1 Full Life: MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.
Nas : Yer 9:1-26
Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan
(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).
2 Full Life: BANYAKNYA KESALAHANMULAH.
Nas : Yer 13:22
Ketika hukuman tiba, bangsa itu harus mengetahui bahwa itu menimpa mereka karena banyaknya dosa mereka; mereka demikian terbiasa melakukan kejahatan sehingga tidak dapat berubah lagi (ayat Yer 13:23).
3 Full Life: LARILAH DARI ... BABEL.
Nas : Yer 51:6
Allah meminta umat-Nya meninggalkan Babel sebelum kebinasaannya terakhir. Demikian pula, PB menasihatkan orang percaya untuk keluar dari Babel akhir zaman (yaitu sistem dunia yang fasik), agar jangan mereka mengambil bagian dalam dosa-dosanya dan menerima hukumannya
(lihat cat. --> Wahy 18:4;
[atau ref. Wahy 18:4]
lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).