Pengkhotbah 4:1-8
4:1 Lagi aku melihat segala penindasan
yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur
mereka
, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.
4:2 Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati,
yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup,
yang sekarang masih hidup.
4:3 Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada,
yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.
4:4 Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
4:5 Orang yang bodoh melipat tangannya
dan memakan dagingnya sendiri.
4:6 Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah
dan usaha menjaring angin.
Kesia-siaan dalam hidup
4:7 Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari:
4:8 ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas
dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.
Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Pkh 4:1-8
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)