Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Bumi berkabung dan layu, ya, dunia merana dan layu, langit dan bumi merana bersama.

Di bawah keringlah akar-akarnya, dan di atas layulah rantingnya.

sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.

Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur.

Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh angin timur.

Ia menghardik laut dan mengeringkannya, dan segala sungai dijadikan-Nya kering. Basan dan Karmel menjadi merana dan kembang Libanon menjadi layu.

Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.

(58-8) Biarlah mereka hilang seperti air yang mengalir lenyap! Biarlah mereka menjadi layu seperti rumput di jalan!

Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Aku mau memungut hasil mereka, demikianlah firman TUHAN, tetapi tidak ada buah anggur pada pohon anggur, tidak ada buah ara pada pohon ara, dan daun-daunan sudah layu; sebab itu Aku akan menetapkan bagi mereka orang-orang yang akan melindas mereka."

Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk, yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun kelaparan.

Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

(102-12) Hari-hariku seperti bayang-bayang memanjang, dan aku sendiri layu seperti rumput.

Sebab kamu akan seperti pohon keramat yang daunnya layu, dan seperti kebun yang kekurangan air.

di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.

(102-5) Hatiku terpukul dan layu seperti rumput, sehingga aku lupa makan rotiku.

Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.

Orang-orang asing pucat layu dan keluar dari kota kubunya dengan gemetar.