Yeremia 8:18--9:10
Ratapan atas Yehuda dan Yerusalem
8:18 Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit pedih
1 .
8:19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh:
"Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya
di dalamnya?" --Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku
dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa
asing yang sia-sia?
--
8:20 Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!
8:21 Karena luka puteri bangsaku hatiku luka;
aku berkabung,
kedahsyatan telah menyergap aku.
8:22 Tidak adakah balsam di Gilead?
Tidak adakah tabib
di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan
luka puteri bangsaku?
9:1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata
2 ,
maka siang malam aku akan menangisi
orang-orang puteri bangsaku
yang terbunuh!
9:2 Sekiranya di padang gurun
aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah,
suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia.
9:3 Mereka melenturkan lidahnya seperti busur; dusta
dan bukan kebenaran merajalela dalam negeri; sungguh, mereka melangkah dari kejahatan kepada kejahatan, tetapi TUHAN tidaklah mereka kenal.
9:4 Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya,
dan janganlah percaya kepada saudara
manapun, sebab setiap saudara adalah penipu
ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.
9:5 Yang seorang menipu yang lain,
dan tidak seorangpun berkata benar;
mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta;
mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu!
Mereka enggan mengenal TUHAN.
9:7 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku mau melebur
dan menguji
mereka, sebab apakah lagi yang dapat Kulakukan terhadap puteri umat-Ku?
9:8 Lidah
mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah tipu; mereka berbicara damai dengan temannya,
tetapi dalam hatinya mereka merancang pengadangan
terhadapnya.
9:9 Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku
kepada bangsa yang seperti ini?
9:10 Menangis dan merintihlah karena gunung-gunung, dan merataplah karena padang rumput di gurun,
sebab semuanya sudah tandus sampai tidak ada orang yang melintasinya, dan orang tidak mendengar lagi suara ternak; baik burung-burung di udara
maupun binatang-binatang, semuanya telah lari dan sudah lenyap.
1 Full Life: HATIKU SAKIT PEDIH.
Nas : Yer 8:18-23
Kata-kata ini mengungkapkan kesedihan mendalam nabi atas dosa dan
kebinasaan umat Allah. Dia terkoyak oleh kesetiaan kepada Allah dan ikatan
mendalam dengan umat itu; dia demikian sedih sehingga ingin meninggalkan
mereka untuk selamanya (Yer 9:2). Orang percaya mengalami kesedihan
yang sama ketika menyaksikan anggota keluarga mereka hidup dalam
pemberontakan terhadap Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar. Mereka
seolah-olah mengalami sendiri penderitaan Allah ketika menantikan
malapetaka yang akan menimpa orang yang tidak mau bertobat.
2 Full Life: MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.
Nas : Yer 9:1-26
Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang
memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari
kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu
dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan
peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang
pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd.
Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras
hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan
sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab
Ratapan
(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).