Yeremia 18:1-10
Pelajaran dari pekerjaan tukang periuk
18:1 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
18:2 "Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk
1 ! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu."
18:3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.
18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
18:5 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
18:6 "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat
di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku,
hai kaum Israel!
18:7 Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut,
merobohkan dan membinasakannya.
18:8 Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat
dari kejahatannya, maka menyesallah Aku
2 , bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka
yang Kurancangkan itu terhadap mereka.
18:9 Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan membangun
dan menanam mereka.
18:10 Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat
di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah
Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka.
1 Full Life: RUMAH TUKANG PERIUK.
Nas : Yer 18:2
Yeremia diperintahkan untuk pergi ke rumah tukang periuk untuk
menyaksikan pembuatan sebuah periuk dari tanah liat. Karena periuk itu
tidak sesuai dengan maksud tukangnya, maka ia harus membentuknya kembali
menjadi sesuatu yang lain daripada yang semula direncanakannya. Perumpamaan
ini mengandung beberapa prinsip penting untuk pekerjaan Allah dalam
kehidupan kita.
- 1) Penyerahan kita kepada Allah selaku Yang membentuk baik watak maupun
pelayanan kita kepada-Nya untuk sebagian besar menentukan apa yang dapat
dibuat-Nya dengan kita.
- 2) Kurangnya komitmen yang sungguh-sungguh kepada Allah dapat
menghalangi maksud semula Allah bagi kita (bd. ayat Yer 18:10).
- 3) Allah tetap bebas untuk mengubah rencana-rencana-Nya bagi kehidupan
kita. Jikalau Ia telah merencanakan kebaikan dan berkat bagi kita dan
kita memberontak kepada-Nya, maka Ia dapat membentuk kita menjadi periuk
untuk dibinasakan (ayat Yer 18:7-11; bd. Yer 19:10-11; Rom 9:22);
pada pihak lain, jikalau kita, karena keras kepala kita sendiri, menjadi
periuk untuk dibinasakan, tetapi kemudian bertobat, Allah akan mulai
membentuk kita menjadi perabot untuk kehormatan dan berkat (bd.
2Tim 2:20-21).
2 Full Life: MENYESALLAH AKU.
Nas : Yer 18:8
Allah tetap bebas untuk mengubah keputusan-Nya yang sudah diumumkan
dan mengatur tindakan-tindakan-Nya terhadap kita sesuai dengan tanggapan
kita kepada tawaran pengampunan atau ancaman hukuman dari-Nya. Hal-hal
tidak ditentukan sebelumnya dan bukannya tidak dapat diubah, bahkan di
dalam pikiran Allah; Ia senantiasa mempertimbangkan perubahan-perubahan
rohani di dalam orang. Sekalipun Allah sendiri tidak berubah
(Bil 23:19; Yak 1:17), Ia tetap berhak untuk mengubah pikiran-Nya dan
janji-janji serta ancaman yang telah dinyatakan-Nya. Jangan sekali-kali
kita menerima teologi yang menyangkal kebebasan ilahi Allah ini (bd.
Yeh 18:21-28; 33:13-16).