Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Tetapi jika ia sekonyong-konyong menumbuk orang itu dengan tidak ada perasaan permusuhan, atau dengan tidak sengaja melemparkan sesuatu benda kepadanya,

Janganlah engkau merasa sayang kepadanya. Demikianlah harus kauhapuskan darah orang yang tidak bersalah dari antara orang Israel, supaya baik keadaanmu."

Dari batu yang tidak dipahat haruslah kaudirikan mezbah TUHAN, Allahmu, itu dan di atasnya haruslah kaupersembahkan korban bakaran kepada TUHAN, Allahmu.

Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka;

Lagipula orang-orang Israel maju lagi. Maka gemetarlah orang-orang Benyamin itu, sebab mereka melihat, bahwa malapetaka datang menimpa mereka.

Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan;

Ia berkata kepada anak-anaknya: "Pelanai keledai bagiku!" Mereka memelanai keledai baginya, lalu ia menunggangnya

Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi." Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia.

Di Yerusalem orang mengadakan persepakatan melawan dia, sebab itu larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu dibunuhlah dia di sana.

Salum bin Yabesh mengikat persepakatan melawan dia, membunuh dia di Yibleam, kemudian menjadi raja menggantikan dia.

Salmaneser, raja Asyur maju melawan dia; Hosea takluk kepadanya serta membayar upeti.

Kemudian ia membuat tabirnya dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan menggambarkan kerubim padanya.

Para imam dan orang Lewi di seluruh Israel datang menggabungkan diri dengan dia dari daerah-daerah kediaman mereka.

Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah TUHAN.

Mereka yang mengadakan persepakatan terhadap dia ialah: Zabad, anak Simeat perempuan Amon, dan Yozabad, anak Simrit perempuan Moab.

Segera sesudah kuasa kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah pegawai-pegawainya yang telah membunuh raja, yaitu ayahnya.

Maka datanglah Tilgat-Pilneser, raja negeri Asyur, kepadanya, hanya bukan membantu dia, melainkan menyesakkannya.

Nebukadnezar, raja Babel, maju melawan dia, membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel.

Biarlah hari itu menjadi kegelapan, janganlah kiranya Allah yang di atas menghiraukannya, dan janganlah cahaya terang menyinarinya.

Biarlah kegelapan dan kekelaman menuntut hari itu, awan-gemawan menudunginya, dan gerhana matahari mengejutkannya.