(1.00) | Pkh 2:2 | Tentang tertawa |
(0.43) | Pkh 1:3 | Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? |
(0.42) | Pkh 10:11 | Jika ular memagut sebelum mantera diucapkan, maka tukang mantera |
(0.41) | Pkh 6:11 | Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia? |
(0.41) | Pkh 2:15 | Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat? |
(0.40) | Pkh 6:8 | Karena apakah kelebihan orang yang berhikmat dari pada orang yang bodoh? |
(0.40) | Pkh 2:19 | Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh? |
(0.10) | Pkh 7:16 | Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat |
(0.10) | Pkh 1:2 | Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia |
(0.10) | Pkh 7:17 | Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu? |
(0.10) | Pkh 4:6 | Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah |
(0.10) | Pkh 1:12 | Aku, Pengkhotbah, |
(0.10) | Pkh 2:18 | Aku membenci segala usaha yang kulakukan |
(0.10) | Pkh 5:7 | (5-6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah. |
(0.10) | Pkh 6:6 | Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat? |
(0.10) | Pkh 6:9 | Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. |
(0.10) | Pkh 9:18 | Hikmat |
(0.09) | Pkh 4:4 | Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. |
(0.09) | Pkh 6:10 | Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya. |
(0.09) | Pkh 7:15 | Dalam hidupku yang sia-sia |