Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan. ^h 

Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.

Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat. ^k 

Sebab mereka itu suatu bangsa yang tidak punya pertimbangan, ^b  dan tidak ada pengertian pada mereka.

Tetapi pada Allahlah hikmat ^r  dan kekuatan ¹ , ^s  Dialah ^t  yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.

Hai anakku, ^e  janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, ^f  peliharalah itu,

Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan ¹ , ^z  tetapi terlaksana ^a  kalau penasihat ^b  banyak.

Tidak ada hikmat ^k  dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN. ^l 

Mengapa engkau tinggal duduk di antara kandang-kandang ^w  sambil mendengarkan seruling pemanggil kawanan? ^x  Di pihak pasukan-pasukan suku Ruben ada banyak pertimbangan!

Segala sesuatu ^k  yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga ¹ , ^l  karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat ^m  dalam dunia orang mati, ⁿ  ke mana engkau akan pergi.

Mengenai Edom ¹ . ^v  Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Tidak adakah lagi kebijaksanaan di Teman? ^w  Sudah hilangkah pertimbangan dari orang-orang yang berakal budi, sudah busukkah kebijaksanaan mereka?

berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, ^g  maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; ^h 

Juga para pemimpin suku Isakhar ^t  menyertai Debora, ^u  dan seperti Isakhar, demikianlah Naftali menyertai Barak. ^v  Mereka menyusul dia dan menyerbu masuk lembah. Tetapi pihak pasukan-pasukan suku Ruben ada banyak pertimbangan.

Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, ^d  karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan ^e  kamu.

Sebab firman Allah ^{1  i}  hidup ^j  dan kuat ^k  dan lebih tajam dari pada pedang ^l  bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati ^m  kita.