Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain,

Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri.

Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya.

Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.

Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.

Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.

Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.

Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta.

Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.

Berliku-liku jalan si penipu, tetapi orang yang jujur lurus perbuatannya.

Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.

Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.

Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan.

Orang berdosa dikejar oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan.

Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.

Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.

Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.