Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Maka tibalah kami di Yerusalem. Sesudah kami tinggal di sana selama tiga hari,

Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami,

Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya.

Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat.

Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami mengenal kejahatan kami:

Mahkota telah jatuh dari kepala kami. Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa!

Tetapi kata kami kepadanya: Kami orang jujur, kami bukan pengintai.

(12-5) dari mereka yang berkata: "Dengan lidah kami, kami menang! Bibir kami menyokong kami! Siapakah tuan atas kami?"

maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."

Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, telah berbuat fasik.

Ya TUHAN, kami mengetahui kefasikan kami dan kesalahan nenek moyang kami; sungguh, kami telah berdosa kepada-Mu.

Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

(80-7) Engkau membuat kami menjadi pokok percederaan tetangga-tetangga kami, dan musuh-musuh kami mengolok-olok kami.

Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab itu dan setelah mereka sampai kepada Balak, berkatalah mereka: "Bileam menolak datang bersama-sama dengan kami."

Tetapi jawab kami: Kami tidak dapat pergi ke sana. Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami, barulah kami akan pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami.

Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;

TUHAN, kasihanilah kami, Engkau kami nanti-nantikan! Lindungilah kami setiap pagi dengan tangan-Mu, ya, selamatkanlah kami di waktu kesesakan!

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami, menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.

Mereka mengintai langkah-langkah kami, sehingga kami tak dapat berjalan di lapangan-lapangan kami; akhir hidup kami mendekat, hari-hari kami sudah genap, ya, akhir hidup kami sudah tiba.