Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Ulangan 13:1-5

13:1 Sebermula, maka apabila di antara kamu bangunlah seorang nabi atau pemimpi, maka diberikannya akan kamu suatu tanda atau mujizat, 13:2 lalu jadilah tanda atau mujizat yang telah dijanjinya kepadamu sambil katanya: Mari kita menurut dewa-dewa, yang tiada kamu kenal dahulu, dan kita berbuat bakti kepadanya! 13:3 janganlah kamu dengar akan kata nabi atau pemimpi itu, karena kamu dicobai oleh Tuhan, Allahmu, hendak diketahui-Nya kalau sungguh-sungguh kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu. 1 13:4 Maka hendaklah kamu turut akan Tuhan, Allahmu, serta takut akan Dia dan memeliharakan firman-Nya dan mendengar akan bunyi suara-Nya dan berbuat bakti kepada-Nya dan bersangkut paut kepada-Nya! 13:5 Tetapi nabi atau pemimpi itu tak akan jangan mati dibunuh hukumnya, sebab telah disuruhnya kamu menjadi murtad kepada Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir dan yang telah menebus kamu dari dalam tempat perhambaan itu; dan sebab niatnya menyimpangkan kamu dari pada jalan yang disuruh Tuhan, Allahmu, kamu jalani. Maka demikian hendaklah kamu menghapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

  Full Life: JANGANLAH ENGKAU MENDENGARKAN PERKATAAN NABI.

Nas : Ul 13:3

Dasar dari hubungan orang percaya dengan Tuhan ialah kesetiaan kepada Allah dan firman yang telah dinyatakan-Nya (Ul 8:3). Ayat Ul 13:1-5 mengajarkan bahwa pencobaan untuk mengurangi pengabdian kepada Allah kadang-kadang akan datang dari mereka yang tampaknya rohani. Berikut terdapat beberapa implikasi untuk kehidupan kita sebagai orang percaya.

  1. 1) Allah kadang-kadang akan menguji kesungguhan kasih dan penyerahan kita kepada Dia dan Firman-Nya (bd. Ul 8:2).
  2. 2) Kadang-kadang Allah menguji kita dengan membiarkan munculnya orang-orang di antara umat-Nya yang mengatakan berbicara atas nama-Nya dan disertai dengan "tanda atau mukjizat" (ayat Ul 13:1-2). Orang semacam itu mungkin berbicara dengan pengurapan besar, bernubuat dengan tepat tentang masa depan, dan melakukan mukjizat, tanda, dan hal ajaib. Akan tetapi, pada saat bersamaan mereka bisa memberitakan injil yang bertentangan dengan penyataan Alkitab, menambah kepada Firman Allah atau menguranginya (bd. Ul 4:2; 12:32). Jikalau kita mengikuti para pemimpin palsu ini, kita akan dijauhkan dari kesetiaan mutlak kepada-Nya dan Firman-Nya yang terilhamkan (ayat Ul 13:5).
  3. 3) PB juga mengingatkan bahwa nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu akan sangat memutarbalikkan Injil Kristus pada hari-hari terakhir. Orang percaya harus bertekad untuk setia kepada penyataan Allah tertulis yang terdapat dalam Alkitab. Keabsahan pelayanan dan ajaran seseorang jangan dievaluasi hanya dengan bakat berkhotbah, kuasa untuk bernubuat, mengadakan mukjizat, atau jumlah orang yang ditobatkan; patokan-patokan semacam itu akan makin tidak bisa diandalkan menjelang akhir zaman. Tolok ukur kebenaran harus senantiasa Firman Allah yang tidak ada salahnya

    (lihat art. GURU-GURU PALSU; dan

    lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Ul 13:1-5
Copyright © 2005-2025 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)