Pengkhotbah 11:1--12:14
Pedoman-pedoman hikmat
11:1 Lemparkanlah
rotimu ke air
, maka engkau akan mendapatnya kembali
lama setelah itu.
11:2 Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
11:3 Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.
11:4 Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur
; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
11:5 Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin
dan tulang-tulang dalam rahim
seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
11:6 Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat
kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
11:7 Terang itu menyenangkan dan melihat matahari
itu baik bagi mata;
11:8 oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat
akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.
Nasihat bagi pemuda-pemudi
11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan
!
11:10 Buanglah kesedihan
dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
12:1 Ingatlah
akan Penciptamu pada masa mudamu
, sebelum tiba hari-hari yang malang
dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
12:2 sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,
12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,
12:4 dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,
12:5 juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya
yang kekal dan peratap-peratap
berkeliaran di jalan,
12:6 sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur,
12:7 dan debu kembali
menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah
yang mengaruniakannya.
12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah,
segala sesuatu adalah sia-sia
.
Akhir kata
12:9 Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal.
12:10 Pengkhotbah
berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
12:11 Kata-kata orang berhikmat seperti kusa
dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku
yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.
12:12 Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah
dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya
,
karena ini adalah kewajiban setiap orang.
12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan
yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi,
entah itu baik, entah itu jahat.
Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Pengkhotbah 11 - 12
Copyright © 2005-2025 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)