Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 2 Tahun 1994 >  GEREJA DAN PROBLEMA ETIKA > 
MELIHAT HUTAN ATAU MELIHAT POHONNYA 

Masalah etika bukan masalah baru. Kapan dan di mana pun etika akan selalu dapat didiskusikan. Tetapi sebelum kita melangkah lebih jauh, sebaiknya kita mempunyai pemahaman yang satu dan sama terlebih dahulu.

Kita semua tahu hutan (kecuali orang yang sejak lahir sampai matinya hanya berada di kota besar. Orang sejenis ini hanya mengenal hutan beton!) Kita juga tahu bahwa hutan terdiri dari amat banyak pohon, bukan saja jenis tetapi juga ukuran mereka dengan ciri-ciri dan sifat mereka yang berbeda.

Kita tahu bahwa gereja terdiri dari berbagai macam orang juga (bukan saja yang sungguh-sungguh sudah dilahirkan kembali tetapi juga yang belum). Di antara "warga" jemaat masih perlu diperhatikan yang sudah dewasa dari yang belum dewasa. Tanpa dapat dikesampingkan juga faktor kesukuan, kebudayaan, dan lingkungan yang masing-masing cukup ikut memberi warna dan muatan tersendiri.

Kalau dalam satu-satu gereja saja sudah terdapat begitu banyak variabelnya, apa lagi kalau kita terlalu sembrono untuk tidak memperhatikan dunia atau masyarakat di mana gereja tadi berada.

Cukuplah sudah apabila kita menyadari bahwa gereja merupakan "the alien society". Bukan dari dunia tetapi harus hidup di dunia bersama-sama dengan orang-orang lain yang "multi faith" dan "multi cultural!"



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA