Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.

Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?

Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami!

Kamu mengandung rumput kering, dan melahirkan jerami; amarahmu seperti api yang memakan kamu sendiri.

Sesungguhnya, sekaliannya mereka seperti tidak ada, perbuatan-perbuatan mereka hampa, patung-patung tuangan mereka angin dan kesia-siaan.

Biarlah orang membawa tampil bangsa yang buta sekalipun ada matanya, yang tuli sekalipun ada telinganya!

Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.

Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?

Janganlah kamu mendengarkan mereka, takluklah kepada raja Babel, maka kamu akan hidup. Mengapa kota ini harus menjadi reruntuhan?

Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN.

Kalau tembok itu sudah runtuh, apakah orang tidak akan berkata kepadamu: Di mana sekarang kapur, yang kamu oleskan itu?

Engkau mengambil dari pakaianmu yang berwarna-warni untuk menutupi mereka dan engkau mempersembahkan kepada mereka minyak-Ku dan ukupan-Ku.

Efraim mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik.

Mereka membual, mengangkat sumpah dusta, mengikat perjanjian, sehingga tumbuh hukum seperti pohon upas di alur-alur ladang.

Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.

Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah mati selagi hidup.

Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.

Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah.