Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 11 No. 1 Tahun 1996 >  PANDANGAN ALKITAB TENTANG PELAYANAN KAUM AWAM > 
TEOLOGIA IMAMAT ORANG PERCAYA 

Konsep imamat orang percaya, yang didasarkan pada hakekat Gereja itu sendiri, dapat dengan mudah menjadi suatu slogan teologis yang kosong belaka bagi orang Kristen apabila teologianya tidak mengandung isi yang konkret, praktis, dan signifikan.854 Isi teologia imamat orang percaya meliputi:

1. Akses langsung kepada Allah

Akses kepada Allah yaitu menghampiriNya di baitNya yang maha kudus dimungkinkan hanya oleh pengorbanan kematian Yesus Kristus. Sebab itu, akses langsung ini terbuka bagi semua orang yang beriman kepada Kristus (Rom 5:2), yang dibaptis dalam diriNya (Rom 6:1-11), dan yang telah menerima RohNya (Ef 2:18).856 Lebih jauh Ogden mengatakan:

Semua orang percaya mempunyai akses langsung kepada Allah melalui Yesus Kristus ... Kita semua adalah imam-imam yang melayani secara langsung di hadapan Allah. Yesus Kristus, yang adalah imam besar agung satu-satunya telah membuka jalan kepada Allah dengan mempersembahkan diriNya sebagai korban bagi dosa kita, dan Ia duduk di sebelah kanan Allah untuk memanjatkan doa-doa syafaat bagi kita secara terus menerus. Suatu golongan imam yang khusus yang berfungsi untuk mewakili dalam hubungan kita kepada Allah dan sebaliknya Allah kepada kita, tidak lagi dibutuhkan. Kita semua sudah terserap masuk ke dalam imamat orang percaya dimana kita mewakili diri kita sendiri di hadapan Allah melalui pengantara kita, Yesus Kristus.857

2. Persembahan rohani

Terlihat jelas sekali di dalam Perjanjian Baru bahwa orang-orang percaya yang berstatus imam dinasihati untuk mempersembahkan persembahan rohani kepada Allah melalui Yesus Kristus (Rom 12:1). Nelson mengungkapkan bahwa persembahan rohani diwujudkan dalam tingkah laku yang baik (1Pet 2:15; 3:1-2, 4:19), dan sikap tunduk yang tidak mementingkan diri sendiri (1Pet 2:13-14, 18; 3:1, 5-6; 5:5-6).858 Kung menggambarkan persembahan rohani sebagai doa, pujian dan syukur, buah-buah pertobatan, iman dan kasih.859 Pada dasarnya, "persembahan rohani bukanlah sesuatu yang ditambahkan pada kematian imam besar yang baru demi penebusan umat Allah, karena persembahanNya itu sempurna sehingga tidak membutuhkan pelengkap lagi. Persembahan rohani lebih merupakan tanggapan kita terhadap karya penebusanNya, puji dan syukur, pengakuan dosa pribadi dan pelayanan kasih yang seluruhnya dilakukan melalui Dia.860

3. Pemberitaan Firman Allah

1 Petrus 2:9 menyatakan bahwa semua orang percaya mengemban suatu tugas keimaman yang sama untuk memberitakan Injil. Tugas ini berkaitan erat dengan panggilan Allah untuk menjadi wakilNya di dunia ini sebagai suatu umat yang telah ditebus dan wajib mengampuni melalui iman dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Dengan kata lain, Allah telah memanggil keluar suatu bangsa yang kudus untuk mengemban amanatNya di dunia yaitu dengan melaksanakan pelayanan pendamaian (2Kor 5:19; Yoh 3:16, 17:18). Pemberitaan Injil merupakan persembahan korban khusus imamat yang dilakukan gereja. Oleh karena itu, semua orang percaya haruslah menjadi pembawa jiwa sebab "penginjilan adalah tugas seorang Kristen yang diberikan secara merata kepada setiap anggota Tubuh Kristus."861

4. Pelayanan baptisan dan perjamuan kudus

Dalam upaya memberitakan Firman Allah secara efektif oleh semua orang Kristen, ada dua tindakan yang paling penting untuk dipertimbangkan: baptisan dan perjamuan kudus. Kedua tindakan ini haruslah dijalankan karena setiap orang Kristen diberikan kuasa untuk membaptiskan (Mat 28:19); dan "setiap orang Kristen pada dasarnya diberikan kuasa untuk mengambil bagian secara aktif dalam perjamuan eskatologis sebagai peringatan akan Tuhan, pengucapan syukur, dan persekutuan suatu perjanjian (Luk 22:19)"862

5. Fungsi penginjilan.855

Menurut konteks Perjanjian Lama, pelayanan keimaman bangsa Israel adalah menjadi wakil Allah kepada dunia dan dunia kepada Allah. "Umat Allah ini dipanggil, ditetapkan, dan diberi amanat untuk melakukan pelayanan penginjilan."863 Sejajar dengan konteks Perjanjian Lama, pelayanan keimaman Gereja dimulai dari ibadah komunitas, khususnya dalam perjamuan kudus, kemudian berkembang keluar yaitu ke dunia. Di atas semuanya ini, pelayanan diberikan kepada setiap individu dalam komunitas orang percaya dan, bersamaan dengan itu, kepada orang lain di dunia. Mendasari pelayanan ini, "imamat orang percaya bukan hanya merupakan hubungan pribadi antara seseorang dengan Allahnya ... Ibadah imamat ini harus pula berkembang dari ibadah dalam lingkup komunitas orang percaya pada lingkup ibadah dalam dunia sekuler sehari-hari."864

Sehubungan dengan pelayanan keimaman di dalam komunitas dan dunia ini, doktrin imamat orang percaya jelas sekali menunjukkan bahwa setiap orang percaya dipanggil Allah untuk pelayanan dan misi.865 Kung setuju bahwa secara implisit imamat orang percaya merupakan suatu panggilan kepada orang-orang percaya yang setia untuk memberikan kesaksian tentang Allah dan kehendakNya di dunia dan untuk mempersembahkan kehidupan mereka setiap hari dalam pelayanan kepada dunia ini.866 Dalam hal ini, orang-orang awam menerima tanggung jawab utama untuk melakukan pelayanan Allah di dunia.867 Dozier menandaskan bahwa orang-orang awamlah yang harus menjadi agen-agen kunci dalam pelayanan pendamaian di dunia, mereka harus mempersembahkan diri mereka dalam pelayanan pengorbanan bagi dunia yang baginya Kristus telah mati.868 Orang-orang awam adalah umat Allah yang telah menerima keselamatan sebagai anugerah yang patut dinikmati dan sebagai suatu tugas yang harus dilaksanakan.869 Ini adalah makna panggilan ilahi untuk hidup berdasarkan keselamatan dari Allah. Inilah panggilanNya:

Umat Allah yang dari bait suci membawa kesucian ke dunia sekular. 'Bangsa yang kudus' membawa kekudusan ... dengan ketaatan kepada Allah yang menciptakan dunia bagi diriNya. Hakekat dan ruang lingkup panggilan ini bersifat gamblang di dalam pernyataannya bahwa hal itu merupakan panggilan semua orang percaya. Setiap anggota dari umat Allah berada dalam panggilan Allah, dan masing-masing bertanggung jawab atas responnya terhadap panggilan itu ... Panggilan merupakan pahala sekaligus tugas bagi seluruh umat Allah, untuk dinikmati dan dipraktekkan dalam suatu kawasan daerah yang konkret dimana setiap anggota tinggal.870

Untuk menyimpulkan teologia imamat orang percaya, jelaslah bahwa hal ini bukan merupakan suatu slogan teologis semata atau suatu ungkapan kosong, melainkan merupakan suatu realita yang sungguh berarti dan konkret.871 Dengan tegas, Strautch menyatakan semua orang Kristen sejati memiliki kebenaran dari Allah yang berdasar pada perjanjian yang baru, yang dimateraikan dengan darah Kristus. Jadi, semua adalah imam yang sejajar. Semua disucikan oleh darah Yesus Kristus. Semua didiami oleh Roh Kudus sehingga semua diidentifikasikan sebagai anggota tubuh Kristus; diberikan karunia untuk saling melayani.872



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA