Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu.

Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.

Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.

Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas."

Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.

Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.

Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.

Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu.

Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.

Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.

Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.

Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.

Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.

Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"

Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.

Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.

Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.

Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.