Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya.

Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya.

Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.

Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.

Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.

Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.

Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.

Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!

Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah.

Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya.

Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta.

Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan.

Saksi yang tidak berguna mencemoohkan hukum dan mulut orang fasik menelan dusta.

Raja yang bersemayam di atas kursi pengadilan dapat mengetahui segala yang jahat dengan matanya.

Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau.

Orang fasik diseret oleh penganiayaan mereka, karena mereka menolak melakukan keadilan.

Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.

Bukankah aku telah menulisnya kepadamu dulu dengan nasihat dan pengetahuan,

Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.