Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Timbalah saja air untuk persediaan selama engkau dikepung, dan perkuatlah benteng-bentengmu! Injak-injaklah lumpur untuk membuat batu-batu bata, dan siapkanlah cetakan-cetakannya!

Rencana apapun yang kaubuat melawan TUHAN, pasti akan menemui kegagalan. Tak akan Ia membalas dendam-Nya sampai dua kali kepada musuh-musuh-Nya.

Dahulu di sana singa menerkam mangsanya, dan mencabiknya bagi betina dan anaknya. Ia memenuhi sarangnya dengan cabikan-cabikan daging buruannya.

Daripadamu, hai Niniwe, telah muncul seorang yang penuh dengan rancangan jahat. Ia membuat rencana untuk melawan TUHAN.

Hai Niniwe, dengarkanlah! Yang mau merusak engkau telah datang! Jagalah benteng-benteng pertahanan! Awasilah jalan! Bersiaplah untuk berperang.

Inilah keputusan TUHAN mengenai bangsa Asyur, "Mereka tidak akan mempunyai keturunan untuk penerus bangsanya. Patung-patung berhala yang ada di dalam kuil-kuil dewanya, akan Kuhancurkan. Kuburan untuk bangsa Asyur sedang Kupersiapkan, sebab mereka tak layak hidup!"

Hai raja negeri Asyur! Para gubernurmu sudah mati, dan para bupatimu tertidur untuk selama-lamanya. Rakyatmu tercerai-berai di pegunungan, dan tak seorang pun dapat membawa mereka pulang kembali.

Perisai musuh berwarna merah, dan seragamnya serupa darah. Musuh sudah siap untuk menyergap. Bagaikan api, besi keretanya berkilap. Semua kudanya berjingkrak-jingkrak.

Cederamu tak dapat diobati, dan luka-lukamu tak dapat disembuhkan. Semua orang yang mendengar berita kehancuranmu bertepuk tangan kegirangan. Sebab semua orang telah menderita karena kejahatanmu yang tak berakhir itu.

Para perwira dipanggil maju; mereka tersandung-sandung ketika menyerbu. Terburu-buru mereka menuju tembok kota, alat pendobrak ditegakkan dengan segera.

Prajurit-prajuritmu lemah seperti perempuan dan negerimu sama sekali tak berdaya menghadapi musuh. Api akan menghanguskan palang-palang pintu gerbangmu.

Niniwe pelacur itu sedang diberi hukuman. Kecantikannya sungguh mempesonakan. Banyak bangsa telah disihirnya, dan dibujuk dengan rayuannya.

Yang melihatmu akan menjauhkan diri dan berkata, 'Niniwe tinggal reruntuhan belaka! Siapa turut berduka dengan dia? Tak ada yang mau memberi hiburan kepadanya.'"

Meskipun begitu, penduduk Tebe ditawan dan diangkut ke pembuangan. Di semua persimpangan, anak-anaknya dipukuli sampai mati. Para pembesarnya dibelenggu dengan rantai dan dibagi-bagi di antara para penawannya.

Apapun yang kauperbuat, akan sia-sia saja, sebab engkau pasti akan habis terbakar atau tewas dalam pertempuran. Engkau akan lenyap seperti hasil ladang dilahap belalang. Engkau telah berkembang biak seperti belalang!