2 Korintus 6:1--8:24
Konteks

[6:1] 1 Full Life : JANGAN MEMBUAT MENJADI SIA-SIA KASIH KARUNIA ALLAH.
Nas : 2Kor 6:1
Pastilah Paulus mempercayai bahwa seorang percaya dapat menerima kasih karunia Allah dan mengalami keselamatan (ayat 2Kor 6:2), tetapi sesudah itu, karena kecerobohan rohani atau dosa yang disengaja, dia meninggalkan iman dan kehidupan di dalam Injil lalu terhilang lagi. Semua orang harus didorong untuk diperdamaikan dengan Allah dan menerima kasih karunia-Nya (2Kor 5:20). Mereka yang menerima kasih karunia Allah harus didorong untuk tidak membuat kasih karunia itu menjadi sia-sia (bd. ayat 2Kor 6:14-18).
[6:4] 2 Full Life : DALAM PENDERITAAN ... KESUKARAN.
Nas : 2Kor 6:4
Lihat cat. --> 2Kor 11:23
[atau ref. 2Kor 11:23]
mengenai penderitaan Paulus.
[6:10] 3 Full Life : ORANG MISKIN.
Nas : 2Kor 6:10
Memang tidak bertentangan dengan Injil, jikalau seorang Kristen yang benar-benar membaktikan diri akan miskin dalam hal keuangan. Paulus menyatakan bahwa dia hanya memiliki sedikit dari harta dunia ini, namun sebagai hamba Allah dia telah memperkaya banyak orang secara rohani (bd. 2Kor 8:9; Kis 3:1 dst.; Ef 3:8).
[6:14] 4 Full Life : PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG DENGAN ORANG-ORANG YANG TAK PERCAYA.
Nas : 2Kor 6:14
Dalam pandangan Allah, umat manusia pada akhirnya digolongkan dalam dua kelompok, yaitu: mereka yang ada dalam Kristus dan mereka yang tidak ada dalam Kristus (ayat 2Kor 6:14-16;
lihat art. TIGA JENIS ORANG).
Karena itu, orang percaya jangan bermitra secara sukarela atau berhubungan intim dengan orang tidak percaya, sebab hubungan semacam itu dapat merusakkan hubungan mereka dengan Kristus. Ini meliputi kemitraan dalam dunia usaha, golongan rahasia, kencan, pernikahan, dan persahabatan karib. Hubungan orang Kristen dengan orang tidak percaya seharusnya sejauh yang diperlukan dalam kaitan dengan keberadaan sosial atau ekonomi, atau untuk menunjukkan jalan keselamatan kepada orang yang belum percaya
(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).
[6:16] 5 Full Life : BAIT ALLAH DENGAN BERHALA.
Nas : 2Kor 6:16
Paulus menyajikan suatu argumentasi yang kuat bahwa seorang percaya yang sudah lahir baru, sebagai Bait Allah dan Roh Kudus (Yoh 14:23; 1Kor 6:19;
lihat art. BAIT SUCI),
tidak dapat dirasuk roh jahat.
- 1) Baik dalam PL maupun dalam PB, berhala melambangkan roh-roh jahat
(Ul 32:17; 1Kor 10:20-21;
lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA).
Karena itu, bentuk kenajisan yang paling buruk dalam PL ialah mendirikan berhala dalam bait Allah sendiri (2Raj 21:7,11-14). Begitu pula, kita sama sekali tidak boleh menajiskan tubuh kita yang merupakan tempat kediaman Roh itu dengan cara mengizinkan roh-roh jahat masuk ke dalamnya (bd. ayat 2Kor 6:15, di mana "Belial" menunjuk kepada Iblis; jugalihat cat. --> Luk 10:19;
[atau ref. Luk 10:19]
2Tim 2:25-26; 1Yoh 4:4; 5:18). - 2) Walaupun roh jahat tidak dapat hidup berdampingan dengan Roh Kudus
dalam diri orang percaya yang sejati, tetapi bisa terjadi keadaan di
mana roh jahat itu hidup dalam diri seorang yang secara aktif berada
dalam proses pertobatan, tetapi belum dilahirkan kembali dengan
sepenuhnya oleh Roh Kudus
(lihat art. PEMBAHARUAN).
Kadang-kadang, pertobatan menuntut pengusiran roh-roh jahat dari seorang yang dengan tulus berhasrat untuk mengikuti Kristus, namun sedang mengalami masalah dengan dosa tertentu. Sebelum kuasa dan benteng roh-roh jahat itu dihancurkan(lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN),
orang itu tidak dapat mengalami keselamatan sepenuh sehingga menjadi "bait Allah yang hidup" (bd. Mat 12:28-29).
[6:17] 6 Full Life : PISAHKANLAH DIRIMU.
Nas : 2Kor 6:17
Lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA.
[7:1] 7 Full Life : KARENA KITA SEKARANG MEMILIKI JANJI-JANJI ITU.
Nas : 2Kor 7:1
Paulus dengan terang menjelaskan bahwa orang tidak dapat menerima janji-janji karunia Allah yang terdaftar dalam 2Kor 6:16-18 tanpa memiliki kehidupan yang terpisah dan kudus
(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).
Hal ini menerangkan mengapa ada orang yang telah kehilangan sukacita Kristennya (Yoh 15:11), perlindungan ilahi (Yoh 17:12,14-15), jawaban doa (Yoh 15:7,16) dan rasa kehadiran Allah sebagai Bapa (Yoh 14:21,23). Berkompromi dengan dunia berarti kehilangan kehadiran dan janji Allah.
[7:1] 8 Full Life : MARILAH KITA MENYUCIKAN DIRI KITA.
Nas : 2Kor 7:1
Orang percaya harus memutuskan hubungan sama sekali dengan setiap bentuk kompromi yang tidak saleh dan secara terus-menerus menolak keinginan tubuh untuk berbuat dosa. Kita harus mematikan perbuatan kita yang berdosa, makin membencinya dan menjauhkan diri daripadanya (ayat 2Kor 7:9-11; Rom 8:12-13; Gal 5:16).
[7:5] 8 Full Life : KESUSAHAN ... KETAKUTAN.
Nas : 2Kor 7:5
Sekali lagi perkataan dan pengalaman Paulus mengingatkan kita bahwa persoalan dari luar dan ketakutan di dalam diri dapat menjadi pengalaman yang nyata dari orang percaya yang sungguh menyerahkan diri.
[7:6] 9 Full Life : MENGHIBURKAN ORANG YANG RENDAH HATI.
Nas : 2Kor 7:6
Sebagai Allah yang penuh belas kasihan dan penghiburan (2Kor 1:3), maka adalah sifat-Nya untuk menghibur orang yang merasa tertekan atau susah. Bahkan, semakin banyak kita menderita, maka semakin besar pula penghiburan dan dekatnya Kristus dalam kehidupan kita. Perhatikanlah bahwa melalui perantaraan Titus, Allah menghibur Paulus. Kita harus selalu peka terhadap tuntunan Roh Kudus untuk menghibur orang yang membutuhkan bantuan.
[7:10] 10 Full Life : DUKACITA MENURUT KEHENDAK ALLAH ... DUKACITA YANG DARI DUNIA INI.
Nas : 2Kor 7:10
Di sini Paulus mengemukakan dua macam dukacita.
- 1) Ada dukacita yang sungguh karena dosa yang menghasilkan pertobatan,
yaitu suatu perubahan hati yang menyebabkan kita berbalik dari dosa
kepada Allah. Pertobatan semacam ini membawa keselamatan. Bagi Paulus,
pertobatan dari dosa dan iman dalam Kristus merupakan tanggung jawab
manusia dalam keselamatan
(lihat cat. --> Mat 3:2).
[atau ref. Mat 3:2]
- 2) Sebaliknya, orang yang tidak bertobat sering menyesal hanya karena akibat dosa mereka saja; dukacita sedemikian mengakibatkan kematian dan hukuman kekal (Mat 13:42,50; 25:30; Rom 6:23).
[8:1] 11 Full Life : JEMAAT-JEMAAT DI MAKEDONIA.
Nas : 2Kor 8:1-9:15
Dua pasal ini berisi petunjuk-petunjuk mengenai pengumpulan persembahan bagi orang percaya yang miskin di Yerusalem. Kata-kata Paulus berisi pengajaran yang paling lengkap tentang pemberian orang Kristen yang tedapat dalam PB. Prinsip-prinsip yang diberikan di sini menjadi pedoman bagi orang percaya dan jemaat sepanjang masa
(lihat cat. --> 2Kor 8:2 berikut).
[atau ref. 2Kor 8:2]
[8:2] 12 Full Life : KAYA DALAM KEMURAHAN.
Nas : 2Kor 8:2
Dua pasal ini menyingkapkan prinsip-prinsip dan janji-janji penting yang menyangkut pemberian orang Kristen:
- 1) Kita ini milik Allah; apa yang kita punyai dipegang sebagai sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita (ayat 2Kor 8:5).
- 2) Kita harus membuat keputusan yang mendasar dalam hati kita untuk hidup bagi Allah dan bukan untuk uang (ayat 2Kor 8:5; Mat 6:24).
- 3) Kita memberi untuk menolong mereka yang membutuhkan bantuan (ayat
2Kor 8:14; 9:12; Ams 19:17; Gal 2:10;
lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT),
meluaskan Kerajaan Allah (1Kor 9:14; Fili 4:15-18), menyimpan harta di sorga (Mat 6:20; Luk 6:32-35) dan belajar takut akan Tuhan (Ul 14:22-23). - 4) Hal memberi itu harus menurut pendapatan kita (ayat 2Kor 8:3,12; 1Kor 16:2).
- 5) Hal memberi itu dipandang sebagai suatu bukti dari kasih kita (ayat 2Kor 8:24) dan harus dilakukan sebagai pengorbanan (ayat 2Kor 8:3) dan dengan sukarela (2Kor 9:7).
- 6) Dengan memberi kepada Allah, kita tidak saja menaburkan uang, melainkan juga iman, waktu, dan pelayanan. Dengan demikian kita akan menuai iman dan berkat yang lebih besar (ayat 2Kor 8:5; 9:6,10-12).
- 7) Ketika Allah menyediakan kelimpahan, itu adalah supaya kita dapat melipatgandakan perbuatan baik kita (2Kor 9:8; Ef 4:28).
- 8) Hal memberi meningkatkan penyerahan kita kepada Allah (Mat 6:21)
dan mengaktifkan pekerjaan Allah dalam keadaan keuangan kita
(Luk 6:38). Untuk lebih banyak keterangan mengenai pokok ini,
lihat art. PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN.
[8:9] 13 Full Life : IA ... MENJADI MISKIN.
Nas : 2Kor 8:9
Suatu bagian penting dari hakikat dan sifat Kristus ialah memberi secara berkorban. Karena Ia telah menjadi miskin, maka sekarang kita mengambil bagian dalam kekayaan kekal-Nya. Allah menginginkan sikap yang sama di kalangan orang percaya sebagai bukti bahwa kasih karunia-Nya berkerja di dalam diri kita. Semua anugerah kasih karunia dan keselamatan, kerajaan sorga, dan bahkan aib demi Kristus, merupakan kekayaan kekal yang telah kita terima sebagai pengganti bagi dosa kita yang menjijikkan (Luk 12:15; Ef 1:3; Fili 4:11-13,18-19; Ibr 11:26; Wahy 3:17).