Ayub 18:1--20:29
                                                                                        Pendapat Bildad, bahwa orang fasik pasti akan binasa
                                        18:1 Maka Bildad, orang Suah,
 menjawab:
                                                                                                    
18:2 "Bilakah engkau habis bicara?
 Sadarilah, baru kami akan bicara.
                                                                                                    
18:3 Mengapa kami dianggap binatang?
 Mengapa kami bodoh dalam pandanganmu?
                                                                                                    18:4 Engkau yang menerkam dirimu
 sendiri dalam kemarahan,
 demi kepentinganmukah bumi harus menjadi sunyi, dan gunung batu bergeser dari tempatnya?
                                                                                                    18:5 Bagaimanapun juga terang orang fasik tentu padam,
 dan nyala apinya tidak tetap bersinar.
                                                                                                    18:6 Terang di dalam kemahnya
 menjadi gelap,
 dan pelita di atasnya padam.
                                                                                                    18:7 Langkahnya yang kuat
 terhambat,
 dan pertimbangannya
 sendiri menjatuhkan
 dia.
                                                                                                    
18:8 Karena kakinya sendiri menyangkutkan dia dalam jaring,
 dan di atas tutup pelubang ia berjalan.
                                                                                                    
18:9 Tumitnya tertangkap
 oleh jebak,
 dan ia tertahan oleh jerat.
                                                                                                    
18:10 Tali
 tersembunyi baginya dalam tanah, perangkap
 terpasang baginya pada jalan
 yang dilaluinya.
                                                                                                    
18:11 Kedahsyatan
 mengejutkan dia di mana-mana,
 dan mengejarnya
 di mana juga ia melangkah.
                                                                                                    
18:12 Bencana
 mengidamkan
 dia, kebinasaan
 bersiap-siap menantikan dia jatuh.
                                                                                                    18:13 Kulit
 tubuhnya dimakan penyakit, bahkan anggota
 tubuhnya dimakan oleh penyakit parah.
                                                                                                    
18:14 Ia diseret dari kemahnya,
 tempat ia merasa aman, dan dibawa kepada raja
 kedahsyatan.
                                                                                                    18:15 Dalam kemahnya
 tinggal apa yang tidak ada sangkut pautnya dengan dia, di atas tempat kediamannya ditaburkan belerang.
                                                                                                    18:16 Di bawah
 keringlah akar-akarnya, dan di atas
 layulah rantingnya.
                                                                                                    
18:17 Ingatan kepadanya lenyap dari bumi,
 namanya
 tidak lagi disebut di lorong-lorong.
                                                                                                    18:18 Ia diusir dari tempat terang ke dalam kegelapan,
 dan ia dienyahkan
 dari dunia.
                                                                                                    18:19 Ia tidak akan mempunyai anak
 atau cucu cicit
 di antara bangsanya, dan tak seorangpun yang tinggal hidup
 di tempat kediamannya.
                                                                                                    18:20 Atas hari ajalnya
 orang-orang di Barat akan tercengang,
 dan orang-orang di Timur akan dihinggapi ketakutan.
                                                                                                    
18:21 Sungguh, demikianlah tempat kediaman
 orang yang curang,
 begitulah tempat
 tinggal orang yang tidak mengenal Allah.
"
                                                                                                        
Ayub yakin bahwa Allah akan memihak kepadanya
                                        19:1 Tetapi Ayub menjawab:
                                                                                                    
19:2 "Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku,
 dan meremukkan
 aku dengan perkataan?
                                                                                                    
19:3 Sekarang telah sepuluh kali
 kamu menghina
 aku, kamu tidak malu menyiksa aku.
                                                                                                    
19:4 Jika aku sungguh tersesat, maka aku sendiri yang menanggung kesesatanku
 itu.
                                                                                                    
19:5 Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku,
 dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku,
                                                                                                    
19:6 insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku,
 dan menebarkan jala-Nya
 atasku.
                                                                                                    19:7 Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab.
 Aku berseru minta tolong,
 tetapi tidak ada keadilan.
                                                                                                    19:8 Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya,
 dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.
                                                                                                    19:9 Ia telah menanggalkan
 kemuliaanku
 dan merampas mahkota di kepalaku.
                                                                                                    19:10 Ia membongkar
 aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon
 harapanku
 dicabut-Nya.
                                                                                                    
19:11 Murka-Nya
 menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai lawan-Nya
.
                                                                                                    19:12 Pasukan-Nya maju serentak,
 mereka merintangi
 jalan melawan aku, lalu mengepung kemahku.
                                                                                                    19:13 Saudara-saudaraku
 dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.
                                                                                                    19:14 Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku
 melupakan aku.
                                                                                                    
19:15 Anak semang
 dan budak perempuanku
 menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing.
                                                                                                    
19:16 Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis.
                                                                                                    
19:17 Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan
 saudara-saudara sekandungku.
                                                                                                    
19:18 Bahkan kanak-kanakpun
 menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.
                                                                                                    19:19 Semua teman
 karibku merasa muak terhadap aku;
 dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku.
                                                                                                    19:20 Tulangku
 melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku.
                                                                                                    
19:21 Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku,
 karena tangan Allah telah menimpa
 aku.
                                                                                                    
19:22 Mengapa kamu mengejar
 aku, seakan-akan
 Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku?
                                                                                                    19:23 Ah, kiranya perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab,
                                                                                                    19:24 terpahat dengan besi pengukir
 dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya!
                                                                                                    19:25 Tetapi aku tahu: Penebusku
 hidup
,
 dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu
.
                                                                                                    
19:26 Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah
,
                                                                                                    19:27 yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku
 sendiri menyaksikan-Nya
 dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.
                                                                                                    19:28 Kalau kamu berkata: Kami akan menuntut
 dia dan mendapatkan padanya sebab perkaranya!,
                                                                                                    
19:29 takutlah kepada pedang, karena kegeraman mendatangkan hukuman pedang,
 agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan.
"
                                                                                                        
Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan binasa
                                        20:1 Maka Zofar, orang Naama,
 menjawab:
                                                                                                    
20:2 "Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab, karena hatiku tidak sabar
 lagi.
                                                                                                    
20:3 Kudengar teguran
 yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian.
                                                                                                    
20:4 Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu
 kala, sejak manusia ditempatkan di bumi,
                                                                                                    
20:5 bahwa sorak-sorai orang fasik
 hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka
 hanya sekejap mata?
                                                                                                    20:6 Walaupun keangkuhannya
 sampai ke langit
 dan kepalanya mengenai awan,
                                                                                                    20:7 namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya;
 siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia?
                                                                                                    20:8 Bagaikan impian
 ia melayang hilang,
 tak berbekas, lenyap
 bagaikan penglihatan waktu malam.
                                                                                                    20:9 Ia tidak lagi tampak pada mata yang melihatnya, dan tempat kediamannya tidak melihatnya lagi.
                                                                                                    20:10 Anak-anaknya
 harus mencari belas kasihan orang miskin, dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya.
                                                                                                    20:11 Tulang-tulangnya
 boleh penuh tenaga
 orang muda, tetapi tenaga itupun akan membaringkan diri bersama dia dalam debu.
                                                                                                    20:12 Sungguhpun kejahatan
 manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya,
                                                                                                    20:13 menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya,
                                                                                                    20:14 namun berubah juga makanannya di dalam perutnya,
 menjadi bisa ular
 tedung di dalamnya.
                                                                                                    
20:15 Harta benda
 ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya
 dari dalam perutnya.
                                                                                                    
20:16 Bisa
 ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular.
                                                                                                    20:17 Ia tidak boleh melihat batang-batang air dan sungai-sungai
 yang mengalirkan madu
 dan dadih.
                                                                                                    20:18 Ia harus mengembalikan apa yang diperolehnya dan tidak mengecapnya;
 ia tidak menikmati kekayaan hasil dagangnya.
                                                                                                    20:19 Karena ia telah menghancurkan orang miskin,
 dan meninggalkan mereka terlantar;
 ia merampas rumah
 yang tidak dibangunnya.
                                                                                                    
20:20 Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya,
 dan ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya.
                                                                                                    20:21 Suatupun tidak luput dari pada lahapnya, itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal.
                                                                                                    20:22 Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir;
 ia ditimpa
 kesusahan dengan sangat dahsyatnya.
                                                                                                    
20:23 Untuk mengisi perutnya,
 Allah melepaskan ke atasnya murka-Nya
 yang menyala-nyala, dan menghujankan itu kepadanya
 sebagai makanannya.
                                                                                                    
20:24 Ia dapat meluputkan
 diri terhadap senjata besi, namun panah tembaga menembus dia.
                                                                                                    20:25 Anak panah itu tercabut dan keluar dari punggungnya, mata panah yang berkilat itu keluar dari empedunya: ia
 menjadi ngeri.
                                                                                                    20:26 Kegelapan
 semata-mata tersedia bagi dia, api
 yang tidak ditiup memakan dia
 dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya.
                                                                                                    20:27 Langit menyingkapkan kesalahannya, dan bumi bangkit melawan dia.
                                                                                                    20:28 Hasil usahanya yang ada di rumahnya
 diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya.
                                                                                                    20:29 Itulah ganjaran Allah bagi orang fasik, milik pusaka yang dijanjikan Allah
 kepadanya."
                                        
Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Job 18:1-20:29
Copyright © 2005-2025 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)