Mikha 3:1-12
Konteks[3:1] 1 Full Life : PARA KEPALA DI YAKUB.
Nas : Mi 3:1-12
Bagian ini bernubuat menentang kekejaman golongan yang berkuasa (ayat Mi 3:1-4), penipuan para nabi palsu (ayat Mi 3:5-7), dan pemutarbalikan kebenaran oleh para pemimpin, imam, dan nabi Israel yang murtad (ayat Mi 3:9-12). Allah akan menghukum mereka sepadan dengan perbuatannya.
[3:2] 2 Full Life : MEMBENCI KEBAIKAN ... MENCINTAI KEJAHATAN.
Nas : Mi 3:2
Para pemimpin bangsa itu telah meninggalkan standar-standar saleh masa lalu dan menggantikannya dengan hukum mereka sendiri. Dengan sengaja mereka menyenangi kejahatan dan ketidakadilan dalam usaha untuk memperoleh keuntungan materiel. Allah memanggil kita untuk melakukan hal sebaliknya; mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan (lih. Am 5:15; Rom 12:9; Ibr 1:9).
[3:3] 3 Full Life : MEMAKAN DAGING BANGSAKU.
Nas : Mi 3:3
Ungkapan yang hidup ini melukiskan penindasan dan pemerasan rakyat biasa.
[3:4] 4 Full Life : IA TIDAK AKAN MENJAWAB MEREKA.
Nas : Mi 3:4
Karena perilaku para pemimpin yang jahat dan kejam, Allah menolak untuk menjawab doa mereka, dan mereka akhirnya akan ditinggalkan Allah.
[3:5] 5 Full Life : TERHADAP PARA NABI.
Nas : Mi 3:5-7
Allah rindu menuntun umat-Nya kembali pada jalan yang lurus dan benar, namun para nabi palsu tidak peduli akan hal ini. Mereka menjadikan bangsa itu merasa dirinya aman dengan gaya hidup penuh dosa dengan memberitakan harapan dan keamanan palsu. Mereka tidak bersikap tegas menentang dosa di antara umat Allah, tetapi malah mendukungnya. Karena mereka menolak untuk menuntun umat Allah kembali ke jalan-jalan Allah, para nabi palsu akan ditinggalkan Allah.
[3:8] 6 Full Life : PENUH DENGAN KEKUATAN, DENGAN ROH TUHAN.
Nas : Mi 3:8
Mikha dipanggil untuk menjadi juru bicara Allah.
- 1) Ia berbicara dengan kuasa dan ilham Roh Kudus (bd. Yer 20:9; Ef 3:7). Roh mendorongnya untuk menghukum dosa di rumah Allah. Tugas Mikha ialah mencerminkan hati Allah, mendorong yang benar dan mencegah yang salah.
- 2) Para gembala dan nabi masa kini mempunyai tugas yang sama. Mereka
tidak boleh goyah menghadapi tekanan-tekanan di dalam gereja untuk
menyesuaikan diri dengan dunia. Sebaliknya, mereka harus menjadi suara
Allah membela kebenaran, kesalehan, dan keadilan
(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).