Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 10 No. 2 Tahun 1995 >  MULTIPLIKASI MURID KRISTUS > 
PENDAHULUAN 

Surat 2 Timotius termasuk Surat-Surat Pastoral679, ditulis oleh Rasul Paulus kepada anak rohaninya, Timotius. Nada yang tersirat dalam surat ini sangat pribadi sifatnya, berlainan dengan surat-surat Rasul Paulus lainnya. Surat ini mencerminkan suatu keakraban yang sangat intim antara dua manusia yang jiwanya sudah menyatu satu dengan lainnya. Sangat tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa surat ini ditulis keluar dari kerinduan hati yang terdalam seorang ayah kepada anaknya.680 Karena hubungan yang sangat intim dalam surat ini, Uskup Handley Moule mengakui bahwa sulit sekali setiap kali membaca surat Rasul Paulus yang kedua kepada Timotius, tanpa Meneteskan air matanya.681 Ini dapat kita mengerti karena surat ini adalah dokanien yang mengharukan.

Surat ini ditulis Rasul Paulus saat detik-detik menjelang ajalnya di dalam penjara. Dan tempat ini hanya ada satu jalan keluar, yaitu kematian.

Dapat kita bayangkan. Rasul Paulus dengan rambut sang sudah putih dan janggut yang panjang duduk dibawah seberkas sinar dian. Dengan tangannya yang gemetar karena dinginnya penjara Roma ia mencurahkan seluruh isi hatinya kepada anak yang dikasihinya Timotius. Suasana inilah yang terpancar dari surat II Timotius ini.

Sebenarnya pekerjaannya sendiri sebagai rasul sudah selesai, sehingga Paulus dapat berkata "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik." Tetapi sekarang ia harus memikirkan masa depan dan kesinambungan 'harta yang indah' yang telah ia terima dari Yesus Kristus kepada generasi-generasi yang akan datang tanpa cacat cela dan penyimpangan. Itulah sebabnya ia harus memberikan perintah yang penting dan sangat serius ini kepada Timotius. "Apa yang telah engkau dengan daripadaku di depan banyak saksi. percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai yang juga cakap mengajar orang lain." (2Tim 2:2)

Perintah ini begitu mendesak karena ini merupakan surat terakhir yang ditulis oleh Rasul Paulus. Kata-kata yang terakhir ini mungkin ditulis beberapa minggu malahan barangkali beberapa hari sebelum ia mati syahid. Dapat kita katakan bahasa Rasul Paulus menulis II Timotius ini dibawah bayang-bayang maut,682

Tentang pentingnya meneruskan ajaran yang sehat dalam ayat ini, Dr. Ironside mengatakan:

The Christian is responsible not only to grow in knowledge of Word of God himself: but he is to pass on to others that which he has learned and these are in turn to pass it on to still others.683

Penulis membatasi tulisannya pada eksegesis Surat II Timotius 2:2.684 Ada makna teologis yang terkandung di dalamnya dan implikasinya untuk kita yang hidup di zaman ini.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA