Nehemia 6:2-4
Konteks6:2 maka Sanbalat dan Gesyem mengutus orang kepadaku dengan pesan: "Mari, kita mengadakan pertemuan bersama di Kefirim, di lembah Ono! t " Tetapi mereka berniat mencelakakan aku. 6:3 Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar 1 . Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!" 6:4 Sampai empat kali mereka mengirim pesan semacam itu kepadaku dan setiap kali aku berikan jawaban yang sama kepada mereka.
Nehemia 10:29-31
Konteks10:29 menggabungkan diri dengan saudara-saudara mereka, yakni pemuka-pemuka mereka itu. Mereka bersumpah q kutuk 2 untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti dan melakukan segala perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan dan ketetapan-Nya. 10:30 Pula kami tidak akan memberi anak-anak perempuan kami kepada penduduk negeri, ataupun mengambil anak-anak perempuan mereka bagi anak-anak lelaki r kami. 10:31 Dan bilamana penduduk negeri membawa barang-barang dan berbagai-bagai gandum untuk dijual pada hari Sabat, s kami tidak akan membelinya dari mereka pada hari Sabat atau pada hari yang kudus. Dan kami akan membiarkan begitu saja hasil tanah t pada tahun yang ketujuh dan tidak akan menagih sesuatu hutang. u
[6:3] 1 Full Life : SUATU PEKERJAAN YANG BESAR.
Nas : Neh 6:3
Umat Allah seharusnya memiliki visi mengenai kebesaran pekerjaan yang untuknya mereka dipanggil oleh-Nya. Sekalipun tugas atau sumbangan kita sebagai oknum mungkin tampak kecil dan tidak berarti, bersama-sama sebagai umat Allah kita melakukan "suatu pekerjaan yang besar." Nehemia bersikap tegas dalam tujuannya membangun kembali tembok kota; ia tidak akan membiarkan dirinya diganggu oleh kawan atau lawan hingga pekerjaan itu selesai. Visi yang besar disertai iman yang kokoh mencapai realisasi maksud Allah bagi kehidupan kita dan angkatan kita.
[10:29] 2 Full Life : MEREKA BERSUMPAH KUTUK.
Nas : Neh 10:29
Kebangunan rohani yang dipimpin Ezra (pasal Neh 8:1-10:39) menghasilkan komitmen tegas untuk menaati kehendak Allah. Hal ini dinyatakan dalam pengabdian diri umat itu:
- (1) untuk melayani Tuhan dalam kesetiaan kepada perintah-perintah-Nya (ayat Neh 10:29);
- (2) untuk memelihara diri mereka dari pencemaran dan memisahkan diri dari dunia (ayat Neh 10:30-31; bd. Yak 1:27); dan
- (3) untuk mendukung pekerjaan Allah dengan waktu, uang, dan harta milik mereka (ayat Neh 10:32-39).