(0.26) |
(Mzm
80:1)
|
(sh: Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat (Selasa, 30 Oktober 2001)) Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat
Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
Pernahkah Anda menitikkan air mata penyesalan ketika melihat
kondisi hidup Anda yang sudah sedemikian berubah, rusak, dan
hancur karena kesalahan-kesalahan Anda? Pada masa-masa seperti ini
adakalanya sulit bagi kita untuk dapat melihat adanya pengharapan
yang bersinar di balik selubung kegelapan itu.
Hal seperti inilah yang terjadi pada bangsa Israel ketika mereka
menyadari bahwa nyala murka Allah sedang berkobar atas mereka
(ayat 5). Israel menyadari bahwa Allah telah memungut, membela,
menanam, menyediakan tempat dan membuat mereka bertumbuh menjadi
besar. Namun karena dosa-dosa dan ketidaktaatan mereka, maka Allah
menjungkirbalikkan keadaan mereka dalam nyala murka-Nya (ayat 5),
sehingga keadaan mereka seperti kebun anggur yang runtuh temboknya
(ayat 13-14). Di tengah situasi yang pilu dan terjungkirbalik,
pemazmur mengajak Israel untuk menyadari keadaan mereka, kembali
berharap kepada Allah dan mengungkapkan janji setia kepada-Nya
(ayat 19).
Pemazmur mengajak Israel untuk melihat bahwa walaupun Israel memakan
roti cucuran air mata dan meminum air mata yang berlimpah-limpah
(ayat 6), namun mereka tetaplah memiliki Allah yang sama.
Sekalipun mereka telah menjadi bahan olokan dan sasaran kejahatan
(ayat wajah-Mu&tab=notes" vsf="TB" ver="">7, 13b, 14), namun Allah tetaplah berperan sebagai Gembala
Israel. Dialah yang akan menggiring dan memulihkan Israel (ayat
2). Di balik penghukuman yang dilaksanakan-Nya terdapat
pengharapan akan pemulihan dan penyelamatan yang memungkinkan
Israel berseru momohon agar Tuhan berbalik kepada mereka,
memandang, melihat dan mengindahkan keadaan mereka (ayat 15-16).
Pengharapan akan pemulihan dan penyelamatan ini memiliki
intensitas yang semakin memuncak, sebagaimana ditekankan dalam
refrein lagunya: "Ya Allah (ayat 4); Ya Allah semesta alam (ayat
8); Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-
Mu bersinar, maka kami akan selamat (ayat 20)."
Renungkan:
Rintihan pilu pemazmur merupakan ratapan pertobatan, yang bukan
hanya penyesalan, melainkan juga pengharapan akan pemulihan yang
sedang Tuhan kerjakan, janji untuk setia kepada jalan Tuhan, dan
tekad untuk bersaksi demi Nama-Nya. Sudahkah Anda menghidupi
pertobatan dalam mazmur ini?
|