia) Pilatus jakin bahwa Jesus sama sekali tidak bersalah. Sebab itu ia djengkel terhadap tuntutan orang Jahudi "Salibkan Dia". Djawaban itu bukan bersifat sungguh-sungguh melainkan merupakan sindiran, sebab baik Pilatus maupun orang-orang Jahudi sendiri mengetahui bahwa tak mungkin mereka menjalibkan seorang pendjahat, tidak menurut hukum dan adat-istiadat mereka sendiri maupun menurut ketentuan-ketentuan pemerintah pendjadjah. |
(0.90) | (Yoh 5:44) |
(full: MENERIMA HORMAT SEORANG DARI YANG LAIN.
) Nas : Yoh 5:44 Mereka yang sungguh-sungguh memiliki iman yang menyelamatkan tidak akan didorong oleh pujian atau hormat dari orang lain. Tujuan hidup mereka hanyalah menyenangkan Bapa. Mereka yang sudah terbiasa senang dipuji orang menjadikan diri mereka sendiri berhala dan menempatkan diri mereka di luar Kerajaan Allah. Menyukai pujian orang melebihi pujian Allah berarti tidak percaya Injil Kristus dan tidak memungkinkan iman sejati (bd. Rom 2:29). |
(0.90) | (Yoh 8:42) |
(full: JIKALAU ALLAH ADALAH BAPAMU.
) Nas : Yoh 8:42 Di sini Yesus menyatakan suatu prinsip keselamatan yang mendasar, yakni, bukti menjadi anak Allah sejati (yaitu, dilahirkan kembali oleh Allah) terdiri atas sikap kasih seorang terhadap Yesus. Oleh karena alasan ini seseorang harus mempertunjukkan sikap iman dan ketaatan yang sungguh-sungguh. Jikalau tidak demikian, pernyataan bahwa seseorang adalah anak Allah tidaklah berlaku (bd. ayat Yoh 8:31; 10:2-5,14,27-28; Yoh 14:15,21). |
(0.90) | (Yoh 14:23) |
(full: KAMI AKAN ... DIAM BERSAMA-SAMA DENGAN DIA.
) Nas : Yoh 14:23 Mereka yang benar-benar mengasihi Yesus dan sungguh-sungguh menaati perkataan-Nya akan mengalami kehadiran dan kasih yang langsung dari Bapa dan Anak. Bapa dan Anak datang kepada orang percaya melalui Roh Kudus (lihat cat. --> Yoh 14:18). [atau ref. Yoh 14:18] Perlu diperhatikan bahwa kasih Bapa tergantung pada kasih kita kepada Yesus dan kesetiaan kepada Firman-Nya. |
(0.89) | (Yoh 13:34) |
(full: SALING MENGASIHI.
) Nas : Yoh 13:34 Orang Kristen diperintahkan untuk mengasihi, dalam cara yang lebih mulia dan khusus, semua orang Kristen terlepas dari kelompok, keanggotaan gereja, ataupun pandangan teologis.
|
(0.87) | (Yoh 8:34) |
(full: SETIAP ORANG YANG BERBUAT DOSA.
) Nas : Yoh 8:34 PB dengan jelas mengajarkan bahwa Tuhan Yesus Kristus sendiri mematahkan kuasa dosa dalam kehidupan mereka yang menjadi pengikut-Nya sungguh-sungguh (ayat Yoh 8:31-32,36). Orang-orang yang tetap berdosa masih menjadi budak dosa dan ketidakbenaran dan dengan demikian menjadi milik Iblis (bd. 1Yoh 3:6-10). Kesatuan orang percaya yang sejati dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya akan mengakibatkan kebebasan dari dosa (bd. pasal Rom 6:1-23; lihat cat. --> Yoh 8:36 berikut) [atau ref. Yoh 8:36] |
(0.87) | (Yoh 6:52) |
(ende) Pendengar-pendengar mengerti utjapan Jesus tadi dalam artinja jang wadjar dan sungguh, malah dalam arti jang serba djasmani. Salah paham tentang arti djasmani itu baru dibetulkan Jesus dalam Yoh 6:62 dan Yoh 6:63, tetapi isi dan maksud utjapanNja masih lagi diulangiNja beberapa kali dalam Yoh 6:53-59, tiap-tiap kali dengan perkataan jang makin tegas dan tekanan jang makin meningkat. |
(0.87) | (Yoh 13:22) |
(full: MEREKA RAGU-RAGU SIAPA YANG DIMAKSUDKAN-NYA.
) Nas : Yoh 13:22 Sangat penting untuk memperhatikan bahwa para murid tidak pernah menduga ketidakjujuran Yudas. Kemunafikannya ditutupi dengan baik sekali. Dewasa ini pun ada anggota gereja yang di luar tampaknya rohani, namun dalam batinnya sama sekali tidak mempunyai iman yang sungguh dan pengabdian kepada Kristus (lihat art. GURU-GURU PALSU). |
(0.84) | (Yoh 4:23) |
(full: MENYEMBAH ... DALAM ROH DAN KEBENARAN.
) Nas : Yoh 4:23 Yesus mengajarkan beberapa hal dalam ayat ini:
|
(0.84) | (Yoh 14:21) |
(full: BARANGSIAPA MEMEGANG PERINTAH-KU.
) Nas : Yoh 14:21 Menaati perintah-perintah Kristus bukan merupakan suatu pilihan bagi mereka yang mengingini hidup kekal (Yoh 3:36; 14:21,23; 15:8-10,13-14; Luk 6:46-49; Yak 1:22; 2Pet 1:5-11; 1Yoh 2:3-6).
|
(0.84) | (Yoh 8:30) |
(sh: Kemerdekaan yang sejati (Rabu, 20 Januari 1999)) Kemerdekaan yang sejatiKemerdekaan yang sejati. Menghadapi orang banyak yang makin bersemangat mendengar pengajaran-Nya, Tuhan Yesus mulai melanjutkan pengajaran mengenai "kemerdekaan." Pengajaran ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya. Orang Yahudi yang sudah terbiasa dengan aturan-aturan yang ketat untuk menunaikan agama mereka. Ditekankan bahwa kemerdekaan yang di maksud menyangkut kemerdekaan jiwa, kebebasan dari belenggu dosa yang mengikat. Dan, hanya mereka yang sudah merdeka dan beriman kepada Anak Allah, Tuhan Yesus Kristus, yang sungguh-sungguh memperoleh kemerdekaan sejati. Kemerdekaan Kristen. Walaupun secara fisik orang Kristen mengalami penindasan, hambatan, dlsb, tidak berarti bahwa secara jiwa pun mereka tertindas; namun secara praktis Kristen memiliki kemerdekaan jiwa yang sejati untuk beribadah dan berhubungan dengan Tuhan secara pribadi. Kemerdekaan Kristen diperoleh hanya bila seseorang tetap hidup sesuai firman Tuhan dan melakukan kebenaran Allah, walau di tengah penindasan, tekanan dan ancaman. Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk kemerdekaan yang Engkau anugerahkan, sehingga kami bebas dari dosa; dan kami juga beroleh kemerdekaan untuk melakukan segala hal di dalam kehendak-Mu. |
(0.84) | (Yoh 10:22) |
(sh: Kebenaran: tak berubah dan tak dapat diubah (Kamis, 28 Januari 1999)) Kebenaran: tak berubah dan tak dapat diubahKebenaran: tak berubah dan tak dapat diubah. Terang-terangan orang-orang Yahudi mempertanyakan apakah benar Yesus adalah Mesias yang ditunggu-tunggu. Jawaban Yesus malah balik bertanya dan memojokkan mereka. Dengan kata lain Yesus ingin mengatakan bahwa benar tidaknya tergantung pada siapa yang mengatakannya. Percaya kepada Yang Berkata, berarti percaya pada semua yang dikatakan-Nya. "Bagian mana dari pekerjaan-Ku yang tidak menyaksikan tentang Aku yang tidak kamu percayai?" Bagi Yesus kebenaran sejati itu dipercayai atau tidak dipercayai adalah tetap kebenaran, tidak berubah dan tidak dapat diubah. Tentukan sikap. Bila orang telah diperhadapkan pada pemaparan jelas tentang Tuhan Yesus dan Injil-Nya, orang harus menentukan sikap: percaya dan mengasihi Dia atau menolak dan akhirnya membenci Dia. Percaya kepada Kristus dapat terjadi tanpa harus ada mukjizat sebagai bukti. Hal ini dibuktikan oleh Yohanes Pembaptis yang tidak pernah melakukan mukjizat apa pun, namun banyak yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, hanya melalui kesaksian perkataan-Nya. Ini juga membuktikan bahwa iman tidak tergantung pada penglihatan. Tentukan sikap, pegang teguh firman-Nya dan taat sepenuhnya atau sebaliknya. Doa: Tuhan, tolong kami untuk sungguh-sungguh mengasihi-Mu. |
(0.83) | (Yoh 5:14) |
(full: JANGAN BERBUAT DOSA LAGI.
) Nas : Yoh 5:14 Yesus menuntut agar semua orang yang percaya kepada-Nya akan berhenti berbuat dosa; dan orang yang benar-benar selamat akan berhenti. Sekalipun orang yang benar-benar percaya itu tidak sempurna dan kadang-kadang bisa gagal, ia akan mengabdi kepada Kristus sehingga, melalui kuasa Roh Kudus, dosa tidak lagi akan menjadi sifat khas kehidupan mereka (1Pet 1:5; 1Yoh 3:6,9). Pengharapan Yesus untuk orang yang sudah dilahirkan baru sungguh bertentangan dengan mereka yang menekankan bahwa orang percaya akan berbuat dosa terus-menerus dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan sehari-hari. |
(0.83) | (Yoh 16:8) |
(full: MENGINSAFKAN DUNIA.
) Nas : Yoh 16:8 Ketika Roh Kudus datang pada hari Pentakosta (lihat cat. --> Yoh 16:7 di atas; [atau ref. Yoh 16:7] Kis 2:4) tugas utama-Nya yang berhubungan dengan pemberitaan Injil ialah menginsafkan. Istilah "menginsafkan" (Yun. _elencho_) berarti menyingkapkan, membuktikan ketidakbenaran, dan meyakinkan.
|
(0.83) | (Yoh 14:16) |
(full: AKU AKAN MINTA KEPADA BAPA.
) Nas : Yoh 14:16 Yesus akan meminta kepada Bapa untuk memberi sang Penghibur hanya kepada mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Dia dan menaati Firman-Nya. Dalam ayat Yoh 14:15 Yesus menggunakan bentuk masa kini ("jikalau kamu mengasihi Aku"), yang menekankan sikap mengasihi dan taat yang berkesinambungan. |
(0.83) | (Yoh 17:21) |
(full: SUPAYA MEREKA SEMUA MENJADI SATU.
) Nas : Yoh 17:21 Kesatuan yang didoakan Yesus bukanlah kesatuan organisasi tetapi kesatuan rohani yang berlandaskan: hidup di dalam Kristus (ayat Yoh 17:23); mengenal dan mengalami kasih Bapa dan persekutuan Kristus (ayat Yoh 17:26); perpisahan dari dunia (ayat Yoh 17:14-16); pengudusan dalam kebenaran (ayat Yoh 17:17,19); menerima dan mempercayai kebenaran Firman Allah (ayat Yoh 17:6,8,17); ketaatan kepada Firman (ayat Yoh 17:6); keinginan untuk membawa keselamatan kepada yang hilang (ayat Yoh 17:21,23). Bilamana salah satu dari faktor ini tidak ada, maka kesatuan yang didoakan Yesus tidak mungkin ada.
|
(0.83) | (Yoh 1:10) |
(sh: Apakah artinya percaya pada Yesus? (Senin, 24 Desember 2001)) Apakah artinya percaya pada Yesus?Apakah artinya percaya pada Yesus? Apakah akibat jika seseorang percaya pada Yesus? Kata kerja 'menerima' (ayat 12) dengan jelas mengungkapkan hubungan pribadi dengan Yesus. Inilah artinya percaya pada Yesus. Yang diterima bukanlah suatu ajaran atau sistem keagamaan saja, melainkan juga seorang Pribadi. Percaya bukanlah sekadar persetujuan terhadap suatu dogma. Percaya bukan hanya berarti menjadi anggota gereja. Percaya tidak sekadar bersifat kognitif atau pengetahuan. Yang menjadi esensi, percaya berarti memiliki relasi dengan Yesus. Hubungan dengan Yesus bersifat pribadi dan dinamis. Yesus adalah objek iman. Percaya pada Yesus membawa akibat yang luar biasa! Orang yang percaya pada Yesus diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah (ayat 12). Siapa saja yang dapat menjadi anak-anak Allah? Istilah 'semua orang' dalam ayat Sungguh+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12 dengan jelas menunjuk ruang tanpa batas. Apakah kaya atau miskin, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, kulit putih atau hitam, semuanya dapat percaya pada Yesus. Tidak ada batasan gender atau suku untuk menjadi anak-anak Allah. Menerima atau percaya pada Yesus merupakan tindakan aktif manusia. Dengan perkataan lain, percaya adalah perbuatan manusia. Namun, percaya juga merupakan pemberian Allah (ayat Sungguh+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">13). Ketika manusia dapat percaya pada Yesus, itu adalah tanda bahwa ia telah dilahirkan dari Allah. Dengan perkataan lain, percaya adalah pekerjaan Allah. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa percaya pada Yesus bukan semata-mata pekerjaan manusia, melainkan juga pekerjaan Allah. Keseimbangan dalam melihat kedua perspektif tersebut harus dipertahankan. Jadi, meskipun percaya pada Yesus adalah perbuatan manusia, namun Allahlah yang mengakibatkan manusia dapat percaya dan menjadi anak-anak Allah. Renungkan: Orang yang menyebut diri Kristen dapat saja memiliki rasa dan tindakan keagamaan yang kuat. Namun demikian, kesejatian kekristenan ditentukan terutama oleh kepercayaan pada Yesus di dalam hubungan pribadi dengan Dia. Sudahkah Anda sungguh- sungguh menyerahkan diri kepada Yesus, menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan? Hiduplah sebagai murid-Nya yang sejati! PA 7: Obaja 10-16 Kita dapat menganggap bahwa hardikan Obaja kepada bangsa Edom berkaitan dengan peristiwa yang tercatat dalam 2Raj. 8:20-22 dan 2Taw. 21:8-10. Sebagaimana Esau membenci Yakub setelah Yakub "mencuri" hak kesulungannya (Kej. 27:41), bangsa Edom pun menginginkan kecelakaan Israel (Bil. 20:14-21). Dendam ini pula yang membuat Edom memberontak melawan kerajaan Yehuda. Lepasnya Edom dari Yehuda menggenapi nubuatan Ishak (Kej. 27:39-40). Maka, datanglah Obaja menghardik bangsa Edom. Obaja 10-16 mencakup 3 alasan mengapa Edom harus dihukum dan pernyataan murka Allah kepada Edom. Melalui bagian ini, keadilan Tuhan dinyatakan secara sempurna. Pertanyaan-pertanyaan pengarah:
1. Apa kesalahan Edom yang pertama terhadap bangsa Israel (ayat
10)? Lihat pula Am. 1:11-12. Bagaimana kesalahan tersebut
dikaitkan dengan sikap Israel terhadap bangsa Edom (lihat 2. Apa kesalahan Edom yang kedua terhadap bangsa Israel (ayat Sungguh+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">11)? Kaitkan dengan Luk. 10:25-36! Apakah Edom melakukan kesalahan secara aktif atau pasif? Apa yang dapat Anda pelajari mengenai sikap pasif? 3. Apa kesalahan Edom yang ketiga terhadap bangsa Israel (ayat Sungguh+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">12-14)? Ada berapa kali frasa "pada hari . . . " diulang? Apa kira-kira maksud pengulangan tersebut (kaitkan dengan masalah "kesementaraan")? Apakah sikap bangsa Edom dapat disebut "takabur"? Mengapa? 4. Apa yang dimaksud dengan "hari TUHAN" (ayat Sungguh+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15a)? Lihat juga Yes. 2:12-21. Prinsip apa yang menjadi kunci bagi penghukuman Edom (ayat Sungguh+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">15b)? Kaitkan dengan Kel. 21:24-25. 5. Apa perbedaan antara kata "minum" yang pertama dan kedua/ketiga dalam ayat Sungguh+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">16? Kaitkan dengan kemenangan Edom (untuk kata yang pertama), dan cawan murka Allah (untuk kata yang kedua/ketiga)! Bagaimana Anda menerapkan pelajaran firman Tuhan ini dalam konteks Indonesia, melihat bahwa masih terjadi konflik berisu SARA di mana-mana? Apakah yang akan Anda lakukan sebagai Kristen? |