Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.

Engkau akan berkata: "Orang memukul aku, tetapi aku tidak merasa sakit. Orang memalu aku, tetapi tidak kurasa. Bilakah aku siuman? Aku akan mencari anggur lagi."

Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.

Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.

"Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya."

Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.

Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.

Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.

Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.

Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.

Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.

Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.

Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu.

Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.

Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.

Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.

Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.