Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Yeremia 9:3-5

9:3 dan selalu siap untuk berdusta. Di seluruh negeri, kebenaran tidak berkuasa, bahkan ketidakjujuran merajalela. TUHAN berkata, "Umat-Ku melakukan kejahatan dengan tak henti-hentinya, mereka tidak mengakui Aku sebagai Allah mereka." 1 9:4 Terhadap kawan, setiap orang harus waspada dan saudara sekandung pun tak dapat dipercaya. Sebab, seperti Yakub demikianlah mereka, masing-masing menipu saudaranya. Setiap orang berjalan ke mana-mana untuk menyebarkan fitnah dan dusta. 1 9:5 Semuanya saling menipu, tak ada yang berbicara jujur. Mulutnya telah terbiasa berdusta, mereka tak sanggup meninggalkan dosanya. Kekejaman demi kekejaman, penipuan demi penipuan terus-menerus mereka lakukan, mereka sama sekali menolak TUHAN. 1

Yeremia 9:8

9:8 Kata-kata mereka sangat berbahaya, mampu mematikan seperti panah berbisa. Ucapan-ucapan mereka dusta belaka. Kata-kata mereka manis memikat, tetapi sebenarnya mereka memasang jerat. 2

  Full Life: MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.

Nas : Yer 9:1-26

Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan

(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).

  Full Life: MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.

Nas : Yer 9:1-26

Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan

(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Yer 9:3-5,8
Copyright © 2005-2025 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)