Ayub 29:1--32:22
Kemuliaan yang dahulu dan kesengsaraan yang sekarang
29:1 Maka Ayub melanjutkan uraiannya:
29:2 "Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam,
seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku
,
29:3 ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap;
29:4 seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul
karib dengan aku di dalam kemahku;
29:5 ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku, dan anak-anakku
ada di sekelilingku;
29:6 ketika langkah-langkahku bermandikan dadih,
dan gunung batu
mengalirkan sungai minyak
di dekatku.
29:7 Apabila aku keluar ke pintu gerbang
kota, dan menyediakan tempat dudukku di tengah-tengah lapangan,
29:8 maka ketika aku kelihatan, mundurlah
orang-orang muda dan bangkitlah
orang-orang yang sudah lanjut umurnya, lalu tinggal berdiri;
29:9 para pembesar berhenti bicara,
dan menutup mulut mereka dengan tangan;
29:10 suara para pemuka membisu,
dan lidah mereka melekat pada langit-langitnya;
29:11 apabila telinga mendengar tentang aku, maka aku disebut berbahagia; dan apabila mata melihat, maka aku dipuji.
29:12 Karena aku menyelamatkan orang sengsara
yang berteriak minta tolong, juga anak piatu
yang tidak ada penolongnya;
29:13 aku mendapat ucapan berkat
dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang janda
kubuat bersukaria;
29:14 aku berpakaian kebenaran
dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban;
29:15 aku menjadi mata
bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh;
29:16 aku menjadi bapa bagi orang miskin,
dan perkara
orang yang tidak kukenal,
kuselidiki.
29:17 Geraham orang curang kuremuk, dan merebut mangsanya
dari giginya.
29:18 Pikirku: Bersama-sama dengan sarangku aku akan binasa, dan memperbanyak hari-hariku seperti burung feniks.
29:19 Akarku mencapai air,
dan embun bermalam di atas ranting-rantingku.
29:20 Kemuliaanku selalu baru
padaku, dan busurku
kuat kembali di tanganku.
29:21 Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka mendengarkan nasihatku.
29:22 Sehabis bicaraku tiada seorangpun angkat bicara lagi,
dan perkataanku menetes ke atas mereka.
29:23 Orang menantikan aku seperti menantikan hujan, dan menadahkan mulutnya seperti menadah hujan
pada akhir musim.
29:24 Aku tersenyum kepada mereka, ketika mereka putus asa, dan seri mukaku
tidak dapat disuramkan mereka.
29:25 Aku menentukan jalan mereka dan duduk sebagai pemimpin;
aku bersemayam seperti raja
di tengah-tengah rakyat, seperti seorang yang menghibur mereka yang berkabung.
"
Sengsara yang dialami
30:1 "Tetapi sekarang aku ditertawakan
mereka, yang umurnya lebih muda dari padaku, yang ayah-ayahnya kupandang terlalu hina untuk ditempatkan bersama-sama dengan anjing penjaga
kambing dombaku.
30:2 Lagipula, apakah gunanya bagiku kekuatan tangan mereka? Mereka sudah kehabisan tenaga,
30:3 mereka merana karena kekurangan dan kelaparan, mengerumit tanah yang kering,
belukar di gurun dan padang belantara;
30:4 mereka memetik gelang laut
dari antara semak-semak, dan akar pohon arar
menjadi makanan mereka.
30:5 Mereka diusir dari pergaulan hidup, dan orang berteriak-teriak terhadap mereka seperti terhadap pencuri.
30:6 Di lembah-lembah yang mengerikan mereka harus diam, di dalam celah-celah tanah
dan sela-sela gunung;
30:7 di antara semak-semak
mereka meraung-raung,
mereka berkelompok di bawah jeruju;
30:8 mereka itulah orang-orang bebal
yang tak dikenal, yang didepak dari negeri.
30:9 Tetapi sekarang aku menjadi sajak
sindiran
dan ejekan
mereka.
30:10 Mereka mengejikan aku,
menjauhkan diri dari padaku, mereka tidak menahan diri meludahi mukaku,
30:11 karena tali
kemahku telah dilepaskan Allah dan aku direndahkan-Nya,
dan mereka tidak mengekang
diri terhadap aku.
30:12 Di sebelah kananku
muncul gerombolan, dikaitnya
kakiku,
dan dirintisnya jalan kebinasaan terhadap aku;
30:13 mereka membongkar jalanku
dan mengusahakan kejatuhanku;
tidak ada yang menghalang-halangi mereka.
30:14 Seperti melalui tembok yang terbelah
lebar mereka menyerbu, mereka datang bergelombang di tengah-tengah keruntuhan.
30:15 Kedahsyatan
ditimpakan kepadaku;
kemuliaanku diterbangkan seperti oleh angin, dan bahagiaku melayang hilang seperti awan.
30:16 Oleh sebab itu jiwaku hancur
dalam diriku; hari-hari kesengsaraan mencekam aku.
30:17 Pada waktu malam tulang-tulangku seperti digerogoti, dan rasa nyeri yang menusuk tak kunjung berhenti.
30:18 Oleh kekerasan
yang tak terlawan koyaklah pakaianku dan menggelambir sekelilingku seperti kemeja.
30:19 Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur,
dan aku sudah menyerupai debu dan abu.
30:20 Aku berseru minta tolong kepada-Mu,
tetapi Engkau tidak menjawab
;
aku berdiri menanti, tetapi Engkau tidak menghiraukan aku.
30:21 Engkau menjadi kejam
terhadap aku, Engkau memusuhi aku
dengan kekuatan tangan-Mu.
30:22 Engkau mengangkat aku ke atas angin,
melayangkan aku dan menghancurkan aku di dalam angin ribut.
30:23 Ya, aku tahu: Engkau membawa aku kepada maut,
ke tempat segala yang hidup
dihimpunkan.
30:24 Sesungguhnya, masakan orang tidak akan mengulurkan tangannya kepada yang rebah,
jikalau ia dalam kecelakaannya
tidak ada penolongnya?
30:25 Bukankah aku menangis karena orang yang mengalami hari kesukaran?
Bukankah susah hatiku karena orang miskin?
30:26 Tetapi, ketika aku mengharapkan yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka kegelapanlah
yang datang.
30:27 Batinku bergelora dan tak kunjung diam,
hari-hari kesengsaraan telah melanda diriku.
30:28 Dengan sedih,
dengan tidak terhibur, aku berkeliaran; aku berdiri di tengah-tengah jemaah sambil berteriak minta tolong.
30:29 Aku telah menjadi saudara bagi serigala,
dan kawan bagi burung unta.
30:30 Kulitku menjadi hitam
dan mengelupas
dari tubuhku, tulang-tulangku mengering karena demam;
30:31 permainan kecapiku menjadi ratapan,
dan tiupan serulingku
menyerupai suara orang menangis."
Sekali lagi Ayub mengaku tidak bersalah
31:1 "Aku telah menetapkan syarat bagi mataku
,
masakan aku memperhatikan anak dara
?
31:2 Karena bagian
apakah yang ditentukan Allah dari atas, milik pusaka apakah yang ditetapkan Yang Mahakuasa dari tempat yang tinggi?
31:3 Bukankah kebinasaan
bagi orang yang curang dan kemalangan
bagi yang melakukan kejahatan?
31:4 Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku
dan menghitung segala langkahku?
31:5 Jikalau aku bergaul dengan dusta, atau kakiku cepat melangkah ke tipu daya,
31:6 biarlah aku ditimbang
di atas neraca
yang teliti, maka Allah akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah.
31:7 Jikalau langkahku menyimpang dari jalan,
dan hatiku menuruti pandangan mataku, dan noda
melekat pada tanganku,
31:8 maka biarlah apa yang kutabur,
dimakan orang lain, dan biarlah tercabut
apa yang tumbuh bagiku.
31:9 Jikalau hatiku tertarik
kepada perempuan,
dan aku menghadang di pintu sesamaku,
31:10 maka biarlah isteriku menggiling
bagi orang lain, dan biarlah orang-orang lain meniduri dia.
31:11 Karena hal itu adalah perbuatan mesum,
bahkan kejahatan, yang patut dihukum
oleh hakim.
31:12 Sesungguhnya, itulah api
yang memakan habis,
dan menghanguskan seluruh hasilku.
31:13 Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan
,
ketika mereka beperkara dengan aku,
31:14 apakah dayaku, kalau Allah bangkit berdiri;
kalau Ia mengadakan pengusutan,
apakah jawabku kepada-Nya?
31:15 Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu
juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim?
31:16 Jikalau aku pernah menolak keinginan orang-orang kecil,
menyebabkan mata seorang janda
menjadi pudar,
31:17 atau memakan makananku seorang diri, sedang anak yatim
tidak turut memakannya
31:18 --malah sejak mudanya aku membesarkan dia seperti seorang ayah, dan sejak kandungan ibunya aku membimbing dia
--;
31:19 jikalau aku melihat orang mati karena tidak ada pakaian,
atau orang miskin
yang tidak mempunyai selimut,
31:20 dan pinggangnya tidak meminta berkat bagiku,
dan tidak dipanaskannya tubuhnya dengan kulit bulu
dombaku;
31:21 jikalau aku mengangkat tanganku melawan anak yatim,
karena di pintu gerbang
aku melihat ada yang membantu aku,
31:22 maka biarlah tulang belikatku lepas dari bahuku, dan lenganku dipatahkan dari persendiannya.
31:23 Karena celaka yang dari pada Allah
menakutkan aku, dan aku tidak berdaya
terhadap keluhuran-Nya.
31:24 Jikalau aku menaruh kepercayaan kepada emas,
dan berkata kepada kencana: Engkaulah kepercayaanku;
31:25 jikalau aku bersukacita, karena kekayaanku
besar dan karena tanganku memperoleh
harta benda yang berlimpah-limpah;
31:26 jikalau aku pernah memandang matahari,
ketika ia bersinar, dan bulan,
yang beredar dengan indahnya,
31:27 sehingga diam-diam hatiku terpikat,
dan menyampaikan kecupan tangan
kepadanya,
31:28 maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum
oleh hakim, karena Allah yang di atas
telah kuingkari.
31:29 Apakah aku bersukacita karena kecelakaan
pembenciku, dan bersorak-sorai, bila ia ditimpa
malapetaka
31:30 --aku takkan membiarkan mulutku berbuat dosa, menuntut nyawanya
dengan mengucapkan sumpah serapah! --
31:31 Jikalau orang-orang di kemahku mengatakan: Siapa yang tidak kenyang dengan lauknya?
31:32 --malah orang asingpun tidak pernah bermalam di luar, pintuku kubuka bagi musafir!
--
31:33 Jikalau aku menutupi
pelanggaranku seperti manusia dengan menyembunyikan
kesalahanku dalam hatiku,
31:34 karena aku takuti khalayak ramai
dan penghinaan kaum keluarga mengagetkan aku, sehingga aku berdiam
diri dan tidak keluar dari pintu!
31:35 Ah, sekiranya ada yang mendengarkan aku!
--Inilah tanda tanganku! Hendaklah Yang Mahakuasa menjawab aku! --Sekiranya ada surat tuduhan
yang ditulis lawanku!
31:36 Sungguh, surat itu akan kupikul,
dan akan kupakai bagaikan mahkota.
31:37 Setiap langkahku
akan kuberitahukan kepada-Nya, selaku pemuka
aku akan menghadap Dia.
31:38 Jikalau ladangku berteriak karena aku
dan alur bajaknya menangis
bersama-sama,
31:39 jikalau aku memakan habis hasilnya dengan tidak membayar,
dan menyusahkan pemilik-pemiliknya,
31:40 maka biarlah bukan gandum yang tumbuh, tetapi onak,
dan bukan jelai, tetapi lalang.
" Sekianlah kata-kata Ayub.
Elihu merasa juga berhak untuk mengemukakan pendapat
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub,
karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu
bin Barakheel, orang Bus,
dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar
dari pada Allah,
32:3 dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat
itu, karena mereka mempersalahkan Ayub,
meskipun tidak dapat memberikan sanggahan.
32:4 Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka lebih tua dari pada dia.
32:5 Tetapi setelah dilihatnya, bahwa mulut ketiga orang itu tidak lagi memberi sanggahan, maka marahlah ia.
32:6 Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: "Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi;
oleh sebab itu aku malu dan takut mengemukakan pendapatku kepadamu.
32:7 Pikirku: Biarlah yang sudah lanjut usianya berbicara, dan yang sudah banyak jumlah tahunnya memaparkan hikmat.
32:8 Tetapi roh
yang di dalam manusia
, dan nafas Yang Mahakuasa,
itulah yang memberi kepadanya pengertian.
32:9 Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat,
bukan orang yang sudah tua
yang mengerti keadilan.
32:10 Oleh sebab itu aku berkata: Dengarkanlah aku,
akupun akan mengemukakan pendapatku.
32:11 Ketahuilah, aku telah menantikan kata-katamu, aku telah memperhatikan pemikiranmu, hingga kamu menemukan kata-kata yang tepat.
32:12 Kepadamulah kupusatkan perhatianku, tetapi sesungguhnya, tiada seorangpun yang mengecam Ayub, tiada seorangpun di antara kamu menyanggah perkataannya.
32:13 Jangan berkata sekarang: Kami sudah mendapatkan hikmat;
hanya Allah yang dapat mengalahkan
dia, bukan manusia.
32:14 Perkataannya tidak tertuju kepadaku,
dan aku tidak akan menjawabnya dengan perkataanmu.
32:15 Mereka bingung, mereka tidak dapat memberi sanggahan lagi, mereka tidak dapat berbicara lagi.
32:16 Haruskah aku menunggu, karena mereka putus bicara, karena mereka berdiri di sana dan tidak memberi sanggahan lagi?
32:17 Akupun hendak memberi sanggahan pada giliranku, akupun akan mengemukakan pendapatku.
32:18 Karena aku tumpat dengan kata-kata, semangat
yang ada dalam diriku mendesak aku.
32:19 Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru yang akan meletup.
32:20 Aku harus berbicara, supaya merasa lega, aku harus membuka mulutku dan memberi sanggahan.
32:21 Aku tidak akan memihak
kepada siapapun
dan tidak akan menyanjung-nyanjung siapapun,
32:22 karena aku tidak tahu menyanjung-nyanjung; jika demikian, maka segera Pembuatku
akan mencabut
nyawaku."
Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Ayub 29-32
Copyright © 2005-2025 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)