Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 11 No. 1 Tahun 1996 >  REMAJA, PERMASALAHAN DAN PENANGANANNYA > 
BEBERAPA SARAN 

a. Kasihilah putra putri Anda

Seperti telah disebutkan, walaupun remaja sedang belajar untuk berdiri sendiri, kebutuhan mereka untuk dikasihi tidak berkurang. Sebenarnya tidak dapat diragukan bahwa orang tua mengasihi mereka, hanya banyak orang tua yang tidak tahu bagaimana caranya. Seringkali tindakan orang tua membuat anak merasa bahwa mereka tidak mengasihi, remaja menilai kasih orang tua dari tindakan mereka, lebih daripada kata-kata yang diucapkan. Kasih Anda baru memiliki arti bagi remaja bila mereka juga dapat merasakannya. Remaja memerlukan kasih tak bersyarat yang telah dibahas di atas. Orang tua perlu menyediakan waktu bagi anak untuk bercakap-cakap dan memberi perhatian. Perhatian bisa mempunyai bermacam-macam bentuk. Ada orang tua yang selalu memperhatikan kesalahan-kesalahan anaknya, ada yang hanya memperhatikan hal-hal khusus (misalnya prestasi sekolah, kesehatan), ada juga yang selalu ingin tahu setiap tindakan anak remajanya sehingga anak merasa tidak mempunyai privacy. Tentu saja bukan perhatian seperti ini yang remaja harapkan. Perhatian yang diharapkan adalah perhatian yang timbul dari kasih yang tulus, yang benar-benar mengharapkan kesejahteraan si remaja itu sendiri. Bentuknya bisa berupa sapaan, dorongan, pujian, kesediaan untuk mendengar, dan bisa juga berupa larangan. Kasih bukan berarti memberikan semua yang anak minta; tetapi tahu yang terbaik bagi anak.

b. Binalah hubungan yang harmonis antara suami istri

Hubungan pernikahan yang baik antara suami istri memberikan rasa aman pada anak dan remaja, serta menciptakan suasana yang nyaman dalam keluarga. Remaja yang mengetahui orang tua mereka saling mengasihi mempunyai pandangan yang positif terhadap diri sendiri. Komunikasi orang tua yang baik juga memberi contoh bagi remaja yang sedang berangkat dewasa untuk hubungan yang baik dengan pasangan mereka di kemudian hari. Pertengkaran suami istri, saling mengejek, saling berusaha mendapatkan simpati anak, dan puncaknya pada perceraian, akan membawa efek yang merusak bagi anak. Gangguan ketika anak sedang dalam pertumbuhan, membawa akibat yang sulit dihilangkan sampai mereka dewasa. Bila pernikahan Anda mengalami masalah, sebaiknya segera diselesaikan, dan bila perlu dapat meminta bantuan ahlinya.

c. Milikilah pengendalian diri

Remaja yang dalam masa yang membingungkan mungkin melakukan hal-hal yang mengesalkan orang tua, misalnya uring-uringan, selalu menentang, mencari-cari bahan pertengkaran dan sebagainya. Dalam keadaan yang demikian janganlah terpancing, sehingga emosi orang tua juga meningkat. Penting bagi orang tua untuk tetap tenang. Ingatlah bahwa mereka dalam keadaan emosi yang belum stabil, sehingga kata-kata dan tindakannya tidak perlu dimasukkan ke dalam hati. Bila orang tua tidak dapat mengendalikan diri, penghargaan anak terhadap orang tua akan berkurang, akan sulit baginya untuk menghampiri orang tua dan mendorong mereka untuk lari kepada teman-teman sebaya mereka, yang pengaruhnya bisa negatif. Tunggulah sampai emosi remaja mereda dan ajak mereka bicara secara rasional. Tindakan orang tua yang demikian akan menjadi contoh bagi remaja untuk menyelesaikan masalah secara rasional juga.

d. Melepas anak remaja secara emosional

Pada dasarnya manusia senang bila merasa diperlukan dan penting bagi seseorang. Perasaan seperti inilah yang dirasakan oleh orang tua, terutama ibu, ketika anak-anak mereka masih kecil dan sangat bergantung kepada mereka. Ketika anak memasuki masa remaja dan mulai melepaskan diri, mungkin orang tua merasa terkejut. Mereka sulit menerima bahwa anak-anak yang tadinya manis-manis itu berusaha untuk menjauh, menjadi seorang pribadi yang berdiri sendiri. Orang tua merasa akan kehilangan mereka. Walaupun cukup mengejutkan, orang tua harus rela melepaskan mereka dan tidak lagi mengontrol mereka. Justru orang tua harus membantu remaja untuk dapat mandiri. Bila orangtua berusaha mengikat terus, anak-anak mereka tidak dapat menjadi pribadi yang dewasa. Sebetulnya anak tidak akan lepas hubungan sama sekali dengan orang tua, tetapi bila telah tercapai keseimbangan, orang tua dan anak akan memiliki hubungan baru yang indah, antara dua orang dewasa.

e. Menjadi teladan rohani

Orang tua diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk mendidik anak-anak mereka agar mengenal Tuhan dan dewasa di dalam Kristus. Orang tua tidak dapat melepaskan tanggung jawab ini dan menyerahkan pendidikan rohani pada pelayan-pelayan Tuhan di gereja, yang hanya bertemu seminggu sekali. Lagi pula pengaruh rohani yang paling besar adalah dari orang tua. Orang tua dapat menjadi pembimbing rohani yang baik bila mereka mempunyai keyakinan yang teguh akan firman Tuhan dan bila anak dapat menerima keyakinan orang tuanya tersebut bagi dirinya sendiri. Hal ini baru dapat dicapai bila anak merasa bahwa orang tua mengasihi mereka, dan mereka dapat melihat contoh kehidupan rohani yang nyata di rumah. Bila remaja menilai bahwa orang tua mereka munafik, mereka tidak saja akan menentang orang tua, tetapi lebih buruk lagi mereka mungkin menjauhi Tuhan dan gereja juga.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA