Amsal 22:1-6
Konteks22:1 Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. n 22:2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua o ialah TUHAN. 22:3 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah p ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. q 22:4 Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan r dan kehidupan 1 . s 22:5 Duri dan perangkap t ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu. 22:6 Didiklah u orang muda menurut jalan yang patut baginya 2 , v maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang w dari pada jalan itu.
[22:4] 1 Full Life : KEKAYAAN, KEHORMATAN DAN KEHIDUPAN.
Nas : Ams 22:4
Orang yang tetap setia kepada Allah akan menerima berkat-berkat ini pada saat yang ditentukan Allah sendiri; semua umat Allah akan termasuk orang yang "akan memiliki bumi" (Mat 5:5). Bahkan kini umat Allah yang miskin dipandang kaya harta rohani dan kehormatan (Wahy 2:9).
[22:6] 2 Full Life : DIDIKLAH ORANG MUDA MENURUT JALAN YANG PATUT BAGINYA.
Nas : Ams 22:6
Orang-tua harus mengabdikan diri mereka untuk memberi didikan disiplin rohani kepada anak-anak mereka (bd. ayat Ams 22:15; 13:24; Ams 19:18; 23:13-14; 29:17).
- 1) Kata Ibrani untuk "mendidik" berarti "mengabdikan". Jadi, didikan Kristen bertujuan mengabdikan anak-anak kita kepada Allah dan kehendak-Nya. Ini tercapai dengan memisahkan mereka dari pengaruh-pengaruh jahat dunia dan dengan mengajar mereka berperilaku saleh. Akar kata yang sama juga bisa berarti "memberi atau meningkatkan kegemaran akan"; orang-tua harus mendorong anak-anak mereka agar mereka sendiri mencari Allah dan dengan demikian dapat menikmati pengalaman-pengalaman rohani yang takkan mereka lupakan.
- 2) "Ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu". Prinsip umumnya ialah bahwa seorang anak yang telah dididik dengan benar tidak akan menyimpang dari jalan saleh yang telah diajarkan orang-tuanya. Akan tetapi, hal ini bukan jaminan mutlak bahwa semua anak dari orang-tua yang takut akan Allah akan tetap setia kepada Allah dan firman-Nya. Ketika hidup di tengah masyarakat jahat di mana banyak umat Allah sendiri tidak setia, maka anak-anak dari orang-tua beriman dapat terpengaruh untuk berbuat dosa dan menyerah kepada pencobaan (lih. Yeh 14:14-20, di mana Allah berbicara tentang kemurtadan yang demikian besar sehingga bahkan orang benar seperti Nuh, Daniel, dan Ayub tidak dapat menyelamatkan anak mereka).