Mazmur 107:1-13
KonteksMazmur 107:17-22
Konteks107:17 Ada orang-orang menjadi sakit n oleh sebab kelakuan o mereka yang berdosa, dan disiksa p oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka; 107:18 mereka muak terhadap segala makanan q dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut. r 107:19 Maka berseru-serulah s mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka t dari kecemasan mereka, 107:20 disampaikan-Nya firman-Nya u dan disembuhkan-Nya v mereka, diluputkan-Nya w mereka dari liang kubur. x 107:21 Biarlah mereka bersyukur y kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, z karena perbuatan-perbuatan-Nya a yang ajaib terhadap anak-anak manusia. 107:22 Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, b dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya c dengan sorak-sorai! d
[107:1] 1 Full Life : BERSYUKURLAH.
Nas : Mazm 107:1-43
Mazmur ini menasihati orang tertebus untuk memuji Tuhan karena kelepasan dari situasi yang parah dan berbahaya. Pemazmur menggunakan empat contoh untuk melukiskan bahwa Allah menanggapi kesulitan-kesulitan ekstrem umat-Nya manakala mereka berdoa: lapar dan dahaga (ayat Mazm 107:4-9), perhambaan (ayat Mazm 107:10-16), sakit parah hingga nyaris meninggal (ayat Mazm 107:17-22), dan bahaya badai (ayat Mazm 107:23-32). Mazmur ini relevan sekarang ini bagi semua orang percaya yang di dalam kesesakan dan penderitaan berseru kepada Tuhan; itu membangun iman dan mendorong kita selama saat-saat kita memerlukan campur tangan Allah secara khusus di dalam kehidupan kita.
[107:6] 2 Full Life : BERSERU-SERULAH MEREKA KEPADA TUHAN.
Nas : Mazm 107:6
Empat kali pemazmur memakai frasa ini, dan empat kali disebutkan bahwa Allah melepaskan mereka "dari kecemasan mereka" (ayat Mazm 107:6,13,19,28). Allah sering kali menuntun anak-anak-Nya ke tempat di mana kemampuan diri gagal dan di mana manusia tidak dapat menolong, supaya mereka dapat berseru kepada-Nya dengan iman yang rendah hati dan tulus seperti seorang anak.
[107:13] 3 Full Life : DISELAMATKAN-NYALAH MEREKA DARI KECEMASAN MEREKA.
Nas : Mazm 107:13
Perhatikan bahwa bahkan bila kita sendiri bersalah atas kesulitan yang kita alami, Allah ingin melepaskan kita (ayat Mazm 107:1-13,17-22); jadi, jikalau kita sedang mengalami kesesakan besar, sambil menyadari bahwa Allah mungkin sedang menghukum kita, kita masih dapat berharap akan kemurahan-Nya dan berseru kepada-Nya dengan iman memohon pengampunan dan pertolongan-Nya.