Wahyu 3:12
Konteks3:12 Barangsiapa menang, j ia akan Kujadikan sokoguru k di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, l nama kota Allah-Ku, m yaitu Yerusalem baru, n yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Wahyu 11:1
KonteksWahyu 20:9
Konteks20:9 Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung q perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi r itu. Tetapi dari langit s turunlah api menghanguskan mereka,
Wahyu 22:19
Konteks22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu u dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat v ini, maka Allah akan mengambil 2 bagiannya dari pohon kehidupan w dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
[11:1] 1 Full Life : UKURLAH BAIT SUCI ALLAH.
Nas : Wahy 11:1
Pasal Wahy 11:1-19 melanjutkan selingan (dimulai dalam pasal Wahy 10:1-11) yang berbicara mengenai Israel dan Bait Suci dan memberikan penilaian tentang kehidupan rohaninya. Peristiwa-peristiwa yang dicatat di sini terjadi di kota tempat "Tuhan telah disalibkan", yaitu Yerusalem (ayat Wahy 11:8). Pada dasarnya Israel masih berada dalam kondisi tidak percaya selama bagian masa kesengsaraan ini. "Bait Suci Allah" bisa menyirat adanya sebuah Bait Suci di Yerusalem pada saat itu; yang kemudian akan dinajiskan oleh antikristus (lih. Wahy 13:14-15; Dan 9:27; 12:11; 2Tes 2:4;
lihat art. KESENGSARAAN BESAR).
Pengukuran Bait Suci Allah itu menandakan Allah sedang mengukur kondisi rohani umat Yahudi (bd. pasal Yeh 40:1-49; Za 2:1-13).
[22:19] 2 Full Life : ALLAH AKAN MENGAMBIL.
Nas : Wahy 22:19
Yohanes mengakhiri wahyu dari Yesus Kristus ini dengan suatu peringatan mengenai dahsyatnya kemungkinan bagi seseorang untuk kehilangan bagiannya dalam pohon kehidupan dan kota kudus itu. Kita tidak boleh mempunyai sikap yang tak peduli terhadap kitab ini atau bagian manapun dari Alkitab yang kudus ini. Sikap semacam ini dinyatakan jikalau kita memilih untuk mempercayai hanya beberapa bagian tertentu dari penyataan Allah dan menolak bagian-bagian lain yang tidak kita sukai, atau jika kita mengajarkan gagasan-gagasan kita sendiri seolah-olah itu merupakan bagian dari Firman Allah, (ayat Wahy 22:18). Seperti pada awal pengembaraan manusia di atas bumi ini, kegagalan untuk mengikuti Firman Allah dengan sungguh-sungguh merupakan soal yang menyangkut hidup dan mati (lih. Kej 3:3-4).