1 Full Life: PEMIMPIN KERAJAAN ORANG PERSIA ... MENENTANG AKU.
Nas : Dan 10:13
Ketika Daniel berdoa dan berpuasa, suatu pertempuran rohani yang
dahsyat sedang terjadi.
- 1) Pemimpin orang Persia menghalangi Daniel menerima berita Allah dari
malaikat itu. Karena pertentangan ini, Daniel harus menunggu dua puluh
satu hari untuk menerima penyataan itu. Pemimpin Persia ini bukan raja
manusia, tetapi roh jahat dari kerajaan Iblis. Ia baru dikalahkan ketika
malaikat Mikhael, pemimpin Israel (ayat Dan 10:21), datang menolong
malaikat itu. Sekalipun kekuatan-kekuatan setan hendak menghalangi
penerimaan penglihatan tentang Israel ini, pemimpin malaikat Israel ini
(Dan 12:1) terbukti lebih kuat (bd. Wahy 12:7-12).
- 2) Peristiwa ini memberikan pandangan sekilas tentang
pertempuran-pertempuran yang tidak kelihatan di dunia rohani demi kita.
Perhatikan bahwa Allah telah menanggapi doa Daniel, tetapi jawaban itu
tertunda selama 21 hari oleh kekuatan-kekuatan setan. Karena kita tahu
bahwa Iblis senantiasa berusaha untuk menghalangi doa-doa kita
(2Kor 2:11), kita harus bertekun di dalam doa (bd. Luk 18:1-8)
kendatipun seluruh kekuatan rohani yang jahat dipersiapkan menentang
kita
(lihat cat. --> Ef 6:11;
lihat cat. --> Ef 6:12;
[atau ref. Ef 6:11-12]
lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
2 Full Life: ROH-ROH JAHAT.
Nas : Ef 6:12
Orang Kristen menghadapi pertempuran rohani melawan Iblis dan
pasukan roh-roh jahat
(lihat cat. --> Mat 4:10 ttg Iblis;
[atau ref. Mat 4:10]
lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
- 1) Kuasa-kuasa kegelapan ini merupakan kekuatan jahat (Yoh 12:31;
Yoh 14:30; 16:11; 2Kor 4:4; 1Yoh 5:19) yang menguatkan orang fasik
(Ef 2:2), menentang kehendak Allah (Kej 3:1-7; Dan 10:12-13;
Mat 13:38-39) dan sering kali menyerang orang percaya zaman ini
(1Pet 5:8).
- 2) Mereka berjumlah sangat banyak (Wahy 12:4,7) dan terorganisasi
dalam suatu sistem kerajaan jahat yang sangat canggih dengan pangkat dan
tugas (Ef 2:2; Yoh 14:30).
3 Full Life: BERDOALAH ... DI DALAM ROH.
Nas : Ef 6:18
Peperangan orang Kristen melawan kekuatan Iblis menuntut kesungguhan
dalam doa, yaitu berdoa "di dalam Roh", "setiap waktu", "dengan permohonan
yang tak putus-putus", "untuk segala orang kudus", dan "berdoalah
senantiasa". Doa jangan dipandang sebagai sekadar senjata yang lain, tetapi
sebagai bagian dari peperangan itu sendiri, di mana kemenangan diperoleh
bagi diri sendiri dan orang lain dengan bekerja sama dengan Allah. Gagal
berdoa dengan rajin, dengan permohonan yang tak putus-putus dalam segala
situasi, berarti menyerah kepada musuh (Luk 18:1; Rom 12:12; Fili 4:6;
Kol 4:2; 1Tes 5:17).