Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.

Saksi yang tidak berguna mencemoohkan hukum dan mulut orang fasik menelan dusta.

Sebab mulut orang fasik dan mulut penipu ternganga terhadap aku, mereka berbicara terhadap aku dengan lidah dusta;

Segala perintah-Mu dapat dipercaya; mereka mengejar aku tanpa alasan--tolonglah aku!

Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.

Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta aku benci.

Celakalah mereka yang memancing kesalahan dengan tali kedustaan dan dosa seperti dengan tali gerobak,

Bebaskanlah aku dari pada pedang celaka dan lepaskanlah aku dari tangan orang-orang asing, yang mulutnya mengucapkan tipu, dan yang tangan kanannya adalah tangan kanan dusta.

Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.

Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,

kendati aku mempunyai hak aku dianggap berdusta, sekalipun aku tidak melakukan pelanggaran, lukaku tidak dapat sembuh lagi.

Bukankah penglihatan tipuan yang kamu lihat dan tenungan bohong yang kamu katakan, kalau kamu berkata: Demikianlah firman TUHAN, padahal Aku tidak berbicara?

Aku telah mendengar apa yang dikatakan oleh para nabi, yang bernubuat palsu demi nama-Ku dengan mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi!

Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu dengan maksud menjauhkan kamu dari atas tanahmu, sehingga kamu Kuceraiberaikan dan menjadi binasa.

(52-5) Engkau mencintai yang jahat lebih dari pada yang baik, dan dusta lebih dari pada perkataan yang benar. Sela

Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?

Tidak ada yang mengajukan pengaduan dengan alasan benar, dan tidak ada yang menghakimi dengan alasan teguh; orang mengandalkan kesia-siaan dan mengucapkan dusta, orang mengandung bencana dan melahirkan kelaliman.

(40-5) Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!

Janganlah dengarkan perkataan nabi-nabi yang berkata kepadamu: Janganlah kamu mau takluk kepada raja Babel! Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu.