Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2601 - 2620 dari 3562 ayat untuk bagi (0.006 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.099096004651163) (1Sam 15:1) (sh: Tuhan atau perut sendiri? (Selasa, 9 Desember 1997))
Tuhan atau perut sendiri?

Tuhan atau perut sendiri?
Perintah Tuhan pada dasarnya menuntut orang untuk mengutamakan Tuhan melampaui apa pun termasuk pertimbangan manusiawi. Perintah untuk menumpas Amalek kedengarannya tidak manusiawi dan menimbulkan banyak pertanyaan. Namun alasan Saul tidak menaati perintah itu bukanlah pertimbangan perikemanusiaan, melainkan manipulasi perintah Tuhan untuk memenuhi ketamakan dan kecongkakannya sendiri (ayat 9). Wajarlah bila Tuhan menyesal. Orang yang sedemikian dipercaya untuk mengemban tugas ilahi ternyata hanya memikirkan perut sendiri.

Ketaatan lebih penting dari persembahan. Tuhan begitu tegas terhadap hamba yang diurapi-Nya, untuk menegaskan keadilan dan kebenaran-Nya. Ia tidak dapat didustai dan ditipu. Hal yang lebih menyedihkan hati Allah, ketika Saul dengan "dusta kudus" mempersembahkan hasil jarahan yang dikorupsinya untuk Allah. Samuel dengan tegas menyuarakan firman Allah: Taat kepada Tuhan lebih baik dari pada mempersembahkan persembahan yang tidak kudus.

Renungkan: Yang utama dan yang pertama Tuhan inginkan dari kita ialah persembahan kasih dari hati yang tulus bagi-Nya.

Doa: Selidikilah hati kami, o Tuhan. Tunjukkan bila ada ibadah yang tidak benar di dalam kami. Bantu kami untuk bertobat.

(0.099096004651163) (1Sam 15:24) (sh: Tidak tertolong lagi. (Rabu, 10 Desember 1997))
Tidak tertolong lagi.

Tidak tertolong lagi.
Ucapan demikian biasanya diucapkan orang yang telah berjerih payah menolong ternyata sia-sia. Itulah yang terjadi pada kerajaan Israel pertama. Kerajaan itu harus runtuh, karena rajanya tidak taat pada kehendak dan perintah Tuhan. Saul lebih takut kepada suara rakyat daripada firman Tuhan (ayat 24). Ia sadar telah berdosa, namun tidak berani melawan dosa itu dengan berpegang pada firman Tuhan. Memang ia memohon ampun, tetapi hal itu tidak sama dengan bertobat. Ia hanya ingin luput dari konsekuensi dosa, bukan benar-benar ingin kembali pada Tuhan apa pun konsekuensinya.

Hanya Satu yang dapat menolong. Boleh dikata tak satu pun pemimpin termasuk pemimpin gereja yang tak pernah gagal. Hanya Yesus yang taat sempurna pada kehendak Allah (Flp. 2:5-11). Di masa advent ini kita diingatkan akan ketaatan Yesus yang bersedia menjelma, menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Ia melakukan semua pengorbanan diri tersebut hanya untuk menggenapi keinginan Allah Bapa, menyelamatkan manusia dari kegagalan dan kebebalan dengan segala konsekuensinya.

Renungkan: Sebagai milik-Nya kita masih harus berjuang melawan dosa. Marilah kita bertekun melawan dosa dengan mengingat Dia yang telah berkorban bagi kita.

(0.099096004651163) (1Sam 16:1) (sh: Pilihan Tuhan. (Kamis, 11 Desember 1997))
Pilihan Tuhan.

Pilihan Tuhan.
Saul ditolak Tuhan sebagai raja Israel karena pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya (pasal 1Sam. 15). Penolakan itu membuat Samuel sedih (ayat 1). Ia merasa bertanggung jawab atas kejatuhan Saul. Tuhan mengingatkan Samuel bahwa sebagai hamba Tuhan ia harus memperhatikan kehendak Tuhan bukan membela orang yang berontak terhadap Tuhan. Samuel diberi tugas baru, mencari pengganti Saul. Dengan jujur Samuel mengakui takut dibunuh oleh Saul (ayat 2). Bagian ini mengungkapkan kondisi Saul yang membahayakan orang lain, dan Samuel yang banyak memperhatikan segi lahir dibandingkan pertimbangan rohani.

Pasca Saul. Setelah Daud diurapi, Allah berkenan memakainya. Konsekuensinya Allah tidak lagi memakai Saul (ayat 14). Era Daud pun dimulai. Cara Tuhan unik. Ia menempatkan Daud di istana sebagai pemain kecapi raja (ayat 16-23). Pasti banyak hal yang dipelajari Daud akibat-akibat kejatuhan seperti yang disaksikannya pada Saul. Apa yang Tuhan ingin Daud pelajari saat itu?

Renungkan: Urapan Tuhan pada pemimpin bukan hanya menyertai yang bersangkutan tetapi juga kesejahteraan yang dipimpinnya.

Doa: Ya Tuhan, berikanlah hikmat, keadilan dan kejujuran bagi para pemimpin kami.

(0.099096004651163) (1Sam 18:1) (sh: Kasih yang murni. (Senin, 26 Januari 1998))
Kasih yang murni.

Kasih yang murni.
Meskipun tidak dirinci penyebabnya, antara Daud dan Yonathan berkembang suatu ikatan kasih persahabatan. Namun, melihat proses dan hasilnya pastilah Roh Tuhan sendiri yang bekerja dalam hati dan pikiran kedua sahabat tersebut. Suatu ikatan tanpa pamrih. Hukum kasih yang diajarkan Tuhan bagi umat-Nya benar-benar terwujud di sini (ayat 3; bdk. Mat. 22:37-40). Tidak mudah mengembangkan persahabatan demikian. Mengapa? Persahabatan dunia masih sering dilatarbelakangi banyak keperluan: bisnis, uang, kekuasaan, dan lain-lain.

Kebencian yang membara. Kebalikan dari peristiwa yang terjadi antara Yonathan dan Daud, berlangsung pula permusuhan antara Saul dan Daud. Saul membenci Daud. Kebencian itu adalah buah dari iri hati Saul atas keberhasilan Daud dalam peperangan melawan Filistin (ayat 7-8). Kebencian memembutakan akal sehat dan melumpuhkan kontrol diri. Di mana roh kebencian dipupuk, di sana Roh Kasih sejati tidak mendapat tempat yang layak (ayat 10).

Renungkan: Persahabatan yang sejati hanya dapat teralami jika Roh Kudus dipersilahkan bekerja di dalamnya.

Doa: Jauhkanlah iri hati dan kebencian dari hati kami dan tumbuhkanlah kasih Kristus di dalamnya.

(0.099096004651163) (1Sam 20:18) (sh: Kasih yang mewujud. (Jumat, 30 Januari 1998))
Kasih yang mewujud.

Kasih yang mewujud.
Kasih Yonatan penuh kerelaan dan pengorbanan. Ia rela membela Daud di hadapan Saul (ayat 28, 29), meskipun tindakannya ini membahayakan dirinya (ayat 30). Kasih yang diwujudkan dan dikembangkan Yonatan ini, mengingatkan kita akan kasih Kristus. Kasih yang memulihkan kembali hubungan manusia dengan Allah. Kasih yang terwujud lewat pertarungan melawan maut. Kasih yang rela berkorban demi manusia yang dikasihi-Nya. Kasih yang akhirnya keluar sebagai pemenang! Kasih seperti inilah yang harus diteladani dan dikembangkan dalam kehidupan bersama dengan sesama kita pada masa kini.

Tetap satu di dalam Tuhan. Keadaan situasi dan kondisi memaksa Yonatan dan Daud berpisah. Yonatan kembali meneruskan tugasnya sehari-hari. Daud meneruskan perjalanan dan perjuangannya sesuai arahan Tuhan. Namun mereka tetap yakin bahwa Tuhan ada di antara mereka (ayat 42). Tuhan selalu hadir di tengah-tengah kehidupan setiap orang yang mempersilahkan dan menyediakan tempat bagi-Nya. Keyakinan semacam itu tidak dapat dipisahkan oleh perpisahan karena jarak.

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami bersehati dengan semua orang seiman tanpa memandang batas-batas yang diciptakan dunia.

(0.099096004651163) (1Sam 21:1) (sh: Dampak nama dan kuasa. (Sabtu, 31 Januari 1998))
Dampak nama dan kuasa.

Dampak nama dan kuasa.
Tanpa pilihan, persiapan matang, ataupun bekal makanan dan senjata, Daud memulai pengembaraannya. Nekad namun berani! Ia harus siap menghadapi kondisi alam yang tidak ramah, "yang kuat, yang menang. Dengan mengatasnamakan Saul, Imam Ahimelekh menerimanya (ayat 2). Dengan menyebut nama seorang penguasa, segalanya berjalan lancar. Roti sajian disantapnya dan pedang Goliath menjadi senjata. Namun, jangan cepat menghakimi Daud, seolah ia telah menyalahgunakan kuasa, jabatan, dan kekuatan yang dimiliki. Ia berbuat demikian untuk melanjutkan perjuangannya dalam Tuhan.

Keajaiban tangan Tuhan. Kematian Goliath, telah membekaskan dendam tak berkesudahan di hati raja-raja Filistin terhadap Daud. Daud tahu hal itu. Dengan akal yang kurang populer tetapi mengena (ayat 13), Daud terlepas dari perhatian raja Akhis. Apakah semua ini usaha tunggal Daud? Adakah peranan Tuhan di dalamnya? Kelepasan yang dialami Daud bukan karena keampuhan akalnya, melainkan sentuhan keajaiban tangan Tuhan (bdk. Mzm. 34).

Renungkan: Makanan bukanlah sumber hidup tetapi sarana agar hidup karunia Tuhan ini dapat ditunjang.

Doa: Pertolongan bagi kami hanyalah daripada-Mu, Tuhan.

(0.099096004651163) (1Sam 31:1) (sh: Sisi gelap dalam kehidupan. (Kamis, 12 Februari 1998))
Sisi gelap dalam kehidupan.

Sisi gelap dalam kehidupan.
Jika kita membaca awal perjalanan Saul (1Sam. 9:1-11:15), tidak terbayang bahwa akan seperti yang digambarkan dalam perikop ini. Raja yang tampan, gagah perkasa memudar semangatnya setelah terkepung. Para pahlawannya tewas, anak-anaknya berguguran, bahkan ia sendiri luka parah (ayat 4-5).

Ketakutan tanpa iman. Ketakutan membuat Saul nekat mencari jalan pintas. Ia tidak mau menyerah kepada musuhnya, dan pembawa senjatanya juga tidak mau membunuhnya, akhirnya Saul sendiri yang bertindak. Putus hubungan dengan Tuhan, membuat Raja terdampar dalam kegelapan yang ngeri (bdk. 1Sam. 28:6). Kematian Saul sangat menyedihkan. Sesudah ia mati bunuh diri, kepalanya dipancung dan mayatnya dipakukan oleh orang Filistin (ayat 8-10).

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Tidak dapat disangkal, bahwa penduduk Yabesy-Gilead masih mengenang jasa Saul (bdk. 1Sam. 15:1-15). Orang-orang yang gagah perkasa diberangkatkan untuk mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya (ayat 11-13). Semua dilakukan sebagai penghormatan terakhir bagi raja yang mereka sanjung selama ini. Mereka tidak gentar menghadapi orang Filistin.

Renungkan: Iman kepada Tuhan akan membuat kita memiliki bukan saja awal tetapi juga akhir yang baik.

(0.099096004651163) (2Sam 3:2) (sh: Keluarga dan kehidupan. (Selasa, 17 Februari 1998))
Keluarga dan kehidupan.

Keluarga dan kehidupan.
Tuhan selalu menyertai kehidupan Daud. Di kota Hebron, Tuhan tidak hanya memberkati dirinya, namun juga seisi rumahnya (bdk. Kis. 16:31). Janji penyertaan Tuhan adalah jaminan kuat bagi setiap orang yang beriman (bdk. Mzm. 119:140). Di pihak lain, Tuhan akan berpaling dari kehidupan orang yang tidak setia kepada-Nya. Keadaan raja Isybosyet (keturunan raja Saul) semakin lemah dan runtuh (bdk. Rat. 5:7). Kesalah-mengertian antara raja Isybosyet dengan panglimanya Abner membawa kehancuran. Ucapan Isybosyet telah menusuk perasaan Abner. Akibatnya ia marah, dan Isybosyet kehilangan orang yang selama ini diandalkannya (ayat 8-11).

Memberlakukan yang diucapkan. Ucapan dalam keadaan marah seringkali hanyalah ancaman yang tidak dilaksanakan. Namun Abner benar-benar bertindak sesuai ucapannya. Ia tahu risiko dan tuntutan Raja Daud akan berat kepadanya tetapi sebagai pahlawan sejati, Abner tidak gentar menghadapinya. Perundingan antara panglima Abner dan Raja Daud berjalan dengan baik, karena kedua belah pihak sama-sama mempunyai prinsip untuk berdamai yang saling menguntungkan (ayat 12-21).

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk selalu memikirkan hal-hal yang terbaik.

(0.099096004651163) (2Sam 7:18) (sh: Generasi penerus. (Selasa, 24 Februari 1998))
Generasi penerus.

Generasi penerus.
Anak-anak dalam keluarga merupakan generasi keluarga, bangsa dan negara. Keberhasilan pembangunan dan kejayaan sebuah bangsa, terletak pada bagaimana generasi penerusnya dipersiapkan. Tawuran, pemakaian dan peredaran obat terlarang, mabuk minuman keras, pornografi, serta hal-hal lain yang mengarah pada pelanggaran hukum dan moral, meracuni hidup generasi muda sekarang. Hura-hura, pesta, ngeceng di Mal seolah menjadi trend gaya konsumtif para ABG. Demikian juga hidup bebas, terutama pergaulan sex. Semua pengaruh buruk bagi generasi muda dapat dihindari apabila di dalam keluarga senantiasa ada keterbukaan, ada kasih dan campur tangan Allah.

Jaminan hari esok. Daud mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas keluarganya. Setiap orang tua berharap agar anak-anaknya berhasil dalam pendidikan maupun pekerjaan, hidup dalam damai sejahtera dan rukun. Jaminan utama ialah nilai-nilai rohani yang terwujud karena Allah yang menjadi sumber keceriaan keluarga dan dambaan utama, sehingga seluruh keluarga kenal Tuhan, penjamin sejahtera kehidupan; bukan deposito dan cadangan harta lain.

Renungkan: Dalam arti tertentu kondisi hubungan orangtua dengan Tuhan tercermin dalam kondisi rohani anak-anak mereka.

(0.099096004651163) (2Sam 10:1) (sh: Maksud baik. (Selasa, 23 Juni 1998))
Maksud baik.

Maksud baik.
Bagi Daud persahabatan sangat penting. Persahabatannya dengan Amon ingin dilanjutkannya kepada Hanun, anak Amon. Karena itu Daud menyampaikan rasa dukacitanya pada Hanun yang berduka ditinggal mati ayahnya. Namun maksud baik ini tidak diterima Hanun dengan baik. Bani Amon menerima maksud baik Daud dengan cara mempermalukan para utusan Daud. Daud tidak membalas, sebab melakukan sesuatu yang baik dengan maksud baik jauh lebih berharga daripada membalas kejahatan dengan kejahatan.

Maksud jahat. Maksud jahat bani Amon dan Hanun mendatangkan ketakutan dalam diri mereka sendiri. Mereka sudah merasa bersalah menghina para utusan Daud. Mereka menduga Daud pasti marah dan akan menyerang mereka. Lalu Hanun bersekongkol dengan raja-raja di wilayahnya untuk menyerang Daud. Maksud jahat Hanun berbuah menjadi tindakan untuk berperang. Memang maksud jahat selalu menghasilkan kejahatan. Kejahatan ini dihancurkan Allah melalui Daud, Yoab, dan para tentara Israel.

Renungkan: Maksud baik walaupun tidak diterima baik tetap membawa kebahagiaan, tetapi maksud jahat membawa ketakutan dan malapetaka.

Doakan: Agar Tuhan selalu menguatkan maksud baik kita.

(0.099096004651163) (2Sam 12:15) (sh: Hukuman Tuhan pasti terjadi. (Sabtu, 27 Juni 1998))
Hukuman Tuhan pasti terjadi.

Hukuman Tuhan pasti terjadi.
Karena Daud menyesali dosanya maka Tuhan tidak menghukumnya berat dengan menimpakan malapetaka kepadanya dan keturunannya, tapi Tuhan tetap menghukum dia. Anak hasil perzinahannya dengan Batsyeba mati. Daud memang betul-betul menyesali perbuatannya. Dia berdoa dan berpuasa memohon agar Tuhan mau menyelamatkan anak itu. Tetapi Tuhan tak bergeming dari keputusan-Nya. Itulah kasih yang sejati. Kasih Tuhan tegas kepada Daud dinyatakan dengan cara menghukum Daud. Hukuman itu bertujuan membuat Daud bertanggungjawab dan didisiplin.

Hukuman Tuhan adalah yang terbaik. Agak aneh Daud yang sebelum anaknya meninggal begitu bersedih, setelah si anak meninggal seolah bersukacita. Setelah mendengar berita kematian anaknya Daud berurap, berganti pakaian bagus dan makan minum. Bagi Daud, kehendak Tuhan, walaupun itu penghukuman, adalah yang terbaik. Jalan Tuhan terasa tidak enak, bahkan membuat menderita. Ini terbukti dengan kemenangan yang diberikan Tuhan atas bani Amon. Tetapi Daud sadar dan dalam pertobatan menerima hukuman Tuhan dengan sukacita.

Renungkan: Hukuman Tuhan seperti hukuman orang tua yang sangat mengasihi anaknya.

Doakan: Orang yang sedang menerima hukuman Tuhan.

(0.099096004651163) (2Sam 17:15) (sh: Jejaring dan tindak lanjut. (Selasa, 07 Juli 1998))
Jejaring dan tindak lanjut.

Jejaring dan tindak lanjut.
Keyakinan bahwa Allah memihak kita umat-Nya, juga bahwa kita memahami rencana Allah bagi kita, tidaklah membuat bahwa kita harus berdiam diri pasif! Iman selalu aktif. Daud yang secara arif telah menyusupkan Husai ke kubu musuh telah mempersiapkan jejaring dengan Zadok, Abiyatar, Yonatan dan Ahimaas. Juga pada gilirannya seorang budak wanita. Tempat yang strategis pun perlu dipersiapkan (ayat 17). Ketika Absalom mengetahui mata rantai tadi, ada tindakan sigap dan cepat lagi tepat untuk mengelabui lawan (ayat 19,20). Tindakan selanjutnya segera dilaksanakan tanpa ragu (ayat 21,22).

Titik balik. Ahitofel yang dikecewakan karena nasihatnya ditolak Absalom, bunuh diri. Kemudian terjadilah berbagai rentetan peristiwa yang menguntungkan Daud. Absalom mengganti Yoab dengan Amasa (ayat 25). Sementara itu beberapa tokoh yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh Absalom malah memihak dan membantu Daud dan kelompoknya (ayat 27-29). Tuhan sedang bekerja menjalankan rencana dan kehendak-Nya.

Renungkan: Sesungguhnya Tuhan mampu mengatur peristiwa-peristiwa politis agar berjalan sesuai rencana-Nya.

Doa: Ampunilah kami, apabila pasif dalam kehidupan beriman. Kami tahu Tuhan bekerja, karena itu, kami pun harus bekerja sesuai dengan rencana-Mu.

(0.099096004651163) (2Sam 21:1) (sh: Bertanya kepada Tuhan. (Rabu, 15 Juli 1998))
Bertanya kepada Tuhan.

Bertanya kepada Tuhan.
Kelaparan selama tiga tahun adalah malapetaka untuk seluruh bangsa. Daud memahami keadaan itu sebagai amarah Tuhan; karenanya ia datang kepada Tuhan meminta nasihat. Kepekaan terhadap teguran, amarah dan pemeliharaan Tuhan penting untuk kita miliki, supaya kita tak terlarut dalam kesalahan, dan mampu hidup penuh syukur kepada-Nya.

Cinta yang mengharukan. Ketika peristiwa menyedihkan terjadi bagi kaum keluarga Saul, karena tujuh orang dari mereka dihukum gantung, Rizpa binti Aya seorang ibu yang anaknya ikut terhukum, menunjukkan cinta yang luar biasa. Ia menjaga mayat mereka berbulan-bulan lamanya. Daud terharu melihat hal itu lalu mengusahakan suatu penguburan umum terhadap keluarga Saul.

Cinta kasih sejati memang selalu harus disertai pengorbanan, namun betapapun mengharukannya cinta kasih yang didramatisasi pengungkapannya oleh manusia, cinta kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus tetap tak tertandingi.

Refleksi: Untuk dapat peka terhadap kebaikan dan pemeliharaan Tuhan berupa peringatan dan teguran, serta mampu menanggapinya dengan benar, kita memerlukan Roh Allah.

Doa: Kiranya kisah-kisah nyata dalam catatan Alkitab mendorongku mengungkapkan kasihMu lebih aktif, Tuhan.

(0.099096004651163) (2Sam 23:1) (sh: Daud orang penting? (Senin, 20 Juli 1998))
Daud orang penting?

Daud orang penting?
Ia adalah anak Isai, yang masa mudanya banyak dihabiskan di padang menjaga domba. Tuhan telah mengangkat tinggi Daud, mengurapinya sebagai raja, dan membawa banyak kemajuan bagi umat Tuhan. Di samping itu ternyata Daud adalah seorang pemazmur yang handal. Tulisannya dibaca dan disukai banyak orang, bukan hanya pada zamannya saja, tetapi sampai selama-lamanya, sebab Tuhan telah berfirman melalui Mazmur Daud. Ketika Daud menyampaikan kata-kata terakhirnya, Roh Tuhanlah yang berbicara dengan perantaraannya dan firman Tuhan ada di lidahnya. Tuhan membuatnya menjadi penting karena ia hidup untuk kepentingan Tuhan.

Bagaimana memerintah yang benar? Allah Israel berkata kepada Daud, kepada seluruh umat, dan kini kepada kita, bahwa sifat adil dan takut akan Allah dasar utama pemerintahan yang benar. Artinya bahwa unsur terpenting yang harus dipastikan ada dalam tiap pemerintahan adalah menegakkan keadilan dan mengutamakan Tuhan. Bila prinsip itu tidak lagi menjadi prioritas pemerintah, segala kemajuan dan kemakmuran yang tercapai akan rapuh. Bagaikan bangunan megah yang lemah dasarnya dan keropos strukturnya, pemerintah macam itu akan tumbang dalam proses penghukuman Allah sendiri.

(0.099096004651163) (2Sam 23:8) (sh: Tak bisa seorang diri. (Selasa, 21 Juli 1998))
Tak bisa seorang diri.

Tak bisa seorang diri.
Siapa tidak mengenal kehebatan Daud? Namun Daud tidak mungkin berhasil tanpa bantuan orang-orang lain. Kita membaca begitu banyak nama orang yang pernah membantu dia. Mereka bukan semata-mata melakukan pekerjaan remeh bagi Daud, sebab mereka mempertaruhkan nyawa mereka. Ada yang memimpin pertempuran melawan delapan ratus orang musuh. Ada yang membunuh begitu banyak sampai tangannya lesu. Ada yang menerobos perkemahan musuh demi air, menewaskan para pahlawan musuh, membunuh singa dan pasti masih banyak lagi.

Alat dalam tangan Tuhan. Para pahlawan Daud itu adalah alat di tangan Tuhan. Tuhanlah yang telah membangkitkan semangat juang sehingga mereka memiliki kesediaan berkorban. Daud menghargai pengorbanan mereka, sehingga pernah tak sampai hati meminum air yang diambil dengan susah payah dari perkemahan musuh. Daud lalu mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada Tuhan. Agaknya Daud menghubungkan setiap pengorbanan para pahlawannya dengan campur tangan Tuhan. Apakah kita juga membiarkan diri berbuat demikian dalam hidup ini?

Renungkan: Dalam hidup sehari-hari saja kita membutuhkan orang lain, apalagi jika harus menghadapi perkara yang besar.

(0.099096004651163) (2Sam 24:18) (sh: Tuhan membuka pintu pengampunan. (Kamis, 23 Juli 1998))
Tuhan membuka pintu pengampunan.

Tuhan membuka pintu pengampunan.
Nabi Gad diutus Tuhan kepada Daud untuk menyampaikan perintah-Nya agar mendirikan mezbah di tempat pengirikan Arauna. Mengingat kesalahan Daud sangat besar, sehingga tak kurang tujuh puluh ribu orang mati, titah itu sungguh menyatakan kemurahan Tuhan yang menakjubkan. Apa arti mezbah? Korban di atas mezbah adalah karunia Tuhan yang mengajarkan prinsip penebusan dosa. Korban itu menunjuk bahwa dosa hanya dapat diampuni bila ada pihak lain yang kudus di mata Allah yang menanggung hukuman dosa ganti orang berdosa. Korban itu membawa pengampunan dosa bila disertai sesal dan tobat karena iman.

Daud tak mau yang gratis. Arauna menyatakan bersedia membantu Daud dalam mewujudkan rencana mendirikan mezbah di atas tanah miliknya. Daud tak perlu membeli tanah itu, sebab selain Arauna menghormati raja, juga karena pengorbanan itu bagi Tuhan. Tapi Daud menolak memberikan korban persembahan tanpa keterlibatan diri penuh.

Renungkan: Dosa adalah kejahatan di mata Tuhan. Hanya korban penggantian Yesus yang dapat memenuhi sempurna tuntutan kesucian Allah. Kristus telah membuka jalan keselamatan itu, namun kita harus sepenuhnya menyerahkan diri kepada-Nya dalam iman dan tobat sejati.

(0.099096004651163) (1Raj 2:1) (sh: Belajar dari kegagalan (Minggu, 25 Juli 2004))
Belajar dari kegagalan

Belajar dari kegagalan. Nasihat Daud kepada Salomo sungguh baik. Daud tidak menggurui Salomo bagaimana menjadi raja. Daud memberi dorongan kepada Salomo untuk berhasil dalam hal yang Daud gagal lakukan selama memerintah sebagai raja Israel supaya kerajaan Salomo kokoh.

Apakah kegagalan Daud selama memerintah? Pertama, Daud gagal menjalankan perintah Allah dengan sempurna, maka ia mendesak Salomo untuk menjalankan hukum Allah dengan benar (ayat 2-4). Kedua, Daud gagal membereskan masalahnya dengan Yoab, sehingga ia mendesak Salomo untuk mengurusnya (ayat 5-6). Ketiga, Daud seharusnya memberikan penghargaan kepada anak-anak Barzilai, tapi ia tidak melakukannya sehingga ia mendorong Salomo bermurah hati kepada mereka (ayat 7). Keempat, Daud tidak memberikan hukuman yang pantas kepada Simei yang mengutukinya. Sekarang ia mendesak Salomo untuk mengurusnya (ayat 8-9). Daud mendorong Salomo untuk menyelesaikan benang kusut yang Daud tinggalkan, supaya Salomo dapat memikirkan kemajuan masa depannya.

Demikian pula dengan kehidupan kita sekarang ini. Pada masa lampau kita sering kali gagal. Dengan pertolongan Tuhan, kita perlu memeriksa kegagalan-kegagalan yang pernah terjadi. Dengan hikmat Tuhan, mari kita bereskan sekarang. Bersama Tuhan kita dapat luput dari mengulang-ulang kesalahan yang sama.

Renungkan: Sejarah telah mencatat kegagalan hidup Daud. Biarlah catatan itu tidak hanya untuk Salomo tetapi juga menjadi nasihat bagi kehidupan kita semua.

(0.099096004651163) (1Raj 7:1) (sh: Motivasi dan tujuan pembangunan (Minggu, 1 Agustus 2004))
Motivasi dan tujuan pembangunan

Motivasi dan tujuan pembangunan. Anda pernah mengunjungi gedung gereja atau gedung bersejarah lainnya yang megah dan indah? Bagaimana kesan Anda? Kagum dan merasakan kebesaran yang hadir melalui kemegahan tersebut? Dapat diduga bahwa atas dasar dan untuk tujuan serupa, Salomo membangun Bait Allah dan kemudian istananya.

Pembangunan istana Salomo dengan berbagai bangunan tambahan yang dicatat di ayat 1-7 memang luar biasa. Lama pembangunan istana tersebut tiga belas tahun. Besar bangunan tersebut lebih luas dari pada bangunan Bait Allah. Bahan bangunan yang dipakai baik untuk membangun istana maupun untuk Bait Allah ternyata semuanya berkualitas dan harganya mahal (ayat 8-12). Namun pertanyaannya adalah, apa faedah membangun gedung-gedung semegah ini?

Dalam suasana bangsa yang sedang prihatin saat ini, membangun apa pun perlu mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Membangun gedung gereja, gedung pemerintah, gedung partai, atau gedung rumah pribadi tanpa mempertimbangkan begitu banyak orang yang menderita dalam kemiskinan, adalah sesuatu yang tidak bijaksana. Ada hal yang lebih penting daripada membangun gedung yaitu membangun hidup sesama manusia dan membangun hubungan antarmanusia. Kiranya kita bijak menghindari hal-hal yang menekankan pemeragaan fisik dan tidak mengabaikan yang lebih hakiki.

Doaku: Tuhan tolong aku tidak terjebak dalam pembangunan fisik semata. Tolong aku membangun iman dan menjadi berkat bagi orang lain.

(0.099096004651163) (1Raj 18:20) (sh: Allah yang sejati (Minggu, 22 Agustus 2004))
Allah yang sejati

Allah yang sejati. Mungkinkah manusia mencari Allah yang sejati melalui ilmu pengetahuan, budaya, upacara, kunjungan ke tempat-tempat di berbagai penjuru bumi?

Perikop ini menceritakan peristiwa konfrontasi antara Elia dengan empat ratus lima puluh nabi Baal yang terjadi di Gunung Karmel. Dua mezbah dengan daging persembahan bagi Allah dan Baal sudah disiapkan. Peraturannya adalah allah yang menyambar daging persembahan dengan api menunjukkan bahwa itulah Allah yang sejati (ayat 23-24). Tujuan konfrontasi ini adalah untuk menyatakan kuasa Allah atas Baal dan untuk menunjukkan siapakah Allah Israel yang sejati.

Para nabi Baal memulai doa mereka yang digabungkan dengan tarian ritual (= tata cara dalam upacara keagamaan) termasuk ritual penyiksaan diri yang ternyata sia-sia (ayat 26-29). Sebaliknya Elia yang berdoa tanpa ritual mendapatkan jawaban yang menakjubkan. Api Allah bukan hanya membakar habis daging persembahan, tetapi juga membakar mezbah, tanah, bahkan air di parit (ayat 30-38). Peristiwa itu menyadarkan bangsa Israel untuk kembali pada Allah Israel yang sejati (ayat 39). Setelah itu, Elia menubuatkan akan turunnya hujan (ayat 41-45). Terbuktilah siapa Allah sejati, yaitu Ia yang telah mengalahkan Baal dengan api dan hujan, bahkan berkuasa menahan dan mencurahkan hujan.Siapakah Tuhan dalam hidup Anda? Allah sejati atau allah lain seperti: harta, kuasa, popularitas, astrologi, dlsb?

Renungkan: Yesus adalah Allah yang sejati. Sudahkah Anda memilih untuk menyembah-Nya?



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA