Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 7 No. 1 Tahun 1992 >  FINALITAS KRISTUS > 
KESIMPULAN 

Tujuan dari artikel ini bukan hanya untuk menyingkapkan kebenaran seakan-akan kebenaran itu tak pernah mengungkapkan dirinya sendiri. Artikel ini bertujuan memperjelas beberapa pernyataan dan praanggapan Kristen yang mendasari klaim-klaim Kristiani kepada teman-teman non Kristen kita. Di pihak yang lain, artikel ini juga bermaksud memaparkan dasar keyakinan agama-agama non Kristen mengenai penolakan mereka terhadap finalitas Kristus, dan finalitas Kekristenan. Argumen-argumen teoretis yang terkait bisa mempunyai kekuatan dan kelemahannya, tetapi faktanya jelas, tak ada penafsiran manusiawi yang dapat betul-betul mencakup semua fakta, khususnya ketika fakta itu adalah Realitas Terakhir, Allah dan pengungkapan diriNya sendiri di dalam AnakNya Yesus Kristus. Kalaupun seseorang gagal menyingkapkan Realitas Terakhir atau interpretasi yang salah akan Realitas tersebut, Realitas yang Terakhir itu masih akan mampu menyatakan diriNya. Paulus mengatakan, "Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup...." Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Karena ada tertulis: 'Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapanKu dan semua orang akan memuliakan Allah.' Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah" (Rm 14:9-12).

Memang perkataan tentang Salib adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, karena ketika mereka diperhadapkan dengan realitas dan rekonsiliasi manusia terhadap Allah, mereka dengan sadar telah menindas undangan Kristus untuk keselamatan (yang mereka sendiri pergumulkan). Kebenaran itu demikian gamblang namun telah ditolak dengan argumen-argumen yang amat mendalam. Namun siapakah yang dapat berdiri di hadapanNya pada hari penghakiman? Segala argumen akan sia-sia ketika Sang Realitas menembusnya. Karena itu, apabila finalitas Kristus diproklamirkan, Roh Kudus akan berkarya secara misterius dan ajaib untuk membawa manusia kepada pertanyaan yang krusial: "Apakah pendapatmu sekarang tentang Yesus?" dan "Apa yang akan engkau perbuat denganNya?" Ini adalah perkara ketetapan hati, bukan penafsiran, suatu perkara komitmen, bukan argumen. Ini mengingatkan saya pada suatu kidung rohani:

Yesus sedang berdiri di ruangan Pilatus,

Ditinggalkan, dan dikhianati oleh semua;

Dengarkan! Apakah artinya panggilan yang tiba-tiba?

"Apa yang akan engkau perbuat dengan Yesus?"

Apa yang akan engkau perbuat dengan Yesus?

Engkau tidak dapat bersikap netral;

Suatu hari hatimu akan bertanya,

"Apa yang akan dilakukanNya dengan saya?

A.B. Simpson



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA