Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 2 Tahun 1994 >  GEREJA DALAM ERA POST MODERNISME > 
LALU APA DAN BAGAIMANA? 

Agar kita mempunyai lebih banyak waktu untuk mengkaji lebih jauh, maka "paper" yang sudah berkepanjangan ini sebaiknya perlu diakhiri. Tetapi akhir dari "paper" yang hanya bersifat pemacu dan perangsang ini justru harus menjadi awal dari tugas panggilan kita bersama.

Mari, bersatulah gereja-gereja Tuhan! Bersatulah lembaga-lembaga Kristiani, terutama Seminari dan Sekolah Tinggi Teologia.

"Tetapi sekarang, karena kalian sudah bersatu dengan Kristus Yesus, kalian yang dahulu jauh, telah didekatkan oleh kematian Kristus. Sebab Kristus sendiri adalah pendamai kita. Ia mempersatukan orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi menjadi satu bangsa. Tembok pemisah antara mereka, yaitu permusuhan, sudah dihancurkan oleh Kristus dengan mengorbankan diri-Nya sendiri... Oleh kematian-Nya disalib, Kristus mempersatukan dua bangsa itu, dan mendamaikan mereka dengan Allah, sehingga lenyaplah permusuhan itu... Sebab itu, kalian bukan lagi termasuk orang asing atau orang luar. Kalian sekarang adalah sama-sama warga umat Allah. Kalian adalah anggota-anggota keluarga Allah. Kalian pun dibangun di atas dasar yang diletakkan oleh rasul-rasul dan nabi-nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu yang terutama, kalian juga sedang dibangun bersama orang-orang lain menjadi sebuah rumah untuk Allah; di situ Allah tinggal dengan RohNya." (Ef 2:13-22 BIS)

"Alangkah baiknya dan senangnya, kalau umat Allah hidup rukun! Itu seperti minyak wangi berharga yang dituangkan ke atas kepala Harun, lalu turun ke leher bajunya. Atau seperti embun di Gunung Hermon, yang turun ke bukit-bukit Sion. Di sanalah Tuhan menurunkan berkat-Nya, kehidupan untuk selama-lamanya." (Mazmur 133:1-3 BIS)



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA