Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.

Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Tetapi aku harap, bahwa kamu tahu, bahwa bukan kami yang tidak tahan uji.

Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan.

Kami berdoa kepada Allah, agar kamu jangan berbuat jahat bukan supaya kami ternyata tahan uji, melainkan supaya kamu ini boleh berbuat apa yang baik, sekalipun kami sendiri tampaknya tidak tahan uji.

Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Aku telah mengangkat engkau di antara umat-Ku sebagai penguji, engkau harus tahu bagaimana menyelidikinya, dan harus menguji tingkah langkah mereka.

Bukankah telinga menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan?

Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

Bersama-sama dengan mereka kami utus seorang lain lagi, yakni saudara kita, yang telah beberapa kali kami uji dan ternyata selalu berusaha untuk membantu. Dan sekarang ia makin berusaha karena besarnya kepercayaannya kepada kamu.

Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.

Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.

TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.

Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.

Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan.