Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 221 - 240 dari 619 ayat untuk sering [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.21328476491228) (Kis 1:18) (jerusalem) Cerita Kisah para rasul mengenai kematian Yudas berbeda dengan cerita Mat 27:3-10. Yudas tidak lagi mati karena menggantungkan diri seperti Ahitofel, 2Sa 17:23, tetapi dengan jatuh tertelungkup dan tertumpahnya isi perutnya, seperti sering diceritakan tentang orang jahat dalam hikayat-hikayat rakyat. Darah yang memberi nama kepada Hakal-Dama tidak lagi darah Yesus, tetapi darah Yudas. Melalui perbedaan-perbedaan tradisi-tradisi populer itu orang dapat sampai kepada kenyataan bahwa Yudas mengalami kematian mendadak dan mengerikan. Peristiwa itu kemudian dikaitkan pada sebidang tanah di Yerusalem yang dianggap tanah terkutuk dan disebut Hakal-Dama.
(0.21328476491228) (Kis 2:4) (jerusalem: untuk mengatakannya) Ditinjau dari segi tertentu, Kis 2:4,11,13, mujizat Pentakosta merupakan karunia glossolalia, sebuah gejala yang sering terjadi pada umat purba; lihat Kis 10:46; 11:15; 19:6; 1Ko 12-14; bdk Mar 16:17. Pendahulu gejala itu ialah karunia kenabian di Israel dahulu, bdk Bil 11:25-29; 1Sa 10:5-6,10-13; 19;20-24; 1Ra 22:10. Bdk janji nabi Yoel, Kis 3:1-15, yang dikutip oleh Petrus, Kis 2:17 dst.
(0.21328476491228) (1Kor 7:14) (jerusalem: anak-anak kudus) Seperti sering kali terdapat dalam Kitab Suci kekudusan ini bukan kekudusan batiniah, melainkan lebih-lebih suatu keadaan: anak itu: anak itu "dikuduskan" karena menjadi milik Allah, bdk Kis 9:13+. Oleh karena persatuannya dengan seorang anggota umat kudus, maka suami/isteri yang tidak percaya dihubungkan dengan Allah sejati serta umatNya yang kudus. Maka anak yang dilahirkan dari perkawinan semacam itu menurut hukum menjadi anggota umat kudus. Perlu diperhatikan bahwa tidak dikatakan apa-apa mengenai baptisan anak semacam itu.
(0.20108680701754) (1Kor 1:17) (ende: Bukannja untuk mempermandikan orang)

Sebutan itu djangan dianggap seolah-olah Paulus kurang menghargakan permandian. Kebalikannja djelas sekali dalam utjapan-utjapan lain. Hanja Paulus jakin bahwa ia berwadjib menggunakan seluruh waktu dan tenaganja untuk meluaskan Geredja dan meletakkan dasar umat-umat bagian seteguh-teguhnja, dengan pengadjarannja jang memang berkewibawaan dan berdjiwa. Pekerdjaan-pekerdjaan lain, termasuk mempermandikan orang, diserahkannja kepada para pembantu.

(0.20108680701754) (Yer 29:12) (full: KAMU BERSERU ... AKU AKAN MENDENGARKAN. )

Nas : Yer 29:12-13

Saat yang tepat sering kali tercakup dalam penggenapan janji-janji Allah (bd. acuan Paulus kepada "setelah genap waktunya" dalam Gal 4:4). Allah menggenapi Firman dan janji-janji-Nya baik dalam hubungan dengan kegenapan rencana penebusan-Nya (bd. ayat Yer 29:10) maupun sebagai tanggapan terhadap doa sungguh-sungguh umat-Nya yang setia (bd. Am 5:4-6;

lihat cat. --> Dan 9:2;

lihat cat. --> Dan 9:5).

[atau ref. Dan 9:2,5]

Yeremia bernubuat bahwa pada akhir penawanan tujuh puluh tahun, suatu kegenapan waktu yang baru akan terjadi; pada saat itu Allah akan bergerak di tengah kaum sisa yang kudus sehingga mereka akan mencari Dia di dalam doa dengan segenap hati. Lalu, Tuhan akan mendengarkan, menjawab dari sorga, dan menggenapi janji-janji-Nya untuk memulihkan mereka (ayat Yer 29:13-14). Perhatikan dua prinsip:

  1. (1) ketika Allah ingin melakukan hal-hal besar bagi umat-Nya, Ia menggerakkan mereka untuk berdoa secara sungguh-sungguh; dan
  2. (2) saat Allah menjawab doa-doa mereka sering kali terkait dengan rencana Allah bagi umat-Nya secara keseluruhan.
(0.20108680701754) (Kel 40:34) (sh: Menghormati kekudusan Tuhan. (Selasa, 30 September 1997))
Menghormati kekudusan Tuhan.

Menghormati kekudusan Tuhan.
Apabila awan lambang kehadiran Tuhan berada di atas kemah suci, orang Israel tidak berani menghampiri kemah itu untuk beribadah. Mereka baru berani beribadah ketika awan itu terangkat (ayat 34-37). Sebenarnya awan itu adalah tanda kemurahan Allah yang berkenan menyertai umat-Nya. Namun Israel tahu bahwa kemurahan dan kebaikan Allah, bukan untuk dijadikan alasan bagi sikap yang sembarangan di hadapan Tuhan. Seperti Musa yang diajar Tuhan untuk melepaskan kasutnya di hadapan Allah, kita pun harus hidup gentar dan takut di hadapan Tuhan.

Tuhan hadir. Umat Tuhan telah mengerjakan tugas mereka, kini Tuhan mengerjakan bagian-Nya. Dengan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, Ia hadir. Bukankah sering kita mengabaikan tempat-tempat ibadah kita seolah bangunan buatan tangan manusia semata? Sering pula kita membayangkan Allah sebagai Allah yang abstrak dan jauh, tidak bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari kita. Ternyata Tuhan dekat. Tuhan hadir di dalam kemah yang di dalamnya Ia ingin kita beribadah, berjumpa Dia!

Renungkan: Bila hati kita terang, mata kita akan mampu melihat kehadiran Allah dalam keseharian kita.

Doa: Tolong kami menghormati kekudusan-Mu, Bapa!

(0.20108680701754) (2Sam 22:1) (sh: Ketika diambang maut. (Jumat, 17 Juli 1998))
Ketika diambang maut.

Ketika diambang maut.
Perjalanan hidup Daud bagaikan berjalan ditepi jurang maut. Beberapa kali nyawanya terancam. Betapa tak enaknya kehilangan rasa aman seperti itu. Mengapa Tuhan tak memberikan jalan mudah baginya Bukankah Daud mengemban tugas dari Tuhan? Pertanyaan seperti itu mungkin tak akan pernah terjawab. Tetapi Daud tetap berseru kepada Tuhan. Hal ini mengungkapkan dua dimensi iman: percaya tetapi juga mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Pernyataan ini mungkin sudah sedemikian sering kita dengar, namun tak mudah bukan? Kita sering terlalu yakin bahwa Tuhan akan mampu melindungi kita, lalu kita mencari jalan keluar dengan cara kita sendiri. Tak sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.

Semakin kenal semakin mantap. Semakin berat perjalanan, semakin bertubi-tubi penderitaan. Hal ini membuat Daud semakin yakin bahwa sesungguhnya hanya Tuhan yang membuatnya bertahan. "Tuhan adalah sandaran bagiku", begitulah ungkapan imannya. Bila Tuhan mengizinkan ada kerikil-kerikil tajam di perjalanan hidup kita, tak lain agar kita makin erat menyerahkan tangan kita dalam genggaman tangan Tuhan supaya langkah ini tidak tergelincir.

Doa: Tolonglah kami terus memandang Engkau ditengah kekelaman hidup sekalipun

(0.20108680701754) (2Sam 22:21) (sh: Perjanjian dan Peraturan. (Sabtu, 18 Juli 1998))
Perjanjian dan Peraturan.

Perjanjian dan Peraturan.
Sepintas kita mendapat kesan Daud sedang membanggakan kesalehannya. Seolah kebenaran dan kesuciannya itu membuat Tuhan membalasnya dengan kebajikan dan pertolongan. Tetapi kita tahu jelas bahwa Daud adalah seorang berdosa juga. Daud amat memahami bahwa Tuhan tidak sekadar memberikan janji tetapi juga memberikan peraturan. Perjanjian dan peraturan itu bagai dua sisi dari sebuah mata uang. Tidak dapat dipisahkan. Siapa yang setia dan taat kepada peraturan Tuhan, akan mewarisi kegenapan janji-janji Tuhan.

"Pelita Israel". Pelita yang bersinar betapa besar perannya, di dalam gelap. Perjalanan hidup Daud sering bagai berjalan dalam gelap. Persoalan dan tantangan sering bagai awan gelap yang membuatnya tak mampu melangkah. Hanya karena Tuhanlah ia dapat terus melangkah, membedakan arah. Menarik jika kita amati saksama pasal 21:17, di situ Daud disebut "Pelita Israel". Ya, ia mampu menjadi pelita karena disinari oleh Tuhan Sang Pelita Sejati.

Renungkan: Hendaknya tekad Anda memenuhi tugas-tugas Anda sedemikian murni hingga Anda menolak dari tindakan Anda semua hal lain kecuali kemuliaan Allah dan keselamatan orang lain (Angela Merici).

Doa: Tuhan, tolonglah agar aku mampu terus menyala dalam kondisi apa pun.

(0.20108680701754) (Ams 6:20) (sh: Godaan berzinah (Jumat, 30 Juli 1999))
Godaan berzinah

Godaan berzinah. Amsal memaparkan sebuah realita kehidupan manusia yang mudah tergoda dalam dosa perzinahan, yang sering tidak berpikir panjang akan akibat-akibat yang dialaminya karena perbuatan tersebut. Daya tarik godaan seks sering meninabobokan manusia yang tidak berakal budi, yang hanya mencari kenikmatan lahiriah walaupun hanya bersifat sesaat.

Nikmat sesaat, malu selamanya! Akibat melakukan perbuatan zinah, secara fisik tubuhnya akan mengalami kerusakan, dan secara psikologis akan menjadi bahan cemoohan masyarakat; dan malunya pun tak akan terhapuskan. Betapa merugikan dosa perzinahan bagi orang yang melakukannya!

Sikap bertahan menghadapi godaan perzinahan. Sesungguhnya kita sendiri tidak akan mampu menghadapi/melawan godaan tersebut, karena kedagingan kita yang lemah. Lalu bagaimana caranya? Amsal menasihatkan agar kita memelihara hikmat dan menyimpannya dalam hati. Hikmat akan memimpin dan menjaga langkah kita serta melindungi dari godaan perzinahan. Betapapun dahsyat dan manisnya godaan di sekeliling kita, apabila hikmat yang memimpin pikiran dan hati kita, maka segala pikiran dan pertimbangan yang tak berakal budi, tidak akan mendominasi kehidupan kita.

(0.20108680701754) (Yoh 20:11) (sh: Menangisi Tuhan yang sudah bangkit (Senin, 5 April 1999))
Menangisi Tuhan yang sudah bangkit

Menangisi Tuhan yang sudah bangkit. Maria Magdalena masih terperangkap dalam kubur, terperangkap dalam suasana kematian, sementara Kristus sudah bangkit. Ia berada di dunia kematian, sementara Kristus sudah mengalahkan kematian itu. Sukacita kebangkitan belum dirasakan, padahal kematian sudah diluluhkan. Bukankah itu yang sering terjadi dalam kehidupan kita? Kita menangis dan meratap di tepi kubur yang sudah kosong. Menjalani hidup yang penuh tangisan, penderitaan, keputusasaan, seakan-akan Tuhan kita masih mati. Padahal kubur Yesus Kristus sudah kosong. Dia adalah Tuhan yang hidup.

Tidak mengenal Yesus. Kesedihan yang mendalam membuat hati dan pikiran tertutup. Karena tangis dan air mata begitu menguasai Maria Magdalena, maka ketika Yesus memperkenalkan diri-Nya, ia gagal mengenal Yesus. Dua orang murid yang ke Emaus menganggap Yesus adalah orang asing yang akan kemalaman di jalan. Murid-murid Yesus menganggap Yesus hantu, ketika Ia menampakkan diri. Secepat itukah Yesus dilupakan? Bukankah kita juga sering gagal mengenal Yesus karena kita terperangkap dalam dunia kematian?

Renungkan: Pergumulan, kesedihan, maut, bukanlah akhir. Dia yang hidup mengaruniakan hidup kekal dan mengubah suasana hidup kini.

Doa: Ya, Tuhan Yesus, kuasailah aku dengan kuasa kebangkitan-Mu.

(0.20108680701754) (1Kor 9:1) (sh: Menghargai hamba Tuhan. (Sabtu, 30 Agustus 1997))
Menghargai hamba Tuhan.

Menghargai hamba Tuhan.
Sering kita jumpai hamba Tuhan yang diperlakukan jemaat yang dilayaninya seolah kuda beban. Ia harus bekerja giat melayani dengan baik. Bila tidak, segudang cercaan dan gosip segera diberondongkan kepadanya. Meski mereka dituntut melayani sedemikian, jerih lelah mereka sering hanya dianggap pengabdian. Kesejahteraan hidupnya mungkin tidak diperhatikan dengan baik. Paulus menasihati jemaat agar tidak hanya cepat menuntut tetapi juga sigap menghargai dan memenuhi kewajiban dengan baik.

Tidak menuntut. Jemaat Korintus adalah buah pelayanan Paulus. Seharusnya Paulus berhak menuntut dukungan mereka. Tetapi karena ada penginjil lain, jemaat itu agaknya lupa akan Paulus. Sebagai pelayan Tuhan yang baik, Paulus tidak undur karena kecewa, walau itu tentu menyakitkan. Apa kunci ketahanan Paulus? Ia memandang pelayanannya adalah bagi Tuhan dan demi perkembangan jemaat-Nya. Hanya satu obat penawar racun kekecewaan dalam pelayanan: pandanglah Kristus yang empunya pelayanan dan yang berhak menerima pengabdian terbaik kita.

Doa: Ajarkan kami, para hamba-Mu dan jemaat-Mu, tahu meniru teladan kasih-Mu dalam sikap kami satu kepada yang lain.

(0.17773731578947) (Mzm 110:1) (ende)

Mazmur ini kadang2 sukar sekali untuk dimengerti dan diartikan, akibatnja keadaan naskah hibrani jang djelek. Ia menggambarkan Al-Masih sebagai radja jang diangkat Jahwe, sebagai pedjuang, pemenang (Maz 1:1-3:8;5:1-7:17) dan sebagai imam abadi (Maz 110:3-4), laksana radja-imam Melkisedek. Barangkali lagu ini ditjiptakan untuk seseorang radja pada hari pelantikannja. Tetapi pengarangnja sekaligus ingat djuga atau per-tama2 akan Radja pada masa depan, jakni Al-Masih. Dalam Perdjandjian Baru mazmur ini sering diartikan sebagai ramalan tentang Kristus.

Lagu ini sangat serupa dengan Maz 2.

(0.17773731578947) (Mat 28:19) (ende: Buatlah segala bangsa mendjadi muridku)

Bukan dengan memaklumkan Indjil setjara mengadjar sadja sampai orang pertjaja. Orang jang pertjaja harus mendjadi murid Jesus jang sedjati. Mereka masuk mendjadi milik Jesus dengan menerima Permandian, mendjadi satu denganNja sebagai anggota tubuh-mistikNja. Tetapi sesudah itu barulah mereka mulai mengikuti Jesus dengan sebetulnja, dengan terus-menerus beladjar padaNja dan meneladanNja sambil rela berkurban, sebagaimana dituntut dalam Mat 10:37-38; Mar 8:34; Luk 14:26-27 dan Yoh 13:35.

(0.17773731578947) (Luk 18:35) (ende)

Menurut Mt. ada dua orang buta jang duduk mengemis dipinggir djalan, tetapi menurut Mk. Hanja seorang dan ia tahu nama orang itu, jaitu Bartimeus. Boleh djadi Bertimeus itu terkenal pada pembatja-pembatjanja di Roma dan sebab itu ia hanja bertjeritera tentang dia. Dan seperti didalam banjak hal disitupun Lukas mengarang menurut karangan Mk. Ada perbedaan lain lagi. Menurut Lk. peristiwa ini terdjadi sebelum Jesus masuk kota Jericho, menurut Mt. dan Mk. Ketika Ia meninggalkan kota. Perbedaan-perbedaan jang serupa ini sering terdapat dalam karangan-karangan Indjil. Perbedaan itu sama sekali tidak mengenai hakekat Indjil, melainkan mengenai riwajat lisan jang mereka dapat dalam sumber-sumber mereka, atau lebih lagi pada perbedaan gaja bahasa masing-masing pengarang jang memang bebas dalam hal itu.

(0.17773731578947) (1Kor 11:20) (ende: Perdjamuan Tuhan)

Pusat dan hakekat perdjamuan ini "Pemetjahan roti", jaitu perajaan Ekaristi dengan Santapannja jang Mahakudus. Tetapi dalam Geredja purba perajaan itu sering didahului suatu perdjamuan biasa, sebagai peringatan akan perdjamuan Jesus, bersama dengan murid-muridNja pada malam terachir, sebelum Jesus mengadakan Sakramen Ekaristi jang Mahakudus. Perdjamuan pendahuluan itu dimaksudkan sebagai suatu pelambang tjinta persaudaraan dan suatu kesempatan untuk mengamalkan tjinta-kasih itu. Untuk perdjamuan itu, masing-masing hadirin membawa makanan sekedar kemampuannja. Makanan itu dikumpulkan lalu dibagikan rata-rata dan semua saudara duduk makan bertjampuran, tanpa membeda-bedakan kedudukan masing-masing dalam hidup kemasjarakatan. Tetapi nampaknja jang luhur dan berudjud murni itu sudah mulai merosot didalam umat Korintus.

(0.17773731578947) (2Kor 1:3) (ende: Terpudjilah Allah)

Utjapan sjukur kepada Allah, lain dari biasanja dalam surat-surat Paulus, kali ini tidak mengandung pudjian kepada umat. Surat ini agak murung suasananja. Paulus merasa perlu tjemas dan ketjewa terhadap umatnja jang tertjinta, jang tidak begitu setia lagi. Sebagian besar surat ini pula berisi pembelaan diri terhadap siasat dan fitnah para penentangnja, jang sebagian terdiri dari pengadjar-pengadjar Jahudi dari luar, jang menjanggah adjaran-adjaran Paulus dan karena dengki mengecilkan kewibawaannja, sehingga mengatjaukan dan menjesatkan umat. Pembelaan ini sering sangat keras dan bertjorak sindiran tadjam penuh kedjengkelan. Tetapi sepandjang seluruh surat njata sekali, bahwa segalanja itu berpokok pada dan bernafaskan tjinta besar dan murni kepada umat, Kristus dan Allah.

(0.17773731578947) (2Tim 4:7) (ende: Perdjuangan)

"perlombaan". Sebagaimana sering kita telah bertemu dalam surat-surat Paulus disini pula Paulus melihat hidupnja dan chusus kegiatan kerasulannja sebagai suatu perdjuangan dan perlombaan terus-menerus guna merebut kemenangan Indjil dan bagi dirinja sendiri "mahkota" kehidupan abadi. Mahkota itu "dihadiahkan" kepadanja, djadi sebagai anugerah bebas dan bukan diberikan sebagai upah.

Adapun mahkota disebut "mahkota kebenaran", istilah kebenaran disini harus dianggap dalam arti jang dengan pandjang lebar dibitjarakan Paulus dalam surat-surat kepada umat-umat Galatia dan umat Roma. Baik batjalah Kata Pendahuluan halaman II, fasal 3, halaman 536 (tjetakan V 1968).

Makna ungkapan itu disini: penjelesaian pembenaran dari pihak Allah, memberi kemuliaan abadi seutuh-utuhnja, sebagai tampak njata dan dapat dinikmati dengan sempurna untuk selama-lamanja.

(0.17773731578947) (Kej 3:22) (full: TAHU TENTANG YANG BAIK DAN YANG JAHAT. )

Nas : Kej 3:22

Adam dan Hawa telah berusaha untuk menyejajarkan diri mereka dengan Allah dan menentukan sendiri norma-norma mereka

(lihat cat. --> Kej 3:5).

[atau ref. Kej 3:5]

Karena kejatuhan, manusia dalam arti tertentu terlepas dari Allah dan mulai membedakan sendiri antara yang baik dan jahat.

  1. 1) Di dalam dunia ini, penilaian manusia yang tidak sempurna dan sesat sering kali menentukan apa yang baik dan yang buruk. Ini tidak pernah dikehendaki Allah, karena Ia bermaksud agar kita mengetahui yang baik dalam ketergantungan kepada Dia dan firman-Nya.
  2. 2) Semua yang mengakui Kristus sebagai Tuhan kembali kepada maksud Allah semula bagi umat manusia. Mereka bergantung pada firman Allah untuk menentukan apa yang baik.
(0.17773731578947) (Kej 32:24) (full: SEORANG LAKI-LAKI BERGULAT DENGAN DIA. )

Nas : Kej 32:24

Orang yang bergulat dengan Yakub kemungkinan besar adalah "malaikat Tuhan" (lih. Kej 16:7-11 dst.; Kej 21:17; 22:11; 31:11; Hos 12:5), yang sering kali dihubungkan dengan Allah sendiri (bd. ayat Kej 32:28,30; Hak 6:12-14,22;

lihat cat. --> Kel 3:2).

[atau ref. Kel 3:2]

Sementara Yakub mati-matian bergumul dengan Allah untuk memperoleh berkat yang dijanjikan, Allah mengizinkannya menang (ayat Kej 32:28); tetapi pangkal paha Yakub dicederai Allah (ayat Kej 32:25) sebagai peringatan bahwa Yakub tidak boleh lagi hidup dalam kekuatannya sendiri, tetapi harus bersandar sepenuhnya kepada Allah dan hidup dalam ketergantungan pada-Nya (ayat Kej 32:30-32).

(0.17773731578947) (Kel 5:23) (full: ENGKAU TIDAK MELEPASKAN UMAT-MU SAMA SEKALI. )

Nas : Kel 5:23

Penggenapan janji pembebasan oleh Allah tampaknya lebih mustahil daripada sebelumnya, karena situasi makin memburuk dan bukan makin membaik (ayat Kel 5:21).

  1. 1) Melalui situasi yang mematahkan harapan ini Allah ingin mengajarkan umat-Nya bahwa pembebasan dan kuasa mukjizat-Nya sering kali didahului oleh keadaan yang tidak menguntungkan dan berbagai kesulitan besar yang kurang memberi harapan.
  2. 2) Melalui saat-saat kekecewaan, orang percaya harus terus berjalan dengan iman kepada Allah dan sabda-Nya, percaya bahwa Dia akan melaksanakan kehendak-Nya pada saat yang ditentukan oleh-Nya

    (lihat cat. --> Rom 8:28;

    [atau ref. Rom 8:28]

    lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA