1 Full Life: ANGGUR YANG BAIK.
Nas : Yoh 2:10
Menurut beberapa penulis kuno, yang dimaksudkan "anggur yang baik"
adalah anggur termanis yang dapat diminum dalam jumlah besar tanpa
membahayakan (yaitu, anggur yang kadar gulanya tidak dihancurkan oleh
peragian). Anggur yang "kurang baik" adalah anggur yang telah dicampur
dengan air terlalu banyak.
- 1) Penulis Romawi bernama Plinius mengakui hal ini. Dia dengan jelas
menyatakan bahwa "anggur yang baik" yang disebut _sapa_, adalah sari
anggur yang tidak beragi. _Sapa_ adalah sari buah anggur yang dididihkan
hingga tinggal sepertiga dari jumlah semula untuk meningkatkan rasa
manisnya (IV.13). Dia menulis dalam karya-karyanya yang lain bahwa
"anggur yang paling bermanfaat adalah anggur yang kehilangan kadar
potensinya ketika disaring" (Plinius, Natural History, XIV. 23-24).
Plinius, Plutarchus, dan Horatius semuanya mengemukakan bahwa anggur
terbaik adalah anggur yang "tak berbahaya dan tak memabukkan".
- 2) Kesaksian para rabi menegaskan bahwa beberapa rabi mengusul
penggunaan anggur yang dididihkan. Kitab Mishna mengatakan, "Rabi Yehuda
mengizinkannya (anggur yang dididihkan sebagai persembahan unjukan)
karena itu memperbaikinya."
- 3) Pentinglah bahwa kata sifat Yunani yang diterjemahkan "baik"
bukanlah _agathos_ tetapi _kalos_, yang berarti "baik secara moral dan
cocok".
2 Full Life: SESUDAH ORANG PUAS MINUM.
Nas : Yoh 2:10
Frasa ini dalam bahasa Yunani adalah kata _methusko_ yang mengandung
arti:
- (1) menjadi atau dijadikan mabuk, dan
- (2) sudah puas minum (tanpa petunjuk kepada kemabukan).
Pengertian kedua inilah yang harus diterima.
- 1) Terlepas dari bagaimana ayat ini diterjemahkan, ini tidak dapat
dipakai untuk membela anggapan bahwa anggur beragilah yang disajikan
dalam pesta ini. Pemimpin pesta hanyalah mengatakan kebijakan umum, yang
menjadi kebiasaan pada pesta pernikahan, jenis minuman apapun yang
disajikan.
- 2) Tidak mungkin kita menduga bahwa Yesus terlibat atau akan menyumbang
kepada suatu pesta mabuk-mabukan
(lihat cat. --> Yoh 2:3; juga
[atau ref. Yoh 2:3]
lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2)).
3 Full Life: KERAJAAN-KU BUKAN DARI DUNIA INI.
Nas : Yoh 18:36
Mengenai sifat sesungguhnya Kerajaan Kristus dan maksud
penebusannya, tiga hal perlu diperhatikan:
- 1) Yang bukan Kerajaan Kristus. Kerajaan Kristus "bukan dari dunia
ini". Kerajaan tersebut tidak berasal dari dunia ini, dan juga tidak
berusaha untuk mengambil alih sistem dunia ini. Yesus tidak datang untuk
mendirikan suatu pemerintahan teokratis yang politis-religius atau
bercita-cita untuk menjadi penguasa dunia. Yesus menyatakan bahwa
seandainya itu yang dimaksudkan oleh-Nya maka hamba-hamba-Nya akan
melawan. Karena memang kerajaan-Nya tidak demikian sifatnya, mereka
tidak mengangkat senjata untuk memberikan peluang bagi Yesus untuk
memajukan maksud-Nya di dunia (bd. Mat 26:51-52). Mereka tidak
bersekutu dengan partai politik atau golongan sosial atau organisasi
sekular untuk mendirikan Kerajaan Allah. Hamba-hamba-Nya menolak untuk
mengubah salib menjadi usaha yang sombong untuk memerintah "masyarakat".
Daripada menggunakan senjata duniawi (2Kor 10:4), para pengikut
Yesus dipersenjatai hanya dengan perlengkapan perang rohani
(Ef 6:10-18). Hal ini tidak berarti bahwa para murid Yesus acuh tak
acuh saja terhadap tuntutan Allah mengenai pemerintahan yang adil,
keadilan, kedamaian atau pembatasan pelanggaran hukum. Orang Kristen
harus mengumandangkan "pesan nubuat" kepada pemerintah mengenai tanggung
jawab moralnya kepada Allah.
- 2) Yang merupakan Kerajaan Kristus. Kerajaan Kristus, yaitu Kerajaan
Allah, meliputi kepemimpinan, ke-Tuhanan, kuasa, dan kegiatan rohani
Kristus di dalam kehidupan semua orang yang menerima Dia dan menaati
Firman kebenaran-Nya (ayat Yoh 18:37). Kerajaan Allah adalah
"kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rom 14:17).
Kerajaan Allah melawan kekuatan-kekuatan Iblis dengan perlengkapan
rohani (lih. Mat 12:28; Luk 11:20; Kis 26:18; Ef 6:12). Peranan
gereja ialah sebagai hamba Yesus Kristus dan bukan penguasa dunia dewasa
ini. Kekuatannya bukanlah kuasa duniawi, melainkan salib; penderitaan
dan penolakannya oleh dunia merupakan kemuliaannya (2Kor 3:7-18).
Hanya dengan menyangkal kuasa dunia gereja PB menemukan kuasa Allah.
Gereja dewasa ini berhadapan dengan pilihan yang sama; hanya dengan
kehilangan nyawanya di dunia ini gereja akan menemukan dirinya di dalam
Allah
(lihat art. KERAJAAN ALLAH).
- 3) Yang akan merupakan Kerajaan Kristus. Di masa depan, kerajaan dan
pemerintahan Kristus akan di langit baru dan bumi baru; hal ini akan
terjadi setelah Dia datang ke bumi untuk menghakimi bangsa-bangsa,
membinasakan antikristus, memerintah di dunia ini selama seribu tahun
dan kemudian melemparkan Iblis dalam lautan api untuk selama-lamanya
(Wahy 19:11-20:15).