Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Dua macam batu timbangan, dua macam takaran, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.

Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:

Si miskin dan si penindas bertemu, dan TUHAN membuat mata kedua orang itu bersinar.

Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.

Hai anakku, takutilah TUHAN dan raja; jangan melawan terhadap kedua-duanya.

Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.

Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"

tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.

Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi TUHAN, dan neraca serong itu tidak baik.

Karena dengan tiba-tiba mereka menimbulkan bencana, dan siapa mengetahui kehancuran yang didatangkan mereka?

Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,

maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.

sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama."

Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.

Siapa mengirim pesan dengan perantaraan orang bebal mematahkan kakinya sendiri dan meminum kecelakaan.

Amsal di mulut orang bebal adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh.

Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas.

Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.

Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.