| (0.2474159) | (Flp 4:3) |
(ende) "Sitsigos". Terdjemahan kalimat asli, kata-demi-kata, ialah: "Dan chususnja engkau "Sitsigos tulen". Sebagai istilah "Sitsigos" berarti "teman se-kuk" (rekan sekerdja"). Tetapi mungkin sitsigos disini adalah nama orang jang disapa itu dan dengan ungkapan "sitsigos tulen". Paulus bermain kata sadja. |
| (0.2474159) | (Kol 2:1) |
(ende: Belum pernah melihat mukaku) Aslinja "mukaku dalam daging". Dalam ungkapan "dalam daging" itu terkandung maksud: tetapi muka djiwaku kamu kenal". Paulus bukan pendiri umat-umat tersebut, namun sebagai rasul bagi segala bangsa takbersunat ia bertanggung djawab atas wilajah itu djuga. Selain itu umat-umat itu termasuk wilajah Efesus jang tetap tinggal wilajah kerdjanja jang istimewa. |
| (0.2474159) | (Kol 2:7) |
(ende: Berakar didalamNja) tetap berhubungan denganNja dan mengisap hidup dari padaNja."Terbangun diatasNja". Dari kiasan tumbuhan Paulus beralih kepada kiasan "bangunan" sebagaimana peralihan jang demikian sering terdapat dalam surat-surat Paulus. Maksudnja umat harus berdiri sebagai suatu bangunan jang besar dan kukuh, tetap berdasarkan pada adjaran Kristus. |
| (0.2474159) | (1Tes 4:6) |
(ende) Menurut Paulus terdapat dua matjam kedjahatan pokok jang menentukan sikap hidup kaum "kafir", jaitu pertjabulan dan loba. Dengan loba dimaksud nafsu memperoleh dan menikmati harta-harta dunia tanpa keadilan dan kasihan terhadap sesamanja. |
| (0.2474159) | (1Tim 2:6) |
(ende: Kesaksian) Kristus datang memberi kesaksian dengan adjaran-adjaran, tjara hidup dan kematianNja, bahwa rentjana Allah (rahasia Allah dari kekal) untuk menjelamatkan bangsa manusia sudah mulai dilaksanakan. |
| (0.2474159) | (1Tim 3:15) |
(ende: Bertingkah-laku) jaitu oleh umat seperti diuraikan dalam bab II, tetapi tak kurang oleh Timoteus sendiri dan para pemimpin dan diakon, sebagaimana diterangkan dalam bab II ini. |
| (0.2474159) | (Flm 1:1) |
(ende) SURAT RASUL PAULUS KEPADA PILEMON KATA PENGANTAR Isi surat pendek ini sangat sederhana dan tertindjau sepintas lalu, perkara remeh sadja, bersifat pribadi pula, sehingga dapat mengherankan, bahwa ia diterima masuk Kitab Kudus. Tetapi kalau ditindjau lebih dalam ia bukan remeh dan bukan pula bernilai pribadi sadja. Seorang budak belian, bernama Onesimus, pernah tjurang terhadap madjikannja, bernama Pilemon, dan melarikan diri lalu bertemu dengan Paulus di Roma. Disitu ia dipermandikan Paulus dan tinggal beberapa lama melajaninja. Pilemon adalah seorang terkemuka di Kolose, dipermandikan oleh Paulus, rupanja di Efesus, kemudian rumahnja di Kolose mendjadi satu pusat perkumpulan umat. Pada kesempatan Paulus mengutus Tichikus untuk menghantar "surat kepada umat Kolose" kepada umat tersebut, ia bermaksud mengirim Onesimus bersama dengan dia kembali kepada madjikannja jang sah itu. Bdl. Kol. 4:9. Paulus mengirimkan surat ini bagi Pilemon. Isinja pembelaan terhadap Onesimus dan dorongan halus, supaja ia mengampuninja dan menerimanja dengan baik sebagai saudara. Memang didalam surat ini tidak diuraikan suatu adjaran besar, namun seluruh surat dengan isi dan suasananja merupakan satu pengadjaran jang tepat sekali bagi tiap-tiap orang beriman. Ia setjara berwudjud mentjerminkan perasaan persaudaraan dan sikap tjinta-kasih, jang harus mendjiwai tiap-tiap orang jang sungguh-sungguh berminat mewudjudkan tjita-tjita Indjil jang tertinggi. Paulus jang berdjiwa besar dalam segala-galanja, disinipun menundjukkan kebesaran djiwa, dalam hormat dan tjinta-kasihnja jang mesra terhadap seorang jang berkedudukan budak-belian, tetapi bermartabat agung sebagai anak Allah dan saudara dalam Kristus. Surat ini mendjadi suatu tjontoh klasik, bagaimana tjinta-kasih Kristus harus diwudjudkan terhadap tiap-tiap "saudara Kristus", jang terketjil sekalipun, bagaimana harus dia dipandang dan diperlakukan sebagai saudara sedjati, semartabat dan sederadjat. Paulus menuntut perasaan dan tjinta- kasih jang demikian dari Pilemon. Ia harus menerima Onesimus sebagai saudara tertjinta, jang terhapus salahnja, dan jang dahulu sebagai budak, baru sekarang bernilai besar sebagai saudara baginja. Tetapi tjinta-kasih Paulus pada hakekatnja ataskodrati semata-mata dan diimbangi dengan kebidjaksanaan. la samar-samar berharap supaja Pilemon memberi kebebasan kepada Onesimus, malah menjuruhnja kembali kepada Paulus, tetapi ia tidak menuntut hal itu. Pandangan dan sikap Paulus terhadap bal perbudakan sudah kita tahu dari |
| (0.2474159) | (Ibr 1:3) |
(ende: Tjahaja kemuliaanNja) Aslinja"pantulan" atau"pentjerminan"(seluruh) kemuliaanNja. |
| (0.2474159) | (Ibr 6:18) |
(ende: Kedua kenjataan) ialah djandji dan sumpah. |
| (0.2474159) | (Ibr 7:5) |
(ende: Putera-putera Levi) Imam-imam umat Israel harus dipilih dari suku-bangsa Levi, dan seluruh suku bertugas "Melajani altar". Sebab itu suku-bangsa itu tidak diberi suatu wilajah atau tanah tersendiri, melainkan harus mendapat penghidupannja dari pemungutan "sepersepuluh" itu dipandang sebagai suatu persembahan kepada Allah guna pelaksanaan ibadat resmi kepadaNja. |
| (0.2474159) | (Ibr 9:5) |
(ende: Tutupan perdamaian) ialah tutupan "peti perdjandjian" dari emas, jang dinaungi dua patung mas kerubim bersajap, dan dipandang sebagai tachta tempat Allah hadir, misalnja pada hari perdamaian. Pada hari perdamaian itu, setahun sekali, imam agung harus masuk ruangan jang mahakudus itu dan meretjiki tachta itu dengan darah seekor binatang jang baru-baru dikurbankan, dan dengan itu meminta pengampunan dosa bagi seluruh umat. |
| (0.2474159) | (Ibr 9:14) |
(ende: Dalam Roh kekal) Nilai kurban Kristus mahasempurna, sebab Ia mempunjai "Roh Allah jang kekal sebagai Putera Allah". Tetapi dapat ditafsirkan pula Roh (semangat) jang mendorong Kristus untuk mengurbankan Dirinja, hidup terus selama-lamanja. Pengurbanan disalib dilandjutkan "dalam Roh" (setjara rohani) selama-lamanja dan dengan itu Kristus dengan tak henti-hentinja mendjadi "pengantara" bagi kita. |
| (0.2474159) | (Ibr 12:1) |
(ende) Pengarang menggambarkan disini hidup umat sebagai suatu perlombaan. Para leluhur jang dipudji didalam bab 11 (Ibr 11) tadi adalah penonton. Mereka hendak menjaksikan semangat umat dan memberanikan hati mereka. Umat harus berlari-lari dengan sungguh-sungguh dan sebab itu membuang dan menanggalkan segalanja jang merintangi ketjepatan. |
| (0.2474159) | (Ibr 13:14) |
(ende: Kota) Bdl. Ibr 11:10 dan Ibr 11:14. Jang langsung dimaksudkan ialah Jerusalem dengan kenisah dan upatjara-upatjara ibadatnja, ataupun "sinagoge" sebagai umat Jahudi. |
| (0.2474159) | (1Yoh 2:7) |
(ende: Hukum) atau "perintah lama" disini ialah hukum kasih,jang telah diberi Jesus kepada Rasul-rasulNja pada perdjamuan achir. Orang-orang serani pun telah mengetahui hukum ini sedjak bertobatnja, namun diperingati St. Joanes dengan suratnja karena belum dipraktekkan dalam hidup serani sebagai seorang serani. |
| (0.2474159) | (1Yoh 2:14) |
(ende: Anak-anak) Mungkin mempunjai arti sebenarnja sapaan kepada anak-anak, tetapi djuga mungkin berarti sebagai sebutan sadja misalnja pada pembukaan chotbah, dan semua pendengar disebut anak-anak. Kalau demikian bapa-bapa, pemuda-pemuda dan anak-anak semua termasuk dalamnja. |
| (0.2474159) | (3Yoh 1:6) |
(ende) Disini kita memperoleh gambaran tentang hidup penjebar-penjebar Indjil dalam abad-abad pertama. Mereka menolak segala bantuan orang-orang kafir, dan berharap penuh atas bantuan orang-orang serani, jang telah memberikan semuanja berdasarkan kasih saudara sebagai orang serani. Malah dengan memberi bantuan-bantuan ini mereka turut bekerdja sama dalam penjebaran indjil. |
| (0.2474159) | (Why 6:12) |
(ende) Meterai keenam dibuka, maka terdjadi bentjana-bentjana hebat diseluruh bumi. Leretan hukum-hukum itu djangan dianggap sebagai nubuat, bahwa dia pada achir zaman akan berlangsung satu demi satu dalam urutan itu. Semuanja lebih merupakan lambang-lambang hukuman Allah jang umum dan menjatakan beberapa segi-seginja. |
| (0.2474159) | (Why 12:1) |
(ende: Wanita berselubung matahari) Dia melambangkan umat Kristus jang djuga disebut mempelai Anak-domba, tetapi mengingatkan djuga akan Ibu Kristus sebagaimana tjukup terang dalam Wah 12:5. Dan memang Ibu jang telah melahirkan tubuh Jesus jang sudah dimuliakan, disebut Bunda tubuh itu sebagai "Tubuh mistik" djuga. |
| (0.2474159) | (Why 14:4) |
(ende: Jang tidak menadjiskan dirinja dengan wanita) Artinja disini: jang dalam segala penganiajaan tetap setia kepada Allah dan tidak "berzinah", jaitu tidak mentjemarkan diri dengan memudja dewa-dewa (kaisar sebagai tuhan.) |


