Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman.

Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.

Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.

Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.

Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!

Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.

Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah.

Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.

Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.

Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan.

Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.

Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.

Saksi yang tidak berguna mencemoohkan hukum dan mulut orang fasik menelan dusta.

Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.

Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN akan terperosok ke dalamnya.

Hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh; ia tidak membuka mulutnya di pintu gerbang.

Amsal di mulut orang bebal adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk.

Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.

Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.

Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.