2 Korintus 9:1--10:18
Konteks[9:6] 1 Full Life : AKAN MENUAI SEDIKIT JUGA.
Nas : 2Kor 9:6
Orang Kristen dapat memberi dengan murah hati atau dengan sedikit; Allah akan memberikan pahala sesuai dengan pemberian mereka (lih. Mat 7:1-2). Bagi Paulus, memberi itu bukan berarti kehilangan, melainkan merupakan semacam tabungan: itu menghasilkan keuntungan besar bagi mereka yang memberi
(lihat cat. --> 2Kor 8:2;
lihat cat. --> 2Kor 9:11).
[atau ref. 2Kor 8:2; 9:11]
Paulus tidak berbicara terutama tentang jumlah pemberian itu, tetapi mengenai mutu dari kerinduan hati dan motivasi kita. Janda yang miskin itu memberi sedikit, tetapi Allah telah menganggapnya banyak karena dibandingkan dengan bagian yang diberikannya dan karena pengabdiannya yang sempurna
(lihat cat. --> Luk 21:1-4;
[atau ref. Luk 21:1-4]
bd. Ams 11:24-25; 19:17; Mat 10:41-42; Luk 6:38).
[9:8] 2 Full Life : MELIMPAHKAN SEGALA KASIH KARUNIA KEPADA KAMU.
Nas : 2Kor 9:8
Orang percaya yang memberi menurut kemampuan mereka untuk menolong orang lain yang membutuhkan, akan menemukan bahwa kasih karunia Allah mencukupi kebutuhan mereka sendiri, bahkan lebih banyak lagi, supaya mereka berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan (bd. Ef 4:28).
[9:11] 3 Full Life : DIPERKAYA DALAM SEGALA MACAM.
Nas : 2Kor 9:11
Supaya kemurahan kita dapat terungkap keluar, maka hati kita harus diperkaya dengan kasih dan belas kasihan yang tulus bagi orang lain. Hal memberi diri kita ataupun harta milik kita mengakibatkan:
- (1) penyediaan kebutuhan bagi saudara-saudara kita yang lebih miskin,
- (2) pujian dan ucapan syukur bagi Allah (ayat 2Kor 9:12), dan
- (3) kasih yang timbal balik dari mereka yang menerima pertolongan kita (ayat 2Kor 9:14).
[10:1] 4 Full Life : AKU, PAULUS, ... AKU MEMPERINGATKAN KAMU.
Nas : 2Kor 10:1
Sebagian besar orang percaya di Korintus telah mengaku wewenang Paulus dan tunduk kepada pengajaran dan kerasulannya (2Kor 7:8-16). Namun, ada sebagian kecil orang, dipimpin oleh para pekerja curang yang sedang melemahkan Injil dan melakukan pekerjaan Iblis (2Kor 11:13), yang terus-menerus melawan dia dan memfitnah pribadi dan karakternya. Pasal 2Kor 10:1-13:14 ditujukan kepada orang percaya palsu ini.
[10:4] 5 Full Life : SENJATA KAMI DALAM PERJUANGAN.
Nas : 2Kor 10:4
Peperangan kita ialah melawan kuasa rohani yang jahat (Ef 6:12). Oleh sebab itu, senjata duniawi seperti kecerdikan, bakat, kekayaan, ketrampilan berorganisasi, kefasihan bicara, propaganda, kharisma, dan kepribadian manusiawi tidaklah memadai untuk meruntuhkan benteng Iblis. Senjata satu-satunya yang memadai untuk membinasakan kubu-kubu Iblis, ketidakbenaran dan pengajaran yang palsu itu ialah senjata yang dikaruniakan Allah.
- 1) Senjata ini sangat ampuh oleh karena bersifat rohani dan berasal
dari Allah. Di bagian lain, Paulus mencatat beberapa senjata ini:
penyerahan kepada kebenaran, hidup yang benar, pemberitaan Injil, iman,
kasih, pengharapan keselamatan, Firman Allah, dan doa yang tak
berkeputusan (Ef 6:11-19; 1Tes 5:8). Dengan menggunakan berbagai
senjata ini untuk melawan musuh, maka jemaat akan menang. Kehadiran dan
kerajaan Allah akan dinyatakan dalam kuasanya untuk menyelamatkan orang
berdosa, mengusir setan-setan, menguduskan orang percaya, membaptis
dengan Roh Kudus dan menyembuhkan orang sakit
(lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).
- 2) Gereja masa kini sering dicobai untuk menghadapi tantangan dunia dengan senjata duniawi, yaitu melalui hikmat manusia, filsafat, psikologi, hal-hal yang memikat, pertunjukan hiburan di gereja, dsb. Hal-hal ini sering berfungsi sebagai pengganti bagi kebiasaan pokok PB seperti doa yang bersemangat, pengabdian yang tak berkompromi kepada Firman Allah, dan pemberitaan Injil dalam kuasa. Senjata duniawi tidak dapat menghasilkan suatu kebangunan rohani Roh Kudus, karena senjata demikian tidak mungkin dapat membinasakan benteng-benteng dosa, melepaskan kita dari kuasa Iblis atau meruntuhkan nafsu jahat yang sedang merajalela dalam dunia sekarang. Jikalau kita memakai senjata duniawi, maka kita hanya akan menjadikan gereja duniawi dan memisahkannya dari senjata iman, kebenaran dan kuasa Roh. Menyedihkan sekali, sebab gereja sendiri kemudian akan dikalahkan oleh kuasa kegelapan dan keluarga-keluarga dalam jemaat akan diruntuhkan dan ditawan oleh kuasa-kuasa dunia.
[10:5] 6 Full Life : MENAWAN SEGALA PIKIRAN.
Nas : 2Kor 10:5
Peperangan orang Kristen meliputi tindakan menyesuaikan segala pikiran kita dengan kehendak Kristus; kegagalan untuk melakukan hal itu akan menyebabkan kebejatan dan kematian rohani (Rom 6:16,23; 8:13). Pakailah empat langkah berikut ini untuk menaklukkan pikiran saudara kepada ketuhanan Kristus.
- 1) Sadarlah bahwa Allah mengetahui setiap pikiran dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari hadapan-Nya (Mazm 94:11; 139:2,4,23-24). Kita harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah bagi pikiran, perkataan, dan perbuatan kita (2Kor 5:10; Pengkh 12:14; Mat 12:35-37; Rom 14:12).
- 2) Sadarlah bahwa pikiran kita merupakan medan pertempuran. Beberapa buah pikiran berasal dari kita sendiri, sedangkan lainnya datang secara langsung dari musuh kita. Menawan setiap pikiran menuntut peperangan melawan baik tabiat berdosa kita maupun kuasa roh-roh jahat (Ef 6:12-13; bd. Mat 4:3-11). Tolaklah dan lawanlah dengan gigih pikiran yang jahat dan yang tidak rohani dalam nama Tuhan Yesus Kristus (Fili 4:8). Ingatlah bahwa sebagai orang percaya, kita mengalahkan musuh kita oleh darah Anak Domba, oleh perkataan kesaksian kita, dan dengan terus-menerus mengatakan "Tidak!" kepada Iblis, pencobaan, dan dosa (Tit 2:11-12; Yak 4:7; Wahy 12:11; bd. Mat 4:3-11).
- 3) Bersikaplah tegas dalam memusatkan pikiran pada Kristus dan perkara sorgawi lebih daripada perkara duniawi (Fili 3:19; Kol 3:2), sebab pikiran yang dikendalikan oleh Roh itu adalah hidup dan damai sejahtera (Rom 8:6-7). Penuhilah pikiranmu dengan Firman Allah (Mazm 1:1-3; Mazm 19:8-15; 119:1-176) dan dengan perkara yang mulia, yang baik dan yang patut dipuji (Fili 4:8).
- 4) Berhati-hatilah selalu akan apa yang dilihat oleh matamu dan apa yang didengar oleh telingamu. Tolaklah dengan tegas untuk mengizinkan
- (a) matamu menjadi alat penyalur hawa nafsu (Ayub 31:1; 1Yoh 2:16), atau untuk
- (b) meletakkan hal-hal yang tidak patut dan jahat di depan matamu, baik itu berbentuk buku, majalah, gambar, siaran televisi, atau dalam kehidupan sehari-hari (Mazm 101:3; Yes 33:14-15; Rom 13:14).
[10:12] 7 Full Life : MENGUKUR DIRINYA DENGAN UKURAN MEREKA SENDIRI.
Nas : 2Kor 10:12
Membandingkan diri dengan standar masa kini dan kehidupan orang percaya di sekeliling kita, menunjukkan bahwa kita masih belum memiliki pengertian yang benar mengenai kehendak Allah. Standar yang harus kita pakai untuk mengukur diri dinyatakan oleh Kristus dan para rasul dalam PB.