Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Orang Mesir bersukacita, ketika mereka keluar, sebab orang-orang Mesir itu ditimpa ketakutan terhadap mereka.

TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.

Kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin, tetapi meremukkan pemeras-pemeras!

Api menyala di kalangan mereka, nyala api menghanguskan orang-orang fasik itu.

(34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

(19-8) Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.

Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya.

Biarlah semuanya itu dari pihak TUHAN menjadi upah orang yang mendakwa aku, dan upah orang-orang yang berkata-kata jahat terhadap aku."

(7-15) Sesungguhnya, orang itu hamil dengan kejahatan, ia mengandung kelaliman dan melahirkan dusta.

(34-20) Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;

Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!

Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.

Mereka memuntahkan kata-kata yang kurang ajar dan semua orang yang melakukan kejahatan itu menyombong.

Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?

Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat.

Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,

TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,

(22-25) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.