Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

(77-3) Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan.

(142-4) Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.

Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.

(49-17) Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah,

Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah-limpah.

(83-6) Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau:

untuk memberikan petunjuk kepada para pembesarnya sekehendak hatinya dan mengajarkan hikmat kepada para tua-tuanya.

TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.

Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.

Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN, maka terhiburlah aku.

Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.

Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.

Aku kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.

Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.

Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Biarlah tangan-Mu menjadi penolongku, sebab aku memilih titah-titah-Mu.

mereka telah cukup menyesakkan aku sejak masa mudaku, tetapi mereka tidak dapat mengalahkan aku.

(9-5) Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta.

(9-19) Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.