Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,

"Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.

Aku akan melemparkan barang keji ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan.

Maka manusia akan ditundukkan, dan orang akan direndahkan, ya, orang-orang sombong akan direndahkan.

Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman.

Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia.

Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.

Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.

yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;

Padamu ayah dan ibu dihina dan di tengah-tengahmu orang melakukan pemerasan terhadap orang asing, padamu anak yatim dan janda ditindas.

Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.

"Aku telah mendengar pencelaan dari pihak Moab dan kata-kata nista dari pihak bani Amon, bagaimana mereka mencela umat-Ku dan membesarkan dirinya terhadap daerah umat-Ku itu.

Mengapa orang-orang fasik menghina tempat kudus-Mu, para lawan kami memijak-mijak bait kudus-Mu?

Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.

Persepakatan para pemabuk! mereka menyerahkan diri habis-habisan kepada persundalan; mereka lebih mencintai kehinaan dari pada kemasyhuran mereka.

Mengapa orang fasik menista Allah, sambil berkata dalam hatinya: "Engkau tidak menuntut?"

Engkau memandang ringan terhadap hal-hal yang kudus bagi-Ku dan hari-hari Sabat-Ku kaunajiskan.

(51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

(62-10) Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang mulia. Pada neraca mereka naik ke atas, mereka sekalian lebih ringan dari pada angin.

Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.